KOMPONEN, HASIL DAN STRATEGI PERTANIAN PERKOTAAN

BAB IV KOMPONEN, HASIL DAN STRATEGI PERTANIAN PERKOTAAN

IV.1. Komponen Pertanian Perkotaan

Pencapaian target Pertanian Perkotaan pada tahun 2030 dilakukan melalui pelaksanaan empat komponen utama pengembangan Pertanian Perkotaan di Provinsi DKI Jakarta, sebagaimana digambarkan dalam diagram berikut.

Gambar 4.1. Komponen Pertanian Perkotaan DKI Jakarta

Pelaksanaan Pertanian Perkotaan dan pencapaian target sampai tahun 2030 dilakukan dengan pelaksanaan empat komponen penting yang saling terkait. Komponen dibangun dari pengalaman pelaksanaan pertanian di DKI Jakarta dalam 5 tahun terakhir dan tantangan yang dihadapinya. Rincian komponen-komponen tersebut ialah sebagai berikut:

39 Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030

1. Kebijakan dan Regulasi: meliputi peraturan payung untuk pelaksanaan Pertanian Perkotaan, kebijakan tehnis untuk sektor terkait pelaksanaan pertanian seperti tata guna lahan dan pemanfaatan ruang. Komponen ini juga mencakup kebijakan insentif bagi pelaku pertanian perkotaan dan kebijakan pendukung untuk pelaksanaan pertanian, seperti penyediaan air dan sarana produksi.

2. Pelaksanaan Pertanian Perkotaan:

a. Budidaya dan Pengolahan Pertanian: meliputi kebutuhan benih, pupuk, air, budidaya pertanian, peternakan, dan perikanan, informasi iklim untuk pemilihan jenis komoditas, kebutuhan sarana produksi, dan tehnologi yang dibutuhkan untuk pengembangan Pertanian Perkotaan, khususnya tehnologi untuk lahan sempit dan pemanfaatan ruang seperti vertikultur, hidroponik, penyiraman hemat air, vertiminaponik, dan lain-lain. Di samping itu, pengolahan produk olahan pertanian, peternakan, dan perikanan, seperti olahan susu sapi, daging sapi, minuman herbal, abon ikan dan lain-lain, juga menjadi bagian dari pelaksanaan komponen ini.

b. Pemasaran Produk: meliputi analisa pasokan dan permintaan untuk mengetahui kebutuhan komoditas / produk, pemantauan kualitas produk melalui jaminan mutu dengan penerbitan sertifikat, khususnya untuk produk olahan, promosi produk melalui berbagai media, dan membangun jaringan pemasaran, khususnya untuk pasar di DKI Jakarta.

c. Peningkatan Kapasitas: meliputi berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas pelaku Pertanian Perkotaan dan mensosialisasikannya kepada banyak lapisan masyarakat, termasuk anak-anak sekolah. Di sini mencakup pelatihan, pendampingan, penyuluhan, dan pendidikan di sekolah melalui integrasi dengan kurikulum yang sudah ada.

d. Kerjasama Multi-pihak: meliputi kerjasama dengan berbagai unit pemerintah, badan usaha, perguruan tinggi, lembaga sosial, organisasi kepemudaan, dan kelompok masyarakat. Komponen ini juga merumuskan dan membangun mekanisme kerjasama antar para pelaku, termasuk dalam hal penyediaan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan Pertanian Kota.

3. Lingkungan Hidup: meliputi pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah, pemanfaatan air hujan, perluasan ruang terbuka hijau produktif, dan pelaksanaan pertanian yang adaptif terhadap risiko perubahan iklim dan bencana.

4. Monitoring dan Evaluasi serta Pengelolaan Pengetahuan: meliputi pengumpulan data, penyediaan portal monitoring agar bisa diakses semua masyarakat, pendokumentasian pembelajaran, publikasi, dan juga penerbitan laporan tahunan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan Pertanian Perkotaan.

IV.2. Hasil dan Strategi Pertanian Perkotaan

Strategi pelaksanaan pertanian perkotaan disesuaikan dengan isu yang ditemukan dan hasil yang direncanakan di masing-masing komponen. Hasil (outcome) dan strategi inilah yang akan diterjemahkan dalam keluaran (output) dan kegiatan pada BAB V. Rincian strategi untuk

Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030 40 Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030 40

