sungai tersebut, atau air irigasi yang keluar dari sawah-sawah dan dibuang ke dalam induk sungai ditempat-tempat yang berbeda
http:www.scribd.comdoc26621441Pengambilan-Sampel-Dan-Pengawetannya.
2.6. Sulfat
Penentuan sulfat jarang sekali diperlukan, kecuali apabila ditemui masalah-masalah menyangkut berkaratnya beton. Sulfida merupakan hasil-hasil daripada pembusukan zat-zat
organik dan juga akibat dari penurunan kadar belerang. Pembusukan anaerobik dari berbagai zat yang mengandung belerang dan penurunan kadar campuran-campuran belerang menjadi
sulfida menghasilkan bau-bauan yang tidak menyenangkan. Sulfida hidrogen juga bertanggungjawab untuk kerusakan semen dan berkaratnya logam-logam.
Sulfat adalah cukup penting dalam pembenahan air limbah dan sampah industri oleh karena mereka secara tidak langsung bertanggungjawab terhadap masalah-masalah bau-bauan
yang gawat dan masalah-masalah kerapuhan selokan. Juga dalam pencemaran anaerobik dari lumpur-lumpur dan sampah industri, sulfida hidrogen dikembangkan dengan methane dan
karbondioksida Soemarwoto, 1984.
2.7. Fosfat
Kandungan phospat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan organisme lainnya. Phospat kebanyakan berasal dari bahan pembersih yang mengandung senyawa phospat. Dalam
industri, kegunaan phospat terdapat pada ketel uap untuk mencegah kesadahan. Maka pada saat penggantian air ketel, buangan ketel ini menjadi sumber phospat.
Pengukuran kandungan phospat dalam air limbah berfungsi untuk mencegah tingginya kadar phospat sehingga tidak merangsang pertumbuhan tumbuh-tumbuhan dalam air. Sebab
pertumbuhan subur akan menghalangi kelancaran arus air. Pada danau suburnya tumbuh- tumbuhan air akan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dan kesuburan tanaman
lainnya Agusnar,H.2008.
2.8. Spektrofotometri
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.
Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada
spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber-
sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi, untuk larutan sampel atau blanko ataupun pembanding.
1. Sumber sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu wolfram. Arus
cahaya tergantung pada tegangan lampu, i = K V
n
, i = arus cahaya, V = tegangan, n = eksponen 3-4 pada lampu wolfram, variasi tegangan masih dapat diterima 0,2 pada suatu sumber DC,
misalkan: baterai. Lampu hidrogen atau lampu deuterium digunakan untuk sumber pada daerah UV.
Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan
transformator. 2. Monokromator
Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar monokromatis yang diinginkan dari hasil
penguraian ini dapat digunakan celah. Jika celah posisinya tetap, maka prisma atau gratingnya yang dirotasikan untuk mendapatkan
λ yang diinginkan. Ada dua tipe prisma seperti yang ditunjukkan dibawah ini, yaitu susunan Cornu dan susunan Littrow. Secara umum tipe Cornu
menggunakan sudut 60
o
, sedangkan tipe Littrow menggunakan prisma dimana pada sisinya tegak lurus dengan arah sinar yang berlapis aluminium serta mempunyai sudut optik 30
o
. 3. Sel absorpsi
Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak
tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang lebih besar dapat digunakan. Sel yang biasa yang digunakan berbentuk persegi,
tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan. Kita harus menggunakan kuvet yang bertutup
untuk pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta seragam keseluruhannya.
4. Detektor Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai
panjang gelombang. Pada spektrofotometer, tabung pengganda elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan Khopkar, 2002.
2.7.2. Cara Kerja Spektrofotometer
Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut. Tempatkan larutan pembanding, misalnya blanko dalam sel pertama sedangkan larutan yang akan dianalisis pada
sel kedua. Kemudian pilih fotosel yang cocok 200 nm - 650 nm 650 nm – 1100 nm agar daerah λ yang diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup “nol”
galvanometer dengan menggunakan tombol dark-current. Pilih yang diinginkan, buka fotosel dan lewatkan berkas cahaya pada blanko dan “nol” galvanometer didapat dengan memutar
tombol sensitivitas. Dengan menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100. Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala absorbansi
menunjukkan absorbansi larutan sampel Khopkar, 2002.
BAB III BAHAN DAN METODE
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat-alat
- Erlenmeyer 250 ml
Pyrex -
Labu takar 100 ml dan 250 ml Pyrex
- Gelas ukur 100 ml
Iwaki -
Pipet volume 50 ml dan 100 ml Pyrex
- Oven
Memmert -
Desikator -
Tissue -
Neraca analitik Sartorius
- Pipet tetes
- Spatula
- Kertas saring
- Corong
- Kaca arloji
- Beaker glass 250 ml dan 500 ml
Pyrex -
Botol akuades -
Spektrofotometer DR 2010 Hach
- Kuvet
- Magnetik stirrer
- Pengaduk magnetik
Sibata
3.1.2. Bahan
- Akuades
- MgCl
2
.6H
2
O p.a. Merck
- CH
3
COONa.3H2O p.a. Merck
- KNO
3
p.a. Merck -
CH
3
COOH glassial p.a. Merck
- H
2
SO
4
5 N p.a. Merck
- KSbOC
4
H
4
O
6
.½H
2
O p.a. Merck
- NH
4
6Mo
7
O
24
.4H
2
O p.a. Merck
- C
6
H
8
O
6
0,1 M p.a. Merck
- Na
2
SO
4
p.a. Merck -
KH
2
PO
4
p.a. Merck -
Indikator Phenolphthalein p.a. Merck
- Air sungai Deli yang berlokasi di Sibiru-biru
- Air sungai Deli Kecamatan Pulo Brayan
3.2. Pembuatan Pereaksi