Undang-undang Telekomunikasi
A. Undang-undang Telekomunikasi
5. Cadangan Pajak Penghasilan dan Persyaratan
Secara umum sektor telekomunikasi diatur melalui
Pelaporan Informasi
Cadangan pajak penghasilan dan persyaratan
Telekomunikasi”), yang berlaku sejak 8 September 2000.
pelaporan informasi
berlaku untuk beberapa pembayaran kepada
panduan dalam reformasi industri, termasuk liberalisasi
pemegang saham
non-korporasi
tertentu.
industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan
Suatu pihak pembayar pajak akan diwajibkan
meningkatkan transparansi dan kompetisi.
untuk menahan cadangan pajak penghasilan dari setiap pembayaran dividen, atau hasil dari
penjualan atau pelunasan ADS atau saham biasa
konsep ”badan penyelenggara” sehingga mengakhiri
dalam teritori AS atau oleh pembayar AS atau
tanggung jawab kami dan Indosat sebagai badan
perantara AS kepada pemegang saham, selain
penyelenggara untuk melakukan koordinasi layanan
penerima yang dikecualikan, jika pemegang
telekomunikasi dalam negeri dan internasional. Dalam
saham tersebut gagal untuk memberikan nomor
rangka meningkatkan persaingan, Undang-undang
pokok wajib pajak yang benar atau tidak dapat
memenuhi pengecualian
dari
persyaratan
dan persaingan tidak sehat antar sesama operator
cadangan pajak penghasilan. Besarnya tarif
telekomunikasi.
cadangan pajak penghasilan adalah 25% pada tahun-tahun sampai dengan 2012.
Cadangan pajak penghasilan bukanlah pajak
Pemerintah, Peraturan Menteri dan Keputusan
tambahan dan dapat dikreditkan terhadap
Menteri. Beberapa peraturan teknis yang fundamental
liabilitas pajak penghasilan Federal AS dari
diantaranya adalah:
Pemegang Saham Warga Negara AS atau,
apabila dalam hal melebihi liabilitasnya, maka
Penyelenggaraan Telekomunikasi;
akan dikembalikan oleh Kantor Pajak AS atau
- Peraturan
Menkominfo
No.1/PER/M.
Internal Revenue Service (“IRS”) apabila klaim
KOMINFO/01/2010 tertanggal 25 Januari 2010
untuk pengembalian uang telah disampaikan
kepada IRS.
Telekomunikasi; - Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001
RISET DAN PENGEMBANGAN
tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Telkom secara rutin melakukan investasi untuk
Peraturan
Menkominfo
No.31/PER/M.
meningkatkan produk dan layanan. Pengeluaran yang
telah dilakukan mencapai sekitar Rp8 miliar, Rp13 miliar
Ketiga atas Keputusan Menteri Perhubungan
dan Rp13 miliar (US$1 juta) masing-masing untuk tahun
No.KM.21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa
2010, 2011 dan 2012. Pada tahun 2012, pengeluaran
Telekomunikasi;
dilakukan terkait dengan riset dan pengembangan
- Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.33/2004
yang mendukung penerapan Mobile Broadband, Home
tentang Pengawasan Kompetisi yang Sehat
Network, Device, Machine to Machine, dan Cloud
dalam Penyelenggaraan Jaringan Tetap dan
Computing, pada aspek bisnis, produk dan jasa, serta
Penyelenggaraan Jasa Telepon Dasar; dan
pada aspek infrastruktur jaringan telekomunikasi.
- Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.4/2001
tertanggal 16 Januari 2001 tentang Penetapan
DASAR HUKUM DAN PERATURAN
Rencana Dasar Teknis Nasional 2000 Pembangunan Telekomunikasi Nasional sebagaimana telah
Kerangka kerja untuk industri telekomunikasi terdiri
diubah terakhir dengan Peraturan Menkominfo
dari Undang-undang tertentu, Peraturan Pemerintah,
No.09/PER/M.KOMINFO/06/2010
tertanggal
Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri yang
9 Juni 2010 tentang Perubahan Keenam atas
dikeluarkan dan diberlakukan dari waktu ke waktu.
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.4/2001
Kebijakan telekomunikasi pertama kali diformulasikan
tentang Rencana Dasar Teknis Nasional 2000
dan diartikulasikan dalam ”Cetak Biru Kebijakan
Pembangunan Telekomunikasi Nasional.
