pelayanan kesehatan. Walaupun ketersediaan pelayanan kesehatan sudah memadai, namun penggunaannya tergantung dari aksesbilitas masyarakat terhadap informasi.
Beberapa daerah terutama di pedesaan akses kepelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan persalinan yang aman masih terbatas. Jarak harus ditempuh
oleh ibu untuk mendapatkan pelayanan kebidanan masih cukup jauh. Biasanya semakin jauh jarakletak fasilitas kesehatan akan semakin enggan mereka datang.
Oleh karena itu, semakin dekat jarak kepelayanan, maka ibu hamil akan termotivasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, justru sebaliknya ibu hamil kurang
termotivasi jika jarak ke pelayanan jauh. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu yang memanfaatkan pelayanan ANC lebih banyak pada jarak yang dekat
dengan tempat pemeriksaan kehamilan 57,9. Sedangkan ibu yang tidak memanfaatkan ANC lebih banyak pada jarak yang jauh dengan tempat pemeriksaan
kehamilannya 76,4, hal ini didukung georafis wilayah yang cukup sulit untuk dilalui oleh seorang ibu hamil.
5.3 Pengaruh Faktor Kebutuhan terhadap Pemanfaatan ANC
5.3.1 Pengaruh Persepsi SehatSakit terhadap Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Lawas
Hasil penelitian tentang variabel persepsi sehat dengan proporsi pemanfaatan ANC sebesar 61,5. Uji statistik dengan uji Regresi Logistik Ganda diperoleh bahwa
probabilitas 0,001 α 0,05 berarti terdapat pengaruh persepsi sehatsakit terhadap
pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin baik persepsi ibu
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
hamil tentang sehatsakit maka ibu akan melakukan pemeriksaan kehamilan diikuti dengan peningkatan pemanfaatan ANC.
Peningkatan persepsi sehatsakit saat hamil sangat diperlukan, dari hasil penelitian ini masih ditemukan sebesar 23,3 ibu hamil dengan persepsi sakit,
dimana pandangan ibu hamil terhadap keadaan kesehatannya rendah. Namun ibu hamil yang berpersepsi sehat lebih banyak melakukan pemanfaatan ANC yaitu
sebesar 61,5. Hal ini membuktikan bahwa persepsi sehatsakit berpengaruh terhadap pemanfaatan ANC dimana jika persepsi sehat ibu hamil semakin tinggi
maka ibu akan memanfaatkan pelayanan ANC guna mendeteksi dini gangguan pada kehamilannya.
Hal ini sesuai dengan Dever 1984, bahwa persepsi terhadap sehatsakit, sering kali menjadi faktor yang penting dalam keputusan mencari pelayanan
kesehatan. Faktor yang berhubungan dengan konsumen dipengaruhi oleh: 1 faktor sosiodemografi meliputi umur, jenis kelamin, ras, etnis, status perkawinan, dan
sosioekonomi pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan, 2 faktor sosiopsikologi meliputi persepsi sehatsakit, sikap dan kepercayaan tehadap perawatan medis.
Menurut Notoatmodjo 2003, bahwa persepsi masyarakat terhadap sehat- sakit erat hubungannya dengan perilaku pencarian pengobatan atau pemanfaatan
pelayanan kesehatan. Namun persepsi terhadap sehat atau sakit itu sendiri masih belum dapat diseragamkan dalam masyarakat. Kedua pokok pikiran tersebut akan
memengaruhi dimanfaatkan atau tidaknya sarana pelayanan kesehatan. Bila persepsi
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
sehat-sakit masyarakat sudah baik dan benar, maka kemungkinan besar pemanfaatan pelayanan kesehatan akan baik.
5.3.2 Pengaruh Diagnosa Klinis terhadap Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Padang Lawas
Hasil penelitian tentang variabel diagnosa klinis dengan adanya diagnosa kesehatan dari petugas tentang kondisi ibu hamil proporsi memanfaatkan ANC
sebesar 61,1. Uji statistik dengan uji Regresi Logistik Ganda diperoleh bahwa nilai p0,009
α 0,05 berarti terdapat pengaruh diagnosa klinis terhadap pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. Mengacu
pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa jika ibu mengalami gangguan kesehatan selama hamil yang menggangu terhadap aktifitas sehari-hari maka ibu akan
melakukan pemeriksaan kehamilan, walaupun masih ditemukan ibu dengan ada diagnosa klinis tidak memanfaatkan ANC sebanyak 38,9.
Berdasarkan hasil penelitian ibu hamil yang tidak ada diagnosa klinis juga tetap melakukan pemanfatan ANC sebanyak 31,6, hal ini menunjukkan bahwa ibu
ingin mengetahui keadaan kesehatan ibu selama hamil maupun janin yang dikandungnya. Pada penelitian ini juga banyak ditemukan ibu hamil dengan ada
diagnosa klinis tidak memanfaatkan ANC sebesar 38,9. Pengawasan dan pemeriksaan keadaan kehamilan terutama kepada ibu yang tidak memanfaatkan
pemeriksaan kehamilan dan terdapat diagnosa klinis sangat diperlukan karena dapat menyebabkan masalah yang besar terhadap ibu dan janin akibat dari gangguan pada
kehamilan yang tidak dideteksi dini.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun terhadap janin
yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal. Penyakit yang diderita
ibu baik sejak sebelum hamil ataupun sesudah kehamilan, seperti : penyakit paru, penyakit jantung sianotik, penyakit ginjal dan hipertensi, penyakit kelenjar endokrin
gondok, diabetes mellitus dan penyakit hati, penyakit infeksi virus dan bakteri parasit, kelainan darah ibu-janin ataupun keracunan obat dan bahan-bahan toksis,
juga merupakan penyebab yang mengakibatkan terjadinya gangguan dan penyulit pada kehamilan.
Gangguan pada kehamilan dapat menyebabkan terjadinya penyakit pada ibu hamil. Penyakit yang tergolong dalam kelompok ini antara lain : toksemia
gravidarum keracunan hamil, perdarahan hamil tua yang disebabkan karena plasenta previa plasenta menutupi jalan lahir dan solusio plasenta plasenta terlepas
sebelum anak lahir. Penyebab kematian ibu bersalin di Indonesia masih di dominasi oleh perdarahan, infeksi dan toksemia gravidarum. Pada ibu hamil pemeriksaan
antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan kehamilan dan persalinannya agar penyebab kematian ibu dapat dideteksi secara dini Manuaba, 2008.
Kondisi ibu terutama adanya penyakit yang diderita mempunyai hubungan dengan pemanfaatan ANC, karena dengan adanya keluhan-keluhan penyakit yang
dialami selama kehamilan membuat ibu cemas dengan keadaan dirinya sehingga mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya ketempat pelayanan kesehatan.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
Peranan petugas kesehatan untuk memberikan rasa percaya diri pada ibu dan memberitahukan keadaan ibu normal sangat dibutuhkan. Jika ibu memanfaatkan
ANC maka petugas kesehatan dapat memberikan motivasi pada ibu terhadap kondisi penyakit yang dialami sewaktu hamil dan memotivasi ibu untuk lebih sering
memanfaatkan ANC.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan