Jenis-Jenis Tumbuhan Paku ( Pteridophyta) METODOLOGI PENELITIAN yang Ditemukan di Lokasi Penelitian
A. Jenis-Jenis Tumbuhan Paku ( Pteridophyta) METODOLOGI PENELITIAN yang Ditemukan di Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2012. Penelitian ini menggunakan
tumbuhan paku metode eksplorasi, yakni dengan menjelajahi
Jenis-jenis
(Pteridophyta) yang ditemukan di Kawasan lokasi penelitian sambil mengumpulkan sampel
Papalia Kelurahan tumbuhan paku (Pteridophyta) yang dapat
Hutan
Nanga-Nanga
Anduonohu Kecamatan Poasia kota Kendari mewakili setiap jenis
dapat dilihat pada Tabel berikut. (Pteridophyta)
tumbuhan paku
Prosedur Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan dengan
menjelajahi sepanjang kawasan Hutan Nanga-
Nanga Papalia sampai tidak ditemukan lagi
spesies baru, dimana daerah yang dijelajahi yaitu
Tabel Jenis-Jenis Tumbuhan Paku (Pteridophyta) yang Ditemukan di Lokasi Penelitian.
No. Familia
Cyathea contaminans (Hook.) Copel.
2 Dryopteridaceae
Tectaria
1. Tectaria branchiata
2. Tectaria sp.
3 Gleicheniaceae Gleichenia Gleichenia linearis (Burm.) Clarke.
4 Grammitidaceae
Grammitis
Grammitis sp.
5 Hymenophyllaceae Trichomanes
1. Trichomanes javanicum Blume.
2. Trichomanes sp.
7 Lomariopsidaceae Bolbitis
Bolbitis sp.
8 Parkeriaceae
Ceratopteris
Ceratopteris thalictroides (L.) Borgn.
9 Polypodiaceae
Adiantum
Adiantum cuneatum Lungs. dan Fisch.
Anthrophyum
Anthrophyum semicostatum Desv.
Asplenium
Asplenium polyodon
G. Forster.
Davallia
Davallia denticulata (Brum.) Mett.
Drynaria
1. Drynaria sparsisora (Desv.) Moore.
2. Elaphoglossum angulatum (Blume).
Elaphoglossum
Elaphoglossum rimbachii J.
Nephrolepis
1. Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott.
2. Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.
Pteris
1. Pteris vittata L. Spec.
2. Pteris semipinnata L. Spec.
3. Pteris umbrossa L. Spec.
10 Thelypteridaceae Amphineuron Amphineuron terminans (Hook.) Holttum.
Christella
Christella dentata (Forssk) Browsey & Jermy
11 Selaginellaceae
Selaginella
Selaginella plana Hieron.
12 Schizaeaceae
Lygodium
Lygodium circinatum Sw.
PEMBAHASAN
(Pteridophyta) dapat tumbuh dengan baik, Tjitrosoepomo (1980) mengemukakan bahwa
Kawasan hutan Nanga-Nanga papalia tumbuhan paku menyukai tempat-tempat yang memiliki kondisi lingkungan yang cukup lembab
teduh dan lembab.
sehingga memungkinkan tumbuhan paku Keberadaan tumbuhan paku di Hutan Nanga-Nanga disebabkan oleh kemampuan sehingga memungkinkan tumbuhan paku Keberadaan tumbuhan paku di Hutan Nanga-Nanga disebabkan oleh kemampuan
selanjutnya dari titik tengah sampai akhir dalam berinteraksi dengan kondisi lingkungan
dijumpai 6 sampel yang termasuk dalam genus dan tanah. Berdasarkan hasil penelitian faktor
Tectaria, Trichomanes , Anthrophyum dan lingkungan yang diukur adalah suhu udara antara
Bolbitis.
