kondisi dan situasi yang kurang menguntungkan apalagi tempat melaksanakan persalinan cukup jauh dan susah kendaraan 60,2.
Tabel 4.7 Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan pengalaman bidan desa dalam pertolongan persalinan di Kab. Tsm
tahun 2006
No. Pengalaman Frekwensi
1. Kurang baik
36 30,5
2. Cukup baik
34 28,8
3. Baik 48
40,7 Jumlah 118
100
Responden yang memiliki pengalaman baik dalam pertolongan persalinan adalah 40,7 48 responden yang kurang
baik 36 responden 30,5 dan responden yang cukup baik dalam pengalaman pertolongan persalinan 34 28,8.
b. Bivariat
Dalam tabel 4.8 dibawah ini memperlihatkan hubungan antara pengalaman responden dalam pertolongan persalinan dengan
Kinerja.
Tabel 4.8. Tabel silang Hubungan antara variabel Pengalaman dalam pertolongan persalinan dengan Kinerja bidan desa di Kab.
Tasikmalaya tahun 2006
No Pengalaman
Kurang baik Cukup baik
Baik Total
N n n n 1.
Kurang baik 20 55,6 11
30,6 5 13,9 36
100 2.
Cukup baik 8
23,5 21
61,8 5 14,7 34
100 3.
Baik 5
10,4 21
43,8 22 45,8 48
100 Jumlah
33 28,0
53 44,9 32 27,1
118 100
p-value = 0,000 rho = 0,587
Dalam tabel 4.8 diatas menunjukan responden yang memiliki pengalaman serta kinerjanya kurang baik 55,6 lebih besar
dibandingkan responden yang memiliki pengalaman kurang baik serta kinerja yang baik 13,9
Terdapat kecenderungan responden dengan pengalaman kurang baik menghasilkan kinerja yang kurang baik pula dalam
pertolongan persalinan, kecenderungan ini didukung oleh hasil
analisis hubungan menggunakan uji rank-spearman dengan memperoleh p – value sebesar 0,000 p 0,05, ada hubungan
bermakna antara pengalaman dengan kinerja bidan desa. Kekuatan hubungan antara dua variabel tersebut bersifat sedang rho = 0,587.
Hasil penelitian ini mendukung pendapat Gibson
17
yang menyatakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
individu adalah pengalaman, apabila pengalaman individu makin banyak maka akan semakin tinggi pula kinerjanya. Pendapat senada
dikemukakan Siagian
22
tentang pengalaman individu dalam peningkatan kedewasaan tehnis bekerja, itu berarti bahwa individu
tersebut selalu memetik pelajaran dari keseluruhan perjalanan kerja atau karier sehingga akan semakin berkurang jumlah kesalahan
yang dibuatnya. Beberapa hal yang dianggap sebagai pupuk untuk
menyuburkan kinerja karyawan didalam suatu organisasi dikemukakan Timple
7
antara lain : hubungan yang saling mendukung dan saling mempercayai harus dikembangkan,
pengembangan keterampilan, menetapkan sasaran-sasaran yang spesifik dan dapat diukur serta pengalaman anggota dalam
pekerjaan harus terus dikembangkan agar dapat berubah menjadi pengalaman yang positif.
Responden menyadari bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, artinya semakin banyak mereka menangani persalinan,
semakin banyak pengalaman yang didapat. Akan tetapi responden dengan masa kerja yang relatif belum lama mendapatkan kendala
kurang dipercaya masyarakat, kondisi tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Istiarti
40
bidan desa dengan masa kerja
kurang dari satu tahun masih harus banyak menyesuaikan diri dengan masayarakat dalam tugasnya.
10. Pembelajaran Bidan Desa a. Univariat