220 Laporan Tahunan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Laporan Tahunan 2012 •
Laporan Tahunan 2012 • Laporan Tahunan 2012 •
TATA KELOLA
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PROFIL
INFORMASI TAMBAHAN
PERUSAHAAN
DAN LINGKUNGAN
PERUSAHAAN
(BAGI PEMEGANG SAHAM
LAMPIRAN
ADR)
B. Regulator Telekomunikasi
telekomunikasi di Indonesia termasuk penyediaan
Pada bulan Februari 2005, kewenangan untuk
jaringan dan jasa telekomunikasi. BRTI yang diketuai
mengatur industri telekomunikasi beralih dari
oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informasi ini
Departemen Perhubungan ke kementerian yang
terdiri dari sembilan anggota, yaitu enam dari elemen
baru terbentuk yaitu Kementerian Komunikasi
masyarakat dan tiga dari lembaga pemerintah (Dirjen
dan Informatika (“Kemenkominfo”). Berdasarkan
SDPPI dan Dirjen PPI serta wakil Pemerintah ketiga
kewenangan yang diamanatkan dalam Undang-
ditunjuk oleh Menkominfo).
undang Telekomunikasi. Menkominfo melaksanakan fungsi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan
C. Klasifikasi dan Perizinan Penyelenggaraan
dan pengendalian industri telekomunikasi di
Telekomunikasi
Indonesia. Pada 28 Oktober 2010, Menkominfo
Undang-undang
Telekomunikasi membagi
melakukan reformasi organisasi dan tata kerja
penyelenggaraan
telekomunikasi ke dalam
termasuk mengalihkan kewenangan perizinan dan
otoritas pengaturan kepada dua direktorat jenderal
baru, yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya dan
jasa telekomunikasi; dan (3) penyelenggaraan
Perangkat Pos dan Informatika dan Direktorat
telekomunikasi khusus.
Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, sesuai
Peraturan
Menkominfo
No.17/PER/M.
Setiap penyelenggaraan telekomunikasi harus memiliki
KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata
izin yang diterbitkan oleh Menkominfo. Peraturan
Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Menkominfo No.1/2010 dan Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001 tertanggal 31 Mei 2001
Menyusul reformasi tersebut, dilakukan penyesuaian
tentang Penyelenggaraan Layanan Telekomunikasi
No.15/PER/M.
(diubah dengan Peraturan Menkominfo No.31/PER/M.
KOMINFO/09/2008 tertanggal 9 September 2008)
tentang Penyesuaian Kata Sebutan pada Sejumlah
adalah peraturan pelaksanaan dasar yang mengatur
Keputusan dan/atau Peraturan Menkominfo yang
perizinan.
Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi serta Keputusan dan/atau Peraturan
Peraturan
Menkominfo
No.1/2010 membagi
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi sehingga
penyelenggaraan jaringan menjadi penyelenggaraan
hal-hal yang terkait dengan materi muatan khusus
bergerak. Keputusan
bidang pos dan telekomunikasi beralih kepada
Menteri Perhubungan No.KM.21/2001 membagi
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan
penyelenggaraan jasa menjadi penyelenggaraan
Informasi (“DJPPI”) antara lain perizinan, penomoran,
jasa teleponi dasar, jasa nilai tambah teleponi dan
interkoneksi, kewajiban pelayanan universal dan
penyelenggaraan jasa multimedia.
persaingan usaha. Adapun hal-hal terkait spektrum frekuensi radio dan standarisasi alat dan perangkat
D. Munculnya Persaingan dalam Industri
telekomunikasi beralih ke Direktorat Jenderal
Telekomunikasi di Indonesia
Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Tahun 1995, Telkom memperoleh hak monopoli untuk
(“SDPPI”).
menyediakan layanan telekomunikasi lokal tidak bergerak yang berlaku hingga 31 Desember 2010 dan
layanan SLJJ hingga 31 Desember 2005. Indosat dan
Satelindo (yang kemudian melebur ke dalam Indosat)
memperoleh hak duopoli untuk memberikan layanan
dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan
telekomunikasi internasional dasar hingga tahun
No.KM.31/2003 tertanggal 11 Juli 2003 tentang
2004.
Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (”BRTI”), yang kemudian dicabut dengan Peraturan
Sebagai konsekuensi pemberlakuan Undang-undang
Menkominfo
No.36/PER/M.KOMINFO/10/2008
Telekomunikasi, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif
tertanggal 31 Oktober 2008 tentang hal yang
kami untuk menyediakan sambungan telepon
kabel tidak bergerak dalam negeri dan sambungan
Menkominfo
No.01/PER/M.KOMINFO/02/2011
langsung jarak jauh, dan hak duopoli Indosat dan
tertanggal 7 Februari 2011) (”Peraturan Menkominfo
Satelindo untuk menyediakan layanan sambungan
No.36/2008”).
teleponi dasar internasional. Pemerintah sebaliknya menerapkan kebijakan duopoli dengan menciptakan
Sesuai Peraturan Menkominfo No.36/2008, BRTI
persaingan antara kami dan Indosat sebagai
penyelenggara layanan dan jaringan yang lengkap.
Laporan Tahunan 2012 • Laporan Tahunan 2012 • Laporan Tahunan 2012 • Laporan Tahunan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
221
222 Laporan Tahunan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan Tahunan 2012 •
IKHTISAR
LAPORAN MANAJEMEN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
HIGHLIGHTS TINJAUAN BISNIS
Laporan Tahunan 2012 • Laporan Tahunan 2012 •