27
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesis penelitian.
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk
diambil kesimpulan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Samosir dalam pada tahun akademis 2006 – 2012. Pemilihan Kabupaten Samosir sebagai lokasi penelitian adalah
sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Kabupaten Samosir merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara dengan pertumbuhan ekonomi yang
rendah namun memiliki banyak sumber daya untuk dikