Operating segment INFORMASI SEGMEN SEGMENT INFORMATION

PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 571 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 , 2014 AND 2013 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 26. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Grup terekspos terhadap beberapa risiko keuangan, diantaranya risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit serta risiko likuiditas. Grup mempunyai peraturan tata kelola keuangan yang bertujuan untuk mengurangi dampak keuangan dari risiko tersebut. The Group’s activities expose it to several financial risks, including foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The Group’s treasury policies are designed to mitigate the financial impacts from those risks. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama kontrak berjangka mata uang asing, untuk mengelola aset dan liabilitas Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup adalah tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. The Group uses derivative financial instruments, principally foreign exchange forward contracts, to manage the Group’s assets, and liabilities in accordance with the Group’s treasury policies. It’s the Group’s policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. i Risiko pasar i Market risk Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk Sebagian besar operasi dan transaksi Grup dilakukan dengan Rupiah. Transaksi-transaksi yang menggunakan mata uang asing terutama mencakup sebagian kecil pembelian persediaan, pembelian aset tetap, royalti, internal recharges, penjualan dan pembayaran jasa technical and advisory. Most of the Group’s operations and transactions are conducted in Rupiah. Transactions involving the use of foreign currencies are mainly related to small parts of inventory purchased, purchase of fixed assets, royalty, internal recharges, revenue and payment of technical and advisory service fees. Pada tanggal 31 Desember 2015, apabila nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing yang utama USD, EUR dan GBP menguatmelemah sebesar 10 dengan asumsi variabel lainnya tidak mengalami perubahan, maka rugi setelah pajak tahun berjalan turunnaik dan ekuitas Grup akan naikturun sebesar Rp 25,3 miliar 2014: Rp 43,5 miliar, 2013: Rp 38,2 miliar. Hal ini terutama diakibatkan keuntungankerugian penjabaran nilai tukar mata uang asing atas liabilitas moneter bersih Grup seperti diungkapkan di Catatan 24. As at 31 December 2015, if the Rupiah had strengthenedweakened by 10 against main foreign currencies USD, EUR and GBP with all other variables held constant, the post-tax loss for the year would decreaseincrease and equity of the Group would increasedecrease by Rp 24.3 billion 2014: Rp 43.5 billion, 2013: Rp 38.2 billion, arising mainly from foreign exchange gainslosses on Group’s net monetary liabilities as disclosed in Note 24.