Bivariat Kemampuan dalam pertolongan persalinan a. Univariat

kurang baik baik sebesar 34,7 41 responden dan kemampuan baik sebesar 27,2 32 responden. Penelitian ini dikuatkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Darsiwan 40 yang meneliti tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bidan di desa di Kabupaten Magelang, dengan hasil penelitian 72 bidan desa cukup mampu melakukan pertolongan persalinan.

b. Bivariat

Pada tabel 4.5 dibawah ini memperlihatkan hubungan antara kemampuan dalam pertolongan persalinan dengan kinerja. Tabel 4.5. Tabel silang Hubungan antara variabel kemampuan dalam pertolongan persalinan dengan Kinerja bidan desa di Kab. Tasikmalaya tahun 2006 Kinerja bidan desa No Kemampuan Kurang baik Cukup baik Baik Total N n n n 1. Kurang baik 17 41,5 18 43,9 6 14,6 41 100 2. Cukup baik 10 22,2 25 55,5 10 22,2 45 100 3. Baik 6 18,8 10 31,3 16 50,0 32 100 Jumlah 33 28,0 53 44,9 32 27,1 118 100 p-value = 0,002 rho = 0,280 Dari tabel 4.5 diatas menunjukan bahwa responden yang memiliki kemampuan serta kinerjanya kurang baik 41,5 lebih besar dibandingkan responden yang memiliki kemampuan kurang baik serta kinerja yang baik 14,6. Ada kecendurungan bahwa responden yang mempunyai kemampuan kurang baik menghasilkan kinerja yang kurang baik pula, kecenderungan ini terlihat dalam tabel 4.5 didukung oleh hasil analisis hubungan menggunakan uji rank-spearmen dengan perolehan p value sebesar 0,002 p 0,05 ada hubungan yang bermakna antara kemampuan dengan kinerja kekuatan yang terjadi bersifat lemah rho = 0,280. Kecenderungan ini didukung oleh teori menurut Timple 7 yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap kinerja adalah kemampuan. Apabila kemampuan yang dimiliki seseorang terhadap suatu pekerjaan sangat minim, maka akan menghasikan tingkat kinerja yang rendah. Dikatakan pula bahwa ada dua dasar atribusi untuk melihat tingkat kinerja tenaga kerja di suatu perusahaan yaitu yang bersifat internal berhubungan dengan sifat-sifat orang dan eksternal berhubungan dengan lingkungan kerja seseorang. Faktor internal dalam hal ini adalah kemampuan dan upaya-upaya kerja, sedangkan faktor eksternal adalah perilaku rekan kerja, bawahan atau pimpinan, kendala sumberdaya, dan keadaan ekonomi. Penjelasan lain tentang pentingnya kemampuan dikemukakan Muchlas 21 semakin tinggi kemampuan karyawan, akan semakin banyak tugas atau pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam periode tertentu, ini menunjukan bahwa besarnya kuantitas hasil kerja karyawan. Menurut Bernadin 38 salah satu unsur kinerja adalah kuantitas keluaran kerja yang dihasilkan seorang pekerja. Ilyas 31 berpendapat salah satu indikator kinerja individu secara mikro adalah kemampuan individu itu sendiri dalam menghasilkan keluaran, dengan kata lain standar penilaian kinerja individu tersebut didasarkan kepada kemampuannya untuk menyelesaikan berbagai tugas atau pekerjaan dengan sumber daya yang tersedia.

9. Pengalaman sebagai bidan desa a. Univariat