BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka konsep
Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang penggunaan kafein terhadap kualitas tidur mahasiswa.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2
Definisi operasional
Kafein adalah senyawa alkaloid xanthin yang mempunyai efek stimulansia sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan waspada dan memperpanjang waktu
terjaga. Kopi merupakan sejenis minuman yang diekstraksi dari biji tanaman kopi.
Kopi yang digunakan pada penelitian ini adalah kopi instan jenis Arabica Coffea Arabica yang telah disangrai dan dihaluskan.
• Kopi dikelompokkan menurut kandungannya terhadap kafein, terdiri dari: a.
Kopi berkafein : kopi yang mengandung kafein b.
Kopi dekafein : kopi yang telah mengalami proses pengurangan kadar kafein hingga sebesar
≤ 0,1 pada biji kopi yang telah disangrai atau
≤ 0,3 pada kopi instan. Kopi Berkafein
Kualitas tidur
Kopi Dekafein
Universitas Sumatera Utara
• Cara ukur : 2 sendok teh kopi dilarutkan dan disajikan dalam cangkir berukuran 200ml.
• Skala pengukuran adalah nominal. Kualitas tidur adalah penilaian terhadap kualitas tidur yang subjektif, masa
onset tidur, lama waktu tidur, kedalaman tidur, jumlah terjaga di waktu malam, kepuasan pada tidur malam.
Mahasiswa adalah orang yang telah terdaftar di perguruan tinggi, baik negeri
maupun swasta. • Cara ukur : wawancara
• Alat ukur : Kuesioner Kualitas Tidur • Kuesioner Kualitas Tidur Karota-Bukit, 2003 terdiri dari 6 pertanyaan
yaitu lama waktu tidur, masa onset tidur, jumlah terjaga pada waktu tidur , kedalaman tidur, kepuasan tidur, dan disfungsi pada siang hari.
• Hasil ukur : mempunyai nilai 0-18. Semakin tinggi nilai skor semakin baik kualitas tidur subjek.
Skor 0 untuk jawaban A Skor 1 untuk jawaban B
Skor 2 untuk jawaban C Skor 3 untuk jawaban D
• Batas pengukuran : Skor 0-6
kualitas tidur buruk Skor 7-12
kualitas tidur sedang Skor 13-18
kualitas tidur baik • Skala pengukuran adalah interval.
3.3 Hipotesa
Hipotesa pada penelitian ini adalah “ terdapat perburukan kualitas tidur setelah pemberian kafein”.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN