Hasil Penelitian
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMPI al-Azhar 14 Semarang pada materi pembelajaran reaksi kimia diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran materi pembelajaran reaksi kimia berupa post test. Nilai post test siswa diporeleh dari masing-masing siklus (2 pertemuan). Ringkasan nilai post test siswa dapat dilihat pada Tabel 4.1 (Lampiran 11) sebagai berikut. Tabel 4.1. Pembagian Persentase Nilai Post Test Siswa SMPI al-Azhar 14
Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia Nilai Rata-
Kelulusan Siklus
yang Tuntas
Dari Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata post test siswa pada siklus I adalah 6,8 dengan persentase kelulusan siswa yang tuntas sebesar 76%, berarti ada 6 siswa yang belum tuntas. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata post test siswa adalah 7,0 dengan persentase kelulusan siswa 80%, berarti ada 5 siswa yang belum tuntas. Sesuai dengan KKM yang ditentukan oleh SMPI al-Azhar 14 Semarang yaitu 7,0, maka ketuntasan siswa secara klasikal pada siklus I dan II termasuk dalam kriteria baik (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11).
2. Hasil Angket Tanggapan Siswa
Untuk mengetahui seberapa besar tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran eksperimen, maka siswa diberikan angket tanggapan siswa sesudah melakukan pembelajaran. Ringkasan dari hasil analisis angket tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel
4.3 (Lampiran 15). Tabel 4.2. Hasil Analisis Data Angket Tanggapan Siswa SMPI al-Azhar 14
Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia
Siswa yang Menjawab
No Pertanyaan Persentase
12 25 0 100% Ket. Jumlah responden 25 siswa Dalam angket yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa, adapun pertanyaan-pertanyaan yang digunakan menyangkut mulai hal-hal yang berkenaan dengan gambaran siswa mengenai metode pembelajaran eksperimen sampai dengan motivasi belajar siswa. Dari tabel dapat diketahui bahwa:
a. ada 24 siswa yang mengatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari; a. ada 24 siswa yang mengatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari;
c. tidak ada siswa yang menjadi malas belajar setelah penerapan metode pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran;
d. ada 4 siswa yang mengatakan bahwa mereka tidak senang menggunakan metode eksperimen dikarenakan metode eksperimen sulit dan membosankan;
e. 23 siswa mengatakan bahwa mereka terbantu dengan penggunaan metode pembelajaran eksperimen, karena dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen materi akan lebih mudah dipahami;
f. ada 15 siswa menyukai suasana kelas saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen.;
g. ada 3 siswa yang mengatakan bahwa mereka belum memahami materi yang dipelajari dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen dikarenakan siswa tersebut belum tertarik dengan metode eksperimen;
h. ada 2 siswa yang mengatakan bahwa mereka lebih tertarik dengan menggunakan metode sebelumnya. Karena mereka mengaggap masih kesulitan untuk menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut masih suka jika dalam pembelajaran terus didampingi oleh guru (tanpa adanya timbal balik);
i. ada 23 siswa yang mengatakan senang menggunakan metode
pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran, karena menarik; j. ada 5 siswa yang mengatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen tidak sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari; pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran, karena menarik; j. ada 5 siswa yang mengatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen tidak sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari;
l. semua siswa mengatakan bahwa akan lebih rajin belajar dengan menggunakan metode eksperimen, walaupun ada beberapa siswa yang mengemukakan belum tertarik pada metode pembelajaran eksperimen.
Tabel 4.3. Kriteria Tanggapan Siswa dari Hasil Analisis Data Angket Tanggapan Siswa SMPI al-Azhar 14 Semarang pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia
No Kriteria
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan cukup tinggi. Hal ini terlihat dari 25 siswa, 12 siswa mempunyai tanggapan yang tinggi dan 9 siswa mempunyai tanggapan yang sedang terhadap pembelajaran. Dan hanya
4 siswa yang mempunyai tanggapan rendah (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15).