4.2.1. Hasil dan Strategi Kebijakan dan Regulasi Tabel 4.1. Hasil dan Strategi Komponen Kebijakan dan Regulasi

Belum adanya kebijakan Peraturan Gubernur tentang Per- Pemetaan peraturan-peraturan payung di daerah untuk

terkait Pertanian Perkotaan kegiatan Pertanian Perkotaan

tanian Perkotaan

Belum adanya kebijakan • Kebijakan pengelolaan lahan • Pemetaan aset daerah dan pemanfaatan lahan dan

kepemilikan (pemda, swasta ruang untuk Pertanian

tidur untuk pertanian

dan pribadi) Perkotaan secara

• Kebijakan peruntukan fasum

perumahan /apartemen untuk • Memasukan dalam pergub komprehensif

pertanian

tambahan penggunaan fasum

• Kebijakan penggunaan lahan

untuk produksi pertanian pinggir sungai untuk pertanian • Kerja sama dengan team • Kebijakan pemanfaatan atap

green building untuk

rusun dan perkantoran untuk

memasukkan isu pertanian

pertanian (integrasi dengan

perkotaan dalam penggunaan

desain green building)

atap

Belum adanya kebijakan • Kebijakan pengelolaan keter- Pemberian prioritas ketersediaan pengelolaan air dan sampah

sediaan air untuk pertanian di air untuk pertanian di lokasi Perta- domestik

rusun

nian Perkotaan

• Kebijakan pengelolaan sam- pah, seperti di rusun dan lingkungan sekitar untuk pertanian

Membangun kerjasama antar pelaku Pertanian Perkotaan

Belum ada kebijakan terkait

• Kebijakan kerjasama antar

pelaku untuk pertanian perko- pelaku dan memberikan insentif taan

untuk pelaku Pertanian Perkotaan

• Kebijakan insentif bagi pelaku pertanian perkotaan • Kebijakan penyuluh pertanian

Belum ada kebijakan terkait

Akan dimasukan kedalam Pera- pendidikan Pertanian Perko- kolah/madrasah yang sudah ada turan Gubernur tentang Pertanian taan di sekolah

Integrasi dalam kurikulum se-

Perkotaan

41 Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030

4.2.2. Pelaksanaan Pertanian Perkotaan Tabel 4.2. Hasil dan Strategi Sub-Komponen Budidaya dan Pengolahan Pertanian

Terbatasnya luas lahan untuk Pelaksanaan intensifikasi pertani- • Pendataan lahan-lahan po- Pertanian Perkotaan

an dengan teknologi dan sarana

tensi untuk pertanian perko-

pertanian tepat guna, seperti

taan

verikultur, hidroponik, dan lain-lain • Bekerjasama dengan mas- yarakat dan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi un- tuk menerapkan teknologi dan sarana pertanian tepat guna

• Bekerjasama dengan produsen pertanian, peternakan, dan perikanan untuk bahan olahan dari wilayah sekitar DKI Jakarta

Kesulitan akses modal bagi Meningkatnya akses modal dana Kerjasama dengan lembaga ke- petani

dari lembaga keuangan dan CSR uangan pemerintah swasta dan kepada pelaku pertanian perko-

CSR

taan skala kecil dan menengah

• Bekerjasama dengan Dinas untuk pertanian

Sedikitnya ketersediaan air

Tersedianya air untuk pertanian

perkotaan

terkait • Monitoring kuantitas dan kuali- tas air pertanian • Pengembangan hidroponik dengan air daur ulang

Partisipasi perempuan dalam Meningkatnya partisipasi perem- • Bekerjasama dengan Dinas pertanian perkotaan

puan dalam ketahanan pangan

pemberdayaan perempuan

dan kemandirian ekonomi

dan LSM • Pendampingan perempuan untuk pengolahan produk

Tabel 4.3. Hasil dan Strategi Sub-Komponen Pemasaran Produk

Hasil dan Strategi Sub- Terwujudnya jaminan mutu produk • Sertifikasi Produk standar Komponen Pemasaran Produk olahan pertanian, peternakan,

aman (3K) dan PIRT

dan perikanan

• Pendampingan pengolahan

produk

Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030 42

Kurangnya publikasi dan Terbukanya akses pasar langsung • Memastikan media promosi informasi pasar (termasuk

melalui pusat informasi pasar supply dan demand, akses

dari petani kota langsung kepada

• Bekerjasama dengan BUMD pasar)

konsumen

dan perusahaan swasta untuk memaksimalkan pemasaran produk pertanian, khususnya produk olahan

Belum pastinya kontinuitas

• Membentuk jaringan komuni- stabilitas produk

Menjaga kuantitas produk yang

konsisten

tas antara produsen • Membangun kerjasama antar

kelompok

Tabel 4.4. Hasil dan Strategi Sub-Komponen Peningkatan Kapasitas

Kurangnya tenaga penyuluh

Adanya tenaga penyuluh yang

• Merekrut tenaga penyuluh

akan mendampingi pelaku utama

PNS sesuai mekanisme regular

pertanian perkotaan

(diutamakan warga lokal yang memenuhi syarat)