25-28 0
C, kondisi ini sesuai dengan suhu yang Familia Cyathaceae merupakan dibutuhkan oleh tumbuhan paku yang ditandai
tumbuhan paku yang berbentuk pohon. Spesies dengan banyaknya jenis tumbuhan paku yang
yang ditemukan adalah Cyathea contaminans dijumpai dilokasi penelitian. Kelembaban udara
(Hook.) Copel. Menurut Sastrapradja (1980:77), 47-58 %, suhu tanah 20-27 0
jenis paku ini bentuknya khusus, hampir 6,8, intensitas cahaya 10.330-25.300 Lux dan
C, pH tanah 6,2 -
menyerupai bentuk kelapa sehingga mudah ketinggian tempat 60-130 m dpl. Syafei (1994:
dibedakan dengan jenis paku yang lainnya. Paku 180) keasaman tanah sangat penting untuk
ini tumbuhnya tidak menyendiri, melainkan menunjukkan kehadiran bahan-bahan mineral,
bercampur dengan jenis-jenis lain. Kadang- pada pH tanah sekitar 6,5 bahan-bahan mineral
kadang berkelompok dan dapat dijumpai pada yang terlarut dapat memenuhi kebutuhan
lereng-lereng pegunungan baik yang terbuka tumbuhan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang terlindung. pH tanah yang terukur di Kawasan Hutan Nanga-
maupun
tempat-tempat
Tumbuhan ini ditemukan pada kondisi Nanga Papalia sesuai untuk pertumbuhan o lingkungan dengan suhu 27
C. Pada ketinggian tumbuhan paku (Pteridophyta). Selain itu
tempat 90- 120 m dpl. Intensitas cahaya 25.300 Menurut Syafei (1994: 168) bertambah tingginya
lux. Kelembaban udara 50% dan pH tanah yang suatu tempat berasosiasi dengan meningkatnya
terukur 6,7. Sesuai dengan pernyataan keterbukaan, selain mengakibatkan penurunan
Sastrapradja (1980) tumbuhan ini menyukai suhu
tempat yang tidak begitu kering, dekat dengan Ketinggian mengakibatkan tumbuhan yang
juga mempengaruhi
kelembaban.
aliran sungai, tanah dengan nutrisi cukup, dan berada didaerah-daerah pegunungan menerima
tumbuh baik di ketinggian 1- 2000 m dpl. hujan lebih banyak daripada daerah rendah,
Familia Dryopteridacea yang ditemukan sehingga memungkinkan tumbuhan paku
di lokasi penelitian 2 jenis tumbuhan yaitu (Pteridophyta) dapat tumbuh dengan baik.
Tectaria branchiata dan Tectaria sp. Tumbuhan Penyebaran habitat tumbuhan paku
ini merupakan jenis tumbuhan paku yang hidup (Pteridophyta) yang ditemukan di Kawasan
didaerah agak terbuka dan tidak terlalu kering. Hutan Nanga-Nanga papalia terdiri atas habitat
Jenis ini ditemukan di tepi aliran sungai pada terestrial, epifit dan paku air. Berdasarkan data o kondisi lingkungan dengan suhu tanah 25-27 C.
yang diperoleh, tumbuhan paku (Pteridophyta)
10.330-10.800 Lux. yang habitatnya terestrial yakni hidup di tanah o Kelembaban udara 50-58
Intensitas
cahaya
C, dengan pH tanah ditemukan 18 jenis, yang habitatnya epifit 3
yang terukur 6,2-6,4 pada ketinggian 60-90 m jenis, yang dapat hidup pada habitat terestrial
dpl. Menurut Holttum (1965), jenis ini dapat dan epifit 5 jenis dan paku air 1 jenis. Dalam
tumbuh berkelompok ditepi sungai hingga penelitian ini dilakukan 3 titik pengukuran
pegunungan, di ketinggian 40- 1500 m dpl. parameter
Familia Gleicheniaceae yang ditemukan keberadaan tumbuhan paku. Dari titik awal
di lokasi penelitian yaitu Gleichenia linearis ketitik tengah sebelah kanan jalan setapak
(Burm.) Clarke. Jenis paku ini memiliki daun ditemukan 11 sampel yakni Amphineuron,
panjang yang setiap cabangnya akan bercabang Cyatheaceae,
lagi. Gleichenia merupakan tumbuhan paku Asplenium, Davallia, Drynaria, Grammitis,
Chirtenssenia,
Adiantum,
yang tempat hidupnya meliputi daerah-daerah di Elaphoglossum, dan Sellaginella. Selanjutnya
tepi tebing, di pinggir-pinggir kali atau sungai. dari titik tengah sampai akhir dijumpai 6 sampel
Tumbuhan ini ditemukan pada kondisi yang termasuk dalam genus Nephrolepis, Pteris
lingkungan dengan suhu berkisar antara 27- 28 dan Christella. Dari titik awal hingga tengah o
C. Intensitas cahaya 10.440 - 25.300 lux. sebelah kiri jalan setapak dijumpai 4 sampel dari
Kelembaban udara 50 – 58% pada pH tanah yang Kelembaban udara 50 – 58% pada pH tanah yang
terkena sinar matahari.
