LANDASAN TEORI PENULARAN HIV / AIDS

BAB II LANDASAN TEORI

Ada empat cara penularan HIV. Pertama, melalui hubungan seksual dengan seorang pengidap HIV tanpa perlindungan atau menggunakan kontrasepsi kondom. Cara kedua, HIV dapat menular melalui transfusi dengan darah yang sudah tercemar HIV. Cara ketiga, seorang ibu yang mengidap HIV bisa pula menularkannya kepada bayi yang dikandung, itu tidak berarti HIV AIDS merupakan penyakit turunan, karena penyakit turunan berada di gen-gen manusia sedangkan HIV menular saat darah atau cairan vagina ibu membuat kontak dengan cairan atau darah anaknya. Dan cara keempat adalah melalui pemakaian jarum suntik akufuntur, jarum tindik dan peralatan lainnya yang sudah dipakai oleh pengidap HIV. AIDS MELANDA DUNIA Menurut laporan terakhir dari Departemen Kesehatan, telah tercatat 258 pengidap HIV dan AIDS di Indonesia dari 15 provinsi yang melaporkan. Pada tahun 1987 Negara kita telah mengenal penyakit tersebut salah satu contoh yaitu ada beberapa orang telah dicurigai terkena penyakit tersebut. 1991 hingga 1992 telah terjadi penularan virus secara dua kali lipat. 1993 Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat Azwar Anas AIDS DALAM PERJALANAN WAKTU Pada tahun 1982 GRID diubah menjadi AIDS aquired immunodefyciency syndrome. Pada tahun 1983 orang-orang yang terkena HIV dilarang untuk menyumbangkan darahnya. Sedangkan tahun 1984 virus HIV berhasil disolasi oleh tim riset A.S. dan dipimpin oleh Dr.Robert C.Gallo dari Institut Kanker Nasional. 1985 telah diadakan Kongres Internasional AIDS di Georgia. Kongres Internasional AIDS 2 diadkan pada tahun 1986. Kongres Internasional AIDS ketiga diadakan pada tahun 1987 dan FDA memberi izin untuk menggunakan zidovudine atau AZT sebagai obat pertama AIDS. 1988 kongres Internasional AIDS keempat dilaksanakan di Swedia. 1989 Kongres Internasional AIDS kelima dilaksanakan di Canada. 1990 Kongres Internasional AIDS keenam Kongres Internasional AIDS yang ketujuh pada tahun 1991 dan obat AIDS yang kedua yaitu dideoxynosime. Pada akhir tahun 1992 CDC mengumumkan angka kejadian AIDS sejumlah 249.199 ksus dan 171.890. 1993, definisi AIDS mencakup 3 penyakit yaitu TBC paru, pneumonia bakteri rekurens dan kanker inpasif dan orang yang terinfeksi HIV serta CD4 dalam darah yang kadarnya kurang dari 200 permilimeter kubik darah. 1994 CDC memperkirakan bahwa penderita AIDS berkisar antara 415.000 hingga 535.000 orang, dan total kematian akibat AIDS antara 330.000 hingga 385.000. KEWASPADAAN TERHADAP PENYAKIT KELAMIN Badan kesehatan sedunia atau WHO berpendapat bahwa penularan AIDS hanya dapat dicegah bila semua negara didunia ikut serta secara aktif melakukan pencegahan dan pemberantasan terhadap AIDS. Pada tanggal 1 Pebruari 1987 dibentuk suatu wadah dengan nama SPA atau special programme on AIDS, yang kemudian diubah namanya menjadi GPA atau Global programme on AIDS, yang artinya suatu program mencakup semua negara didunia. Wadah ini disahkan berdirinya oleh sidang WHA World Health Assembly ke-40 pada bulan Mei 1987 dan disahkan pula oleh sidang UNGA United Nation General Assembly ke-42 pada bulan Oktober 1987 di Jenewa Swiss . A. Ada beberapa dasar pertimbangan pembentukan wadah ini, adalah : 1. AIDS Telah menjadi masalah Internasional, penyebaranya telah menyeluruh pandemi , dan telah dianggap sebagai kedaruratan seluruh dunia atau “Worlwide global emergency” . 2. Pandemi ini dapat dihentikan dan penularanya dapat dicegah, walapun obat maupun vaksin antinya sampai saat ini belum ditemukan. 3. Penyuluhan kesehatan kepada petugas kesehatan maupun masyarakat umum, dan golongan resiko tinggi, masih merupakan upaya penting dalam pencegahan dan pemberantasan AIDS. 4. Pencegahan dan pemberantasan AIDS memerlukan upaya dan keterlibatan “Commitment” jangka panjang dan berkesinambungan. 5. Pencegahan dan pemberantasan AIDS perlu diintegrasikan melalui primary Health Care Pelayanan kesehatan tingkat awal dalam sistem pelayanan kesehatan yang ada baik Puskesmas, poliklinik, pos kesehatan, unit pelayanan kesehatan terdepan. B. Tujuan dari progran ini adalah : 1.Mencegah penularan HIV 2.Pemberian nasehat Counseling kepada mereka penghidap HIV. 3.Mempersatukan upaya nasional dan internasional dalam pencegahan dan pemberantasan AIDS. C. Komponen utama GPA = Global Programme on AIDS adalah : 1. bantuan teknis dan keuangan program nasional pencegahan dan pemberantasan AIDS. 2. Kerjasama dan pertukaran informasi mengenai IADS di bawa koordinasi dan pimpinan GPA Internasional. D. Beberapa pandangan Perspektif megenai masalah AIDS : 1. Besar masalah sebenarnya belum pesti. Jumlah penderita maupun angka kematian AIDS. 2. Penularan HIV di masyarakat akan terus berlangsung dan tak dapat dielakkan. 3. Dimensi akhir akibat AIDS Belum diketahui 4. Diperkirakan dalam 5 Tahun mendatang, obat atau vaksin anti AIDS belum diketemukan. 5. Tidak ada satu negara didunia ini yang bebas dari AIDS atau infeksi HIV, hanya khususnya tidak dilaporkan.

BAB III PEMBAHASAN