• Melibatkan “petani maju” sebagai tenaga pendamping penyuluh

Masih sedikitnya Pelaku

• Mepromosikan keberhasilan Utama pertanian

Bertambahnya pelaku utama

petanian perkotaan melalui perkotaan (Petani,instansi

pertanian perkotaan

media informasi pemerintah, badan usaha,

• Memanfaatkan fasum sebagai

LSM, Perguruan Tinggi, demo-plot pertanian perko- taan

Sekolah, Media) • Memperkenalkan praktek per-

tanian perkotaan dimulai dari siswa sekolah paling dasar

• Melibatkan sektor swasta, LSM, perguruan tinggi dll dalam memanfaatkan fasum untuk pertanian perkotaan

• Lomba dan penelitian perta- nian perkotaan secara berjen- jang mulai tingkat kelurahan sampai tingkat provinsi

43 Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030

Masih terbatasnya

• Pendampingan pengetahuan dan

Meningkatkan pengetahuan

• Memaksimalkan peran keterampilan pelaku

keterampilan pelaku sesuai

penyuluh/pendamping pertanian perkotaan

perkembangan teknologi dan

sarana yang tepat untuk perta- • Menyusun bahan KIE untuk (petani, Penyuluh,

nian perkotaan

teknologi pertanian perkotaan • Bekerjasama dengan pihak

pendamping) lain yang dapat digunakan

untuk studi banding/magang

Tabel 4.5. Hasil dan Strategi Sub-Komponen Kerjasama Multi-pihak

Belum adanya mekanisme Tercapainya mekanisme kerjasa- • Membangun/mengoptimalkan kerjasama Multi-pihak untuk

forum komunikasi kerjasama pertanian perkotaan

ma (B-B, G-G, B-G) Multi-Pihak

dalam pertanian perkotaan

Multi-Pihak yang ada • Mendorong munculnya ke- bijakan untuk membangun / optimalisasi forum komunikasi Multi-Pihak

Belum adanya pembagian Terbentuknya mekanisme pem- • Bekerjasama dengan penyedia peran untuk pemenuhan

sarana dan tehnologi untuk sarana dan tehnologi

bagian peran untuk sarana dan

pertanian, baik dari perguruan pertanian perkotaan

tehnologi pertanian

tinggi, lembaga usaha, dan lembaga sosial

4.2.3. Lingkungan Hidup Tabel 4.6. Hasil dan Strategi Komponen Lingkungan Hidup

• Penyebaran informasi lokasi yang rusak ketika terjadi

Hasil pertanian perkotaan

• Penerapan pertanian perko-

rawan banjir banjir dan cuaca panas

taan yang adaptif terhadap

risiko banjir dan cuaca panas • Mempertimbangkan lokasi • Berkurangnya kerugian perta-

risiko banjir untuk membuat

nian akibat banjir dan cuaca

pertanian perkotaan yang

panas

adaptif • Mempertimbangkan risiko cuaca panas untuk mengatur kebutuhan air

Desain Besar Pertanian Perkotaan 2018 - 2030 44

Sampah organik berlimpah Penggunaan pupuk organik untuk Membangun pusat produksi dan yang belum dimanfaatkan

pertanian perkotaan

pusat belajar pembuatan pupuk organik

Sedikitnya luasan tutupan Penambahan luasan tutupan hijau Bekerjasama dengan berbagai hijau di wilayah perkotaan

yang produktif di tiap-tiap kota/ pihak untuk menambah luasan kabupaten

tutupan hijau

Kualitas air tanah/permukaan Terpenuhinya sebagian kebutu- • Pengembangan pengelolaan yang buruk untuk pertanian

han air pertanian/ peternakan/

air limbah perikanan dari hasil pengelolaan • Penampungan air hujan air limbah dan air hujan

4.2.4. Monitoring dan Evaluasi serta Pengelolaan Pengetahuan Tabel 4.7. Hasil dan Strategi Komponen Monitoring dan Evaluasi serta Pengelolaan

Tidak tersedianya mekanisme Mekanisme MonEv untuk 4 kom- • Penyusunan mekanisme secara pelaksanaan monitoring dan ponen pertanian perkotaan

Dokumen yang terkait

DESAIN DAN IMPLEMENTASI RANGKAIAN PENGENDALI (Elektronika) ROBOT OTOMATIS PADA KONTES ROBOT INDONESIA 2007 ”Analisa rangkaian pengendali robot otomatis Black Pearl”

1 73 1

DESAIN MODIFIKASI KARBURATOR PADA MESIN BENSIN 4 LANGKAH BERBAHAN BAKAR ETANOL

0 79 16

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

pengaruh tindakan supervisi pengalaman kerja, komitmen organisasi, dan komitmen profesional terhadap kepuasan kerja auditor (studi empiris pada kantor akuntan publik di DKI Jakarta)

3 43 157

Sistem Informasi Pengolahan Data Pertanian di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan BP4K Kabupaten Sukabumi

10 84 1

Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan Dan Kehutanan Kabupaten Pringsewu

18 128 61

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN GRAFIS KELAS VII SMP NEGERI 3 TERBANGGI BESAR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

3 51 68

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Komitmen Organisasi Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi pada Bank DKI Kantor Cabang Surabaya

0 1 21