3. Hasil Observasi Aktivitas siswa
Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan dari tiap pertemuan. Aktivitas siswa merupakan pengamalan aspek afektif dan psikomotor. Aktivitas siswa pada aspek afektif yang dapat diamati dalam penelitian ini meliputi; kemauan (keberanian) untuk bertanya dengan inisiatif sendiri/ ditunjuk, kemauan (keberanian) untuk menjawab pertanyaan dengan inisiatif sendiri/ ditunjuk, dan perhatian yang dilakukan siswa saat kegiatan penjelasan guru. Sedangkan aktivitas siswa pada aspek psikomotor meliputi; kecermatan siswa melakukan percobaan/ praktikum, antusias siswa Hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan dari tiap pertemuan. Aktivitas siswa merupakan pengamalan aspek afektif dan psikomotor. Aktivitas siswa pada aspek afektif yang dapat diamati dalam penelitian ini meliputi; kemauan (keberanian) untuk bertanya dengan inisiatif sendiri/ ditunjuk, kemauan (keberanian) untuk menjawab pertanyaan dengan inisiatif sendiri/ ditunjuk, dan perhatian yang dilakukan siswa saat kegiatan penjelasan guru. Sedangkan aktivitas siswa pada aspek psikomotor meliputi; kecermatan siswa melakukan percobaan/ praktikum, antusias siswa
Materi Pembelajaran Reaksi Kimia Siklus
I 12 Siswa
96,0% Ket. Hasil observasi aktivitas siswa diambil dari pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 dan observer II (nilai rata-rata keduanya). Dari Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan dari 53,3% menjadi 96,0%. Pada siklus I dan II, keaktifan siswa masing-masing termasuk dalam kriteria kurang dan sangat tinggi (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13).
II 0 Siswa
3 Siswa
22 Siswa
4. Hasil Observasi Kinerja Guru Kinerja guru yang diamati dalam penelitian ini meliputi semua kegiatan yang dilakukan guru setiap pertemuan mulai dari kegiatan pendahuluan , inti, dan penutup. Ringkasan hasil observasi kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 4.5 (Lampiran 14). Tabel 4.5. Hasil Analisis Observasi Kinerja Guru SMPI al-Azhar 14 Semarang
pada Materi Pembelajaran Reaksi Kimia No
Keterangan
Siklus I
Siklus II
1. Jumlah skor
Baik Ket. Hasil observasi kinerja guru diambil dari pengamatan yang dilakukan oleh observer 1 dan observer II (nilai rata-rata keduanya). Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa kinerja guru pada siklus
3. Kriteria
Baik
I mempunyai persentase 90% dengan kriteria baik. Pada siklus I guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Sedangkan kinerja guru pada siklus II meningkat menjadi 100% dengan kriteria baik (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14). Perbedaan kinerja guru pada siklus I dengan II adalah aktivitas guru yang belum I mempunyai persentase 90% dengan kriteria baik. Pada siklus I guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Sedangkan kinerja guru pada siklus II meningkat menjadi 100% dengan kriteria baik (data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14). Perbedaan kinerja guru pada siklus I dengan II adalah aktivitas guru yang belum
5. Hasil Tanggapan Guru
Berdasarkan hasil tanggapan dan masukan guru terhadap metode pembelajaran eksperimen dalam pembelajaran yang diperoleh dari hasil jurnal guru bahwa penerapan metode pembelajaran eksperimen pada materi pembelajaran reaksi kimia sangat baik dikarenakan dengan penerapan metode pembelajaran eksperimen siswa dapat membuktikan obyek yang dipelajari secara langsung sehingga siswa menjadi tertarik, antusias, termotivasi, dan menjadikan hasil belajar yang dicapai oleh siswa optimal. Bahkan beliau (guru) tertarik untuk menggunakan metode pembelajaran eksperimen pada pembelajaran berikutnya. (Lampiran 16).