ditentukan oleh kekuatan seratnya. Adanya adhesi yang kuat antara matriks dan serat membuat bidang antarmuka menjadi kuat. Faktor penting yang
mempengaruhi kekuatan komposit adalah orientasi serat dan keadaan bidang antarmuka. Orientasi serat berdampak langsung pada distribusi tegangan antara
matriks dan serat. Kontribusi serat terhadap sifat-sifat komposit akan maksimum
jika arah pembebanan searah dengan arah serat.
4.2.2 Kuat Lentur
Pengujian Kekuatan Lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pembebanan. Dalam metode yang digunakan adalah metode tiga
titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang
arahnya tegak lurus terhadap sampel.
Tabel 4.4 Nilai rata-rata Kuat Lentur
Data hasil pengujian kuat lentur dihitung
dengan menggunakan persamaan 2.6. Data hasil pengujian dan perhitungan selengkapnya dilampirkan pada Tabel L.5 di Lampiran B dan nilai kuat lentur
rata-rata ditampilkan pada Tabel 4.4 berikut ini:
No Sampel
Komposisi Kuat Lentur
Limbah LDPE : Aspal: Pasir: Serat Pendek Sabut Kelapa
rata-rata MPa
1 30: 5: 65: 0
3.67 2
30: 5: 64: 1 4.30
3 30: 5: 63: 2
5.73 4
30: 5: 62: 3 7.11
5 30: 5: 61: 4
8.54 6
30: 5: 60: 5 8.96
Dari hasil penelitian diperoleh kuat lentur yang paling tinggi terdapat pada sampel 6 dengan fraksi berat serat pendek sabut kelapa 5 yaitu sebesar 8.96
MPa dan nilai kuat lentur terendah diperoleh pada sampel 1 yaitu sebesar 3.67 MPa. Menunjukkan bahwa resin sebagai matriks mampu mengikat serat yang
masuk dengan sempurna, sehingga serat dalam matriks akan memiliki ikatan yang kuat dengan matriksnya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini membuktikan keberadaan serat dapat menambah kekuatan lentur material komposit.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Gambar 4.4 berikut ini:
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara kuat lentur dan komposisi serat pendek sabut kelapa
Berdasarkan grafik pada Gambar 4.4 hasil pengujian beban lentur genteng komposit polimer memperlihatkan bahwa semakin besar persentase penambahan
serat pendek sabut kelapa dan pengurangan pasir yang diberikan, semakin besar beban lentur genteng komposit polimer yang dihasilkan. Hal ini membuktikan
bahwa genteng komposit polimer yang dibuat dengan penambahan serat pendek sabut kelapa sebagai penguat dan pengurangan pasir akan menghasilkan genteng
komposit polimer yang memiliki beban lentur yang lebih tinggi dibandingkan dengan genteng komposit polimer tanpa tambahan serat pendek sabut kelapa.
Namun nilai kuat lentur tertinggi yang dihasilkan relatif lebih kecil dari nilai kuat lentur serat panjang ijuk yang memiliki nilai kekuatan lentur sebesar
22,60 MPa yang diperoleh dari penelitian Suryati, 2012B dan serat panjang sabut kelapa memiliki nilai kekuatan lentur sebesar 13.08 Mpa merupakan hasil
dari penelitian Milawarni, 2012. Serta nilai kuat lentur tertinggi yang diperoleh dari penelitian ini adalah 8,96 MPa nilai ini mendekati nilai kuat lentur genteng
komersil yang dijadikan rujukan yaitu sebesar 10 MPa. Hal ini membuktikan bahwa orientasi serat belum optimal dan persentase penambahan serat belum
maksimal. 3,67
4,30 5,73
7,11 8,54
8,96
0,00 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
1 2
3 4
5
Serat Pendek sabut kelapa K
uat L
e nt
ur M
Pa
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Kuat Impak