Sanisation Standard Operating Procedures (SSOP)

4.2.3 Pencegahan kontaminasi silang

Untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang, beberapa hal yang dilakukan oleh karyawan PT CIP Denpasar antara lain:

a. Pemisahan bahan baku dengan bahan pendukung dan produk jadi sosis sapi

b. Pemisahan yang cukup antara aktivitas penanganan/pengolahan bahan baku dengan produk olahan/jadi

c. Pemisahan produk-produk dalam penyimpanan

d. Pembersihan dan sanitasi area dan alat penanganan dan pengolahan pangan

e. Higiene karyawan

f. Pencucian tangan

g. Penanganan limbah padat dan cair

4.2.4 Menjaga Fasilitas Pencuci Tangan, Sanitasi dan Toilet

Pengawasan terhadap fasilitas ini ditujukan untuk mendorong program pencucian dan untuk mencegah penyebaran dan potensi mikroorganisme pathogen pada area penanganan dan pengolahan produk pangan. Setiap pagi sebelum kegiatan produksi dimulai petugas GMP selalu mengecek fasilitas pencuci tangan, sanitasi dan toilet yang tersedia diseluruh area pabrik. Hal-hal yang diawasi yaitu kebersihannya, kondisinya masih layak pakai atau perlu diperbaiki dan kelengkapan sarana tersebut seperti hand soap dan hand dryer. Tak lupa saluran air limbahnya juga mendapat perhatian. Kondisi saluran air cukup baik atau terjadi penyumbatan akibat adanya kotoran.

4.2.5 Proteksi dari bahan-bahan kontaminan

Tujuan dari proteksi produk terhadap bahan kontaminan adalah untuk menjamin bahwa produk pangan, bahan pengemas, dan permukaan kontak langsung dengan pangan terlindungi dari kontaminasi mikroba, kimia dan fisik.

Beberapa contoh tindakan yang dilakukan untuk proteksi terhadap kontaminasi di PT CIP diantaranya:

a. Menghindari adanya genangan air di lantai

b. Menggunakan air pencuci kaki dan roda troley sebelum masuk ke bagian produksi

c. Menghilangkan bahan kontaminan dari permukaan

4.2.6 Penyimpanan dan penggunaan bahan toksin

Hal ini bertujuan untuk menjamin bahwa penyimpanan dan penggunaan bahan toksin adalah benar untuk proteksi produk dari kontaminasi. Aspek yang diawasi adalah sistem penyimpanan dan penggunaan bahan toksin. Penyimpanan bahan-bahan toksin di bagian tersebut dilakukan ditempat dengan akses terbatas bagi karyawan dibagian lain. Bahan-bahan toksin dibagian bumbu yang tergolong food grade disimpan terpisah ditempat yang berbeda dengan bahan-bahan toksin di bagian GMP yang tergolong non-food grade.

4.2.7 Pengawasan kondisi kesehatan karyawan

PT CIP Denpasar mengharuskan calon karyawannya lulus tes kesehatan. Pemeriksaan kesehatan itu mencakup penyakit aktif ataupun pasif (karier penyakit), penyakit yang dapat menular pada makanan dan menderita luka. Setelah diterima karyawan akan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin enam bulan sekali. Namun tidaklah mungkin melakukan pemeriksaan seluruh karyawan PT CIP dalam waktu satu hari. Sehingga diambil kebijakan untuk melakukan kesehatan pada sejumlah karyawan di poliklinik perusahaan seminggu sekali. Dan diharapkan dalam kurun waktu enam bulan seluruh karyawan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Apabila ada karyawan yang mengalami gangguan kesehatan harus segera melaporkan kepada supervisor bagiannya, agar segera mendapatkan penanganan kesehatan di poliklinik perusahaan. Sampai saat ini poliklinik Apabila ada karyawan yang mengalami gangguan kesehatan harus segera melaporkan kepada supervisor bagiannya, agar segera mendapatkan penanganan kesehatan di poliklinik perusahaan. Sampai saat ini poliklinik

4.2.8 Menghilangkan Hama Dari Unit Pengolahan

Pemberantasan hama di PT CIP dilakukan bekerjasama dengan PT Indofullin setiap dua hari sekali. Hama yang diberantas meliputi kecoa, semut, nyamuk, hewan pengerat, lalat buah dan lain-lain. Pemberantasan hama dilakukan di gudang dan tempat packing, gudang kaleng, ruangan produksi, kantor, musholla, saluran limbah, lorong-lorong, taman, pos satpam dan lain-lain.

Beberapa teknik pemberantasan yang digunakan PT CIP antara lain pengasapan (Fogging), penyemprotan (Spraying) dan rodent control baiting. Pengasapan dilakukan setiap dua minggu sekali di dalam ruangan konserven di hari libur produksi. Areal diluar konserven dilakukan dua minggu sesudahnya. Di dalam ruang konserven, dan di luar kmar dingin (cold storage) dipasang alat perangkap serangga dengan menggunakan sinar ultraviolet.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

AN ANALYSIS OF DESCRIPTIVE TEXT WRITING COMPOSED BY THE HIGH AND THE LOW ACHIEVERS OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMPN SUKORAMBI JEMBER

11 83 16

AN ANALYSIS OF LANGUAGE CONTENT IN THE SYLLABUS FOR ESP COURSE USING ESP APPROACH THE SECRETARY AND MANAGEMENT PROGRAM BUSINESS TRAINING CENTER (BTC) JEMBER IN ACADEMIC YEAR OF 2000 2001

3 95 76

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13