Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Pengadilan Tinggi Bandung 2015
19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan evaluasi atas rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja ini dikaji sebagai pengukuran
kinerja. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja utama. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten, yang berguna bagi pengambilan
keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan
efektivitas.
Pengukuran kinerja mencakup : 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan
strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilankegagalan pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja
merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak
dimaksudkan sebagai dasar untuk memberikan reward or punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Pengukuran kinerja kegiatan merupakan tingkat pencapaian target sesuai rencana tingkat capaian dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.
Pengukuran kinerja kegiatan Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2015 disajikan dalam matrik Pengukuran Kinerja Kegiatan PKK.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Bandung tahun 2015, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat
beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2015 ini. Rincian
tingkat capaian kinerja masing
‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Pengadilan Tinggi Bandung 2015
20
Tabel 7. Pengukuran Kinerja Kegiatan
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 100
100 b. Persentase perkara yang
diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
98 94
99 92,97
81,40 67,27
94.87 86.60
67.95 c. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari
- Tipikor, maksimal 56 hari 100
100 100
100 100
100 100
100 100
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi - Peninjauan Kembali
NA NA
NA NA
NA NA
3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
a. Persentase berkas banding yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100
100 100
b. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
- Pidana - Perdata
- Tipikor 1:30
1:44 1:11
1:29 1:43
1:10 96.67
97.73 90.91
4. Peningkatan
aksestabilitas masyarakat
terhadap peradilan
acces to justice
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
NA NA
NA b. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian masyarakat dan dapat
diakses secara on line - Pidana, maksimal 2 hari
setelah minutasi - Perdata, maksimal 3 hari
setelah minutasi - Tipikor, maksimal 2 hari
setelah minutasi 100
100 100
100 NA
100 100
NA 100
5. Meningkatnya
kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 98
100 102
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti. 100
100 100
6. Peningkatan
kualitas SDM a. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100
100 100
b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
70 60
85.71 c. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
100 NA
NA
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Pengukuran pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target rencana tingkat capaian dari masing-masing kelompok indicator sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja. Pengukuran pencapaian sasaran Pengadilan Tinggi Bandung Tahun 2015
disajikan dalam matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran PPS sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Pengadilan Tinggi Bandung 2015
21
Tabel 8. Pengukuran Kinerja Sasaran
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
d. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100 100
100 e. Persentase perkara yang
diselesaikan - Pidana
- Perdata - Tipikor
98 94
99 92,97
81,40 67,27
94.87 86.60
67.95 f. Persentase perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu maksimal :
- Pidana, maksimal 56 hari - Perdata, maksimal 62 hari
- Tipikor, maksimal 56 hari 100
100 100
100 100
100 100
100 100
2. Peningkatan
akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum :
- Kasasi - Peninjauan Kembali
NA NA
NA NA
NA NA
3. Peningkatan
efektifitas pengelolaan
penyelesaian perkara
c. Persentase berkas banding yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis 100
100 100
d. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
- Pidana - Perdata
- Tipikor 1:30
1:44 1:11
1:29 1:43
1:10 96.67
97.73 90.91
4. Peningkatan
aksestabilitas masyarakat
terhadap peradilan
acces to justice
c. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
NA NA
NA d. Persentase putusan perkara
yang menarik perhatian masyarakat dan dapat
diakses secara on line - Pidana, maksimal 2 hari
setelah minutasi - Perdata, maksimal 3 hari
setelah minutasi - Tipikor, maksimal 2 hari
setelah minutasi 100
100 100
100 NA
100 100
NA 100
5. Meningkatnya
kualitas pengawasan
d. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti 98
100 102
e. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti. 100
100 100
6. Peningkatan
kualitas SDM c. Persentase pegawai yang
lulus diklat teknis yudisial. 100
100 100
d. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial
70 60
85.71 f. Persentase pejabat yang
lulus mengikuti eksaminasi dalam rangka promosi
100 NA
NA
Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan pengukuran Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2015 mengacu pada
Rencana Kinerja Tahun 2015 dengan target yang sama.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKjIP Pengadilan Tinggi Bandung 2015
22
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja