Menurut Jaya 2002 nilai uji akurasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Overall Accuracy = 100
N
r k
kk
X ∑
Producer’s Accuracy = 100
X X
k kk
+
User’s Accuracy =
100
X X
k kk
+
Kappa Accuracy K = 100
2
∑ ∑
∑
+ +
+ +
− −
X X
N X
X X
k k
r k
r k
k k
kk
N
Nilai overall accuracy, producer’s accuracy, user’s accuracy dan kappa accuracy dihitung agar diketahui apakah citra yang diklasifikasi telah memenuhi
syarat ketelitian dan memiliki tingkat kesalahan lebih kecil dari syarat yang ditetapkan. Badan survei geologi Amerika Serikat menetapkan nilai akurasi diatas
85 sebagai kriteria utama bagi sistem klasifikasi penutupan lahan.
Pendugaan Cadangan Karbon
1. Perhitungan simpanan karbon
Pendugaan simpanan karbon pada Gambar 3 dilakukan berdasarkan data spasial dilakukan dengan menggunakan informasi luas penggunaan lahan hasil
klasifikasi yang kemudian dikalikan dengan data hasil perhitungan cadangan karbon di bawah tanah under ground karbon stock dari kelas penggunaan lahan.
Langkah awalnya adalah dengan melakukan klasifikasi kelas penggunaan lahan berdasarkan hasil interpretasi lapangan, hasil klasifikasi tersebut selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
dikonversi menjadi kelas cadangan karbon berdasarkan atribut cadangan karbon. Tahapan pendugaan cadangan karbon yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Tahap pendugaan simpanan karbon di berbagai tipe penggunaan lahan.
Terdapat beberapa jenis tipe penggunaan lahan pada areal gambut di kawasan tersebut, pengambilan titik dilakukan pada setiap tipe penggunaan lahan,
sehingga akan diketahui berapa besarnya karbon setiap tipe penggunaan lahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan pengukuran dan penghitungan cadangan
karbon. Pengukuran kandungan karbon organik tanah pada tanah gambut
dilakukan sebagai berikut: 1.
Diukur kedalaman gambut pada setiap tutupan lahan, titik diukur pada 3-4 titik pengambilan sampel.
Pengambilan Sampel Tanah Pengambilan Titik Lapangan
Tipe Penggunaan Lahan Pengolahan
Citra Citra
Satelit Data Kedalaman tanah X
Bulk DensityX Ketebalan Gambut
Karbon Tersimpan tonha
Karbon Tersimpan di Berbagai Tipe Penggunaan
Lahan
Pendugaan Kandungan Karbon C
Universitas Sumatera Utara
2. Diambil contoh gambut minimal 3 contoh dari tiap penutupan lahan gambut;
3.
Dilakukan analisis laboratorium untuk mendapatkan kerapatan lindak bulk density dan kandungan karbon
.
Pengambilan sampel untuk penghitungan karbon diambil dari beberapa titik pada suatu klasifikasi penggunaan lahan, titik koordinat pengambilan sampel
dicatat dengan GPS. Pengambilan sampel dari beberapa titik pada suatu klasifikasi penggunaan lahan kemudian dicampur menjadi satu dan kemudian dianalisis
kandungan karbonnya. Selanjutnya pengambilan sampel juga dilakukan pada beberapa kelas penggunaan lahan lainnya dan juga diukur kandungan karbonnya.
Untuk menduga cadangan karbon di bawah tegakan pada beberapa tipe penyusun tegakan diperlukan terlebih dahulu beberapa data penyusun gambut,
diantaranya adalah penghitungan volume gambut pada setiap tipe penyusun tegakan, tingkat kematangan, penentuan bobot isi bulk density dan C organik.
Sehingga akan didapatkan rumus sesuai dengan pendapat Wahyunto et al., 2004 dimana untuk menentukan kandungan karbon pada lahan gambut dapat dilakukan
dengan rumus: Kandungan Karbon KC = B x A x D x C
Keterangan: KC = Kandungan Karbon dalam ton
B = Bobot isi BD tanah gambut dalam gramcm
3
atau tonm
3
A = Luas tanah gambut untuk tiap penyusun tegakan dalam hektar ha D = Ketebalan gambut dalam meter
C = Kadar Karbon C Organik dalam
Universitas Sumatera Utara
2. Pengukuran bobot isi bulk density