ini dapat kita lihat bahwa sikap ibu hamil dengan kategori baik lebih banyak tidak memanfaatkan ANC sebesar 57,4 dan ibu dengan sikap kurang lebih banyak juga
tidak memanfaatkan pemeriksaan kehamilan sebesar 2,4. Hal ini terjadi erat kaitannya dengan persepsi ibu hamil akan kesehatannya selama kehamilan, dimana
ibu yang merasakan adanya keluhan semasa kehamilan lebih banyak tidak memanfaatkan pelayanan ANC karena ibu merasa keluhan tersebut hal yang biasa
sehingga tidak mendorong ibu untuk mengambil sikap untuk ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin.
5.2 Pengaruh Faktor Pemungkin terhadap Pemanfaatan ANC
5.2.1 Pengaruh Dukungan Suami terhadap Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas
Berdasarkan hasil penelitian pada variabel dukungan suami menunjukkan hasil adanya dukungan suami dengan proporsi memanfaatkan ANC sebesar 50,0.
Uji statistik dengan uji Regresi Logistik Ganda diperoleh bahwa nilai p0,003 α
0,05 berarti terdapat pengaruh dukungan suami terhadap pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas. Mengacu pada hasil
uji tersebut dapat dijelaskan bahwa adanya dukungan suami kepada istri dalam memeriksakan kehamilannya akan diikuti dengan peningkatan pemanfaatan ANC.
Hal ini sesuai dengan Harymawan 2007 dalam Suparyanto 2011 bahwa dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami
mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
saat hamil, tidak menyakiti istri, berdoa untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan. Dalam hal ini untuk kesehatan kehamilan istri
sangat dibutuhkan dukungan suami, apabila ada dukungan suami untuk melakukan pemeriksaan antenatal care, maka ibu hamil akan lebih sering untuk memanfaatkan
pelayanan ANC. Menurut Sarwono 2003, dukungan adalah suatu upaya yang diberikan
kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Suami yang memberikan dukungan pada istri dalam
pemeriksaan kehamilan, akan lebih banyak memanfaatkan ANC, hal ini bahwa ibu yang memiliki dukungan suami akan lebih mau dan bersemangat untuk
memanfaatkan ANC. Banyak faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil memanfaatkan ANC, salah
satunya karena faktor psikologis, dimana dukungan moral dari suami memiliki andil yang besar. Suami sebagai pendamping yang paling dekat dengan istri dan bukan
hanya berperan sebagai pengambil keputusan saja tetapi juga memiliki peran serta dalam memberikan dukungan moral kepada istri sejak kehamilan diketahui sampai
masa persalinan dan masa nifas. Menurut Bobak 2004 menyatakan bahwa ibu hamil yang mendapatkan
perhatian, dukungan suami dan keluarga cenderung lebih mudah menerima dan mengikuti nasehat yang diberikan petugas kesehatan dibandingkan ibu yang kurang
mendapat dukungan dan perhatian dari suami dan keluarga.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
5.2.2 Pengaruh Ekonomi Keluarga terhadap Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas
Hasil penelitian tentang variabel ekonomi keluarga dengan kategori tinggi memanfaatkan ANC sebesar 43,6 sedangkan ekonomi keluarga dengan kategori
rendah memanfaatkan ANC sebesar 39,7. Uji statistik dengan uji Chi-square diperoleh bahwa nilai p 0,692
α 0,05 berarti tidak terdapat hubungan ekonomi keluarga dengan pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten
Padang Lawas. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa makin tinggi ekonomi keluarga tidak menjadi faktor yang menyebabkan ibu hamil memanfaatkan
atau tidak memanfaatkan ANC. Tinggi rendahnya ekonomi keluarga didukung dari jenis pekerjaan keluarga tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa
ekonomi tinggi dikarenakan pada umumnya ibu mempunyai pekerjaan selain sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan ibu diluar rumah tangga dapat mendukung terhadap
rendahnya pemanfaatan ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilannya dapat disebabkan karena kesibukan ibu dalam bekerja.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Puspitosari 2009 bahwa pendapatan atau status ekonomi merupakan salah satu faktor yang ikut berperan dalam
mendorong kepatuhan kunjungan ANC. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada 17 orang 56,7 mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi
kepatuhan melakukan pemeriksaan kehamilan yang baik sebanyak 14 orang 77,8, dan 3 orang 25 mempunyai kepatuhan melakukan pemeriksaan kehamilan tidak
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
baik. Ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan lebih dari atau sama dengan 4 kali atau patuh sebanyak 18 orang 60.
Tingginya ekonomi keluarga ibu hamil dalam penelitian tidak mendukung pada pemanfaatan ANC. Dari hasil penelitian ibu hamil yang memiliki ekonomi
tinggi lebih banyak tidak memanfaatkan ANC 56,4, hal ini ada kaitannya dengan persepsi ibu tentang pemeriksaan kehamilan yang kurang baik. Meskipun ibu hamil
merasakan adanya keluhan semasa kehamilan tetapi tidak didukung dengan pemanfaatan ANC, karena ibu hamil beranggapan bahwa keluhan tersebut masih bisa
diatasi karena tidak menghambat aktifitas sehari-hari sehingga berdampak terhadap rendahnya pemanfaatan ANC.
Penelitian lain menurut Pasaribu 2005 menyatakan penghasilan keluarga sosial ekonomi berpengaruh terhadap kelengkapan melakukan pemeriksaan
kehamilan dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 54,5 responden tidak melakukan pemeriksaan kehamilan secara lengkap sedangkan responden yang
berpenghasilan tinggi hanya 27,3 yang memeriksakan kehamilannya secara lengkap. Penelitian Ulina 2004 menunjukkan variabel pendidikan, pengetahuan,
pendapatan dan paritas mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal. Hasil penelitian Wibowo 1992 menyatakan bahwa diasumsikan bahwa
ibu hamil yang berasal dari keluarga dengan ekonomi yang relatif lebih baik, mempunyai variasi ketersediaan pelayanan antenatal yang lebih banyak untuk
memeriksakan kehamilan yang lebih tinggi.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
5.2.3 Pengaruh Jarak terhadap Pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang Lawas
Jarak dari rumah ke tempat pelayanan antenatal menjadi prediktor utama yang bermakna pada pemanfaatan pelayanan antenatal. Hasil penelitian variabel jarak
dengan kategori dekat memanfaatkan ANC sebesar 57,9. Uji statistik dengan uji Chi-Square diperoleh bahwa nilai p 0,001
α 0,05 berarti ada hubungan jarak dengan pemanfaatan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Sosopan Kabupaten Padang
Lawas. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa semakin dekat jarak rumah ibu hamil dengan tempat pemeriksaan kehamilan maka akan mendorong ibu
untuk memeriksakan kehamilannya. Hal ini sejalan dengan Handayani 2002, dimana hasil uji chi square
dihasilkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara jarak tempuh ibu hamil dari tempat tinggalnya ke pelayanan antenatal dengan kelengkapan kunjungan ANC.
Hasil penelitian Ardi 2008 menyatakan bahwa faktor jarak pelayanan berpengaruh terhadap pemanfaatan antenatal di Puskesmas Runding Kota Subusalam Propinsi
NAD tahun 2008. Penelitian ini tidak sejalan dengan Oktavinola 2009, yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara jarak dengan ketempat pelayanan untuk melakukan ANC secara rutin selama kehamilan. Keterjangkauan pelayanan
kesehatan mencakup jarak dan waktu. Tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategissulit dicapai oleh ibu menyebabkan kurang akses ibu hamil terhadap
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pelayanan kesehatan. Walaupun ketersediaan pelayanan kesehatan sudah memadai, namun penggunaannya tergantung dari aksesbilitas masyarakat terhadap informasi.
Beberapa daerah terutama di pedesaan akses kepelayanan kesehatan yang menyediakan pelayanan persalinan yang aman masih terbatas. Jarak harus ditempuh
oleh ibu untuk mendapatkan pelayanan kebidanan masih cukup jauh. Biasanya semakin jauh jarakletak fasilitas kesehatan akan semakin enggan mereka datang.
Oleh karena itu, semakin dekat jarak kepelayanan, maka ibu hamil akan termotivasi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, justru sebaliknya ibu hamil kurang
termotivasi jika jarak ke pelayanan jauh. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu yang memanfaatkan pelayanan ANC lebih banyak pada jarak yang dekat
dengan tempat pemeriksaan kehamilan 57,9. Sedangkan ibu yang tidak memanfaatkan ANC lebih banyak pada jarak yang jauh dengan tempat pemeriksaan
kehamilannya 76,4, hal ini didukung georafis wilayah yang cukup sulit untuk dilalui oleh seorang ibu hamil.
5.3 Pengaruh Faktor Kebutuhan terhadap Pemanfaatan ANC