(2005: 76), tumbuhan ini banyak dijumpai di Familia Parkeriaceae yang ditemukan daerah yang terkena cukup air seperti tepi
di lokasi penelitian adalah jenis Ceratopteris sungai, terkena cahaya matahari dan tumbuh
thalictroides (L) Borgn, merupakan tumbuhan baik pada ketinggian 30 - 2.800 m dpl.
paku air namun tetap mengambil zat makanan Familia
dari dalam tanah. Tumbuhan ini ditemukan di ditemukan di lokasi penelitian sebanyak 2 jenis
Hymenophyllaceae
yang
bagian tepi pada air yang tergenang, pada yaitu Trichomanes javanicum Blume dan o kondisi lingkungan dengan suhu udara 27 C.
Trichomanes sp. Tumbuhan ini dijumpai di tanah Kelembaban udara 50 %. Intensitas cahaya yang lembab dan ternaung. Jenis tumbuhan ini
10.440 Lux pada ketinggian 60 m dpl. Menurut ditemukan pada kondisi lingkungan dengan suhu
Sastrapradja (1980), jenis paku ini tumbuh di air udara 25 - 27 o
yang tidak mengalir deras, di sawah, di rawa, di 25.300 Lux. Kelembaban udara 50 - 58 %
C. Intensitas cahaya 10.330 -
tepi-tepi sungai yang berlumpur dan menyukai dengan pH tanah yang terukur 6,2 - 6,7 pada
daerah yang kena sinar matahari. ketinggian 60 - 120 m dpl. Menurut Sastrapradja
Familia Polypodiaceae merupakan (1980), tumbuhan ini hidupnya di tanah, terdapat
kelompok tumbuhan paku yang paling banyak di daerah terbuka maupun di daerah lembab,
dijumpai jenisnya, karakteristik hidup dari dapat dijumpai didataran rendah hingga
beberapa jenisnya menempel pada tumbuhan pegunungan.
yang ditumpanginya tetapi tidak bersifat Familia Lomariopsidaceae merupakan
merugikan, tetapi dapat pula tumbuh diatas tanah tumbuhan paku terestrial yang banyak dijumpai
atau serasah. Banyaknya ditemukan jenis suku di daerah ternaung dibawah pepohonan, dengan
ini disebabkan oleh kondisi faktor lingkungan intensitas cahaya rendah, kelembaban tinggi dan
dilokasi penelitian sesuai bagi perkembangan berada di tepi sungai serta mengandung unsur
tumbuhan suku ini. Familia Polypodiaceae hara yang cukup. Pada familia ini dijumpai 1
banyak ditemukan di lokasi penelitian secara spesies yakni Bolbitis sp. Tumbuhan ini
terestrial maupun epifit. Menurut van Steenis ditemukan pada kondisi lingkungan dengan suhu
(2005: 84) tumbuhan pada familia ini menyukai tanah 27 o
C. Intensitas cahaya 10.330 lux. tempat ternaung dan terdedah. Selain itu familia Kelembaban udara 58% dengan pH tanah yang
ini cocok pada struktur tanah dengan topografi terukur 6,4 pada ketinggian 90 m dpl. Menurut
datar dan berbukit dapat dijumpai mulai van Steenis & Holttum (1982) jenis tumbuhan
ketinggian 0 -1. 300 m dpl, dari daerah mangrove dari suku Lomariopsidaceae ditemukan pada
sampai daerah gunung yang rendah. Selain itu ketinggian 50 - 1200 m dpl, hanya beberapa
Holttum (1967) menyatakan bahwa suku spesies saja yang ditemukan pada ketinggian di
Polypodiaceae mempunyai jumlah anggota atas 1500 m dpl. Sangat baik tumbuh pada
terbesar di Kawasan Malesiana yang sebagian daerah berbatu dan di tepi sungai.
besar terdapat di kepulauan Indonesia, dan Familia Marattiaceae yang ditemukan di
menyukai tempat ternaung maupun terdedah. lokasi penelitian adalah jenis Christensenia
Pada familia Polypodiaceae ditemukan 9 genus aescufolia (Bl) Maxon, merupakan jenis
dan 12 spesies, yaitu genus Adiantum, tumbuhan paku terestrial yang dapat berkembang
Anthrophyum, Asplenium, Davallia, Drynaria, di daerah terdedah maupun ternaung dan tanah
Elaphoglossum, Nephrolepis dan Pteris. agak kering. Tumbuhan ini di temukan pada
Anthrophyum, Drynaria dan Elaphoglossum kondisi lingkungan dengan suhu udara 27 - 28
tumbuh sebagai paku epifit yang menempel pada
C, kelembaban udara 47 - 50 %, suhu tanah 25 - pohon, Nephrolepis, Asplenium, dan Davallia
27 o C, intensitas cahaya 10.330 - 25.300 Lux tumbuh pada tanah yang lembab, tetapi ada juga dengan pH tanah yang terukur 6,2 - 6,8 pada
yang tumbuh sebagai epifit, sedangkan Adiantum ketinggian 90 - 130 m dpl. Menurut
dan Pteris tumbuh pada tanah yang lembab, Tjitrosoepomo (1989), paku ini berupa paku
agak kering dan tanah gembur. Pernyataan ini didukung oleh Sastrapradja (1980: 44), bahwa agak kering dan tanah gembur. Pernyataan ini didukung oleh Sastrapradja (1980: 44), bahwa
50%, pH tanah yang terukur 6,2 - 6,8 pada menumpang pada tumbuhan lain, tetapi dapat
Polypodiaceae biasanya
ketinggian 90 - 130 m dpl.
pula tumbuh di tanah cadas atau gembur Keberadaan tumbuhan paku di kawasan berpasir. Tumbuhan ini ditemukan pada kondisi
Hutan Nanga-Nanga didukung berbagai faktor lingkungan dengan suhu berkisar antara 25 – 28 lingkungan diantaranya adalah suhu udara,
C. Intensitas cahaya 10.330 - 13-980 lux. intensitas cahaya, kelembaban udara dan pH Kelembaban udara 47 - 50% pada pH tanah
tanah. Menurut Syafei (1994;128) Semua faktor yang terukur 6,2 - 6,8 dan pada ketinggian 90 -
lingkungan tersebut bervariasi, organisme yang 120 m dpl.
hidup bereaksi terhadap variasi lingkungan, Familia Schizaceae yang ditemukan
sehingga hubungan yang nyata antara lingkungan sebanyak 2 spesies yaitu Lygodium circinatum
dan organisme hidup akan membentuk Sw., dan Lygodium flexuosum (L.) Sw. Paku ini
komunitas dan ekosistem tertentu baik merupakan jenis paku yang tumbuh membelit.
berdasarkan ruang dan waktu. Kandungan Hal ini sesuai dengan pernyataan Sastrapradja
energi yang dibutuhkan tumbuhan di pengaruhi (1980:81),
oleh faktor lingkungan tersebut. Energi cahaya tumbuhan paku yang menjalar dan merambat
bahwa
Lygodium merupakan
dari lingkungan yang dapat ditangkap oleh pada tumbuhan lain. Hidup di dataran rendah
tumbuhan akan dimanfaatkan untuk proses- terutama pada tempat-tempat yang terbuka yang
proses metabolisme sedangkan yang tidak dapat terkena cahaya matahari dan hujan yang cukup,
diabsorbsi akan direfleksikan ke lingkungan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 1.200 m dpl.
sehingga ikut memanaskan lingkungan tersebut. Di lokasi penelitian tumbuhan ini ditemukan
Hal ini ikut mempengaruhi jenis-jenis tumbuhan pada kondisi lingkungan dengan suhu berkisar
apa saja yang dapat tumbuh pada komunitas antara 25 o – 27
hutan tersebut, salah satunya adalah tumbuhan 25.300 lux. Kelembaban udara 50 - 56% pada pH
C. Intensitas cahaya 10.330 -
paku (Pteridophyta).
tanah yang terukur 6,2 - 6,8 dan ketinggian tempat 60 - 80 m dpl.
Simpulan
Familia Selaginellaceae merupakan Berdasarkan hasil penelitian dapat tumbuhan paku terestrial yang tumbuh di lereng
disimpulkan bahwa jenis-jenis tumbuhan paku bukit yang ternaung dan lembab, jenis yang
(Pteridophyta) yang terdapat di Kawasan Hutan ditemukan adalah Selaginella plana Hieron.
Nanga-Nanga Papalia Kelurahan Anduonohu Tumbuhan ini ditemukan pada kondisis
Kecamatan Poasia Kota Kendari ditemukan 12 lingkungan dengan suhu tanah berkisar antara 20
– 27 familia, 20 genus, 27 jenis. Tumbuhan paku
C. Intensitas cahaya 13..980 - 25-300 lux. (Pteridophyta) yang ditemukan tumbuh pada Kelembaban udara 47 - 50% dengan pH tanah
tanah (terestrial) sebanyak 18 jenis, tumbuh di yang terukur 6,2 - 6,7 pada ketinggian 90 - 120
air 1 jenis, menempel pada batang tumbuhan lain mdpl. Hal ini sesuai dengan (Sastrapradja,
(epifit) sebanyak 3 jenis, dan dapat hidup pada 1980:95) jenis Selaginella sering dijumpai
keduanya (epifit maupun terestrial) sebanyak 5 tumbuh dilereng bukit yang lembab dan teduh di
jenis.
lereng-lereng bukit pada ketinggian 40 - 1.800 m
dpl. A.