BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang A.
Definisi HIV
Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV Human Immuno Deficiency
Virus yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya
tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi kanker dan lain-lain.
PENULARAN HIV AIDS
AIDS bukan penyakit, AIDS tidak menular yang menular adalah HIV yaitu virus yang menyebabkan kekebalan tubuh mencapai masa AIDS. Virus ini
terdapat dalam larutan darah cairan sperma dan cairan vagina, dan bisa menular pula melaui kontak darah atau cairan tersebut. Pada cairan tubuh lain konsentrasi
HIV sangat rendah sehingga tidak bisa menjadi media atau saluran penularan. Tidak ada gejala khusus jika seseorang sudah terinfeksi HIV, dengan kata
lain orang yang mengidap HIV tidak bisa dikenali melalui diagnosis gejala tertentu, disamping itu orang yang terinfeksi HIV bisa saja tidak merasakan sakit.
Berbulan-bulan atau tahun seseorang yang sudah terinfeksi dapat bertahan tanpa menunjukkan gejala klinis yang khas tetapi baru tampak pada tahap AIDS.
Terjadi atau tidak terjadi perilaku seks pranikah sangat tergantung pada wawasan mereka tentang perilaku tersebut. Remaja mampu mempunyai wawasan
dan berkepribadian yang mantap sangan dipengaruhi oleh pola asuh atau cara pendidikan yang diterapkan dalam keluarga. Anak yang dididik dengan cara yang
baik akan melahirkan remaja dengan moral yang baik pula. Bagi seorang individu moral merupakan landasan dalam perilaku. Tinggi
rendahnya orientasi moral seseorang berpengaruh terhadap perilakunya, termasuk perilaku seksnya. Berperilaku seks yang tidak sesuai dengan moral akan
menimbulkan perasaan bersalah pada diri si pelaku. Di samping itu, meningkatnya kasus perilaku reproduksi di kalangan
remaja, karena mereka tidak mengerti kalau perilaku tersebut merupakan perilaku yang melanggar norma adat. Hal ini terjadi karena sosialisasi tentang norma
dengan maslah perilaku reproduksi sangant kurang. Kecenderungan seperti ini banyak ditemukan di daerah perkotaan. Keadaan tersebut adalah salah satu faktor
yang mungkin menyebabkan remaja mempunyai kesempatan untuk melakukan hubungan seks pranikah di rumah mereka sendiri. Peranan anggota keluarga lain
seperti paman, bibi, kakek, nenek, saudara sepupu dan sebagainya dalam suatu keluarga, tidak hanyadapat menjadi tempat mengadu bagi anak-anak bermasalah,
tetapi juga dapat menjadi pengawas dalam suatu keluarga. Keberadaan mereka dapat mengontrol perilaku remaja. Dengan kata lain remaja yang tinggal dalam
keluarga batih mempunyai peluang yang lebih tinggi untuk melakukan hubungan seks pranikah, terlebih bila kedua orang tuanya berkerja.
Ketika teknologi di bidang komunikasi dan informasi berkembang sarana hiburan film, baik yang ditonton di bioskop maupun yang ditayangkan televisi
disinyalir sebagai salah satu faktor yang mendorong perilaku reproduksi tidak sehat di kalangan remaja, selain gambar dan film porno. tempat hiburan diskotik,
karaoke, bar, pub, dan cafe. Pusat pertokoan seperti Matahari dan McDonal di Kuta merupakan alternatif baru yang dipilih ABG remaja sebagai tempat
“nongkrong”. Selain itu pusat pertokoan juga merupakan tempat yang menjadi pilihan remaja untuk berkumpul, mencari kemungkinan mendapatkan pasangan,
tempat berjanji bertemu pasangan, atau kemungkinan untuk melakukan transaksi seks.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penaggulangan HIV aids maka kami
menuliskan Rumusan masalah berikut : 1.2.1 Apa dafenisi HIVAIDS dan proses penularannya ?
1.2.2 Bagaimana Proses Penyebaran AIDS di dunia Hingga masuk ke Indonesia ?
1.2.3 Bagaimana penanggulangan AIDS Di Indonesia ?
1.3 Tujuan penulisan 1.3.1 Mengetahui apa dampak dari HIV dan penyebarannya
1.3.2 Mengetahui penyebabnya dan gejala HIVAIDS 1.3.3 Mengetahui Bagaimana penanggulangan dan pencegahannya
1.3.4 Sebagai bahan pemenuhan tugas Kajian HIVAIDS 1.4 Metode Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, saya menggunakan metode KepustakaanLiteratur , yaitu memperoleh materi pembahasan daribuku, studi kasus dan studi melalui
media elektronik. Studi Pustaka
Pada metode ini, penulis membaca buku-buku dan literatur yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
Internet Pada metode ini penulis, juga mencari materi yang berhubungan dengan
penulisan ini din internet.
BAB II LANDASAN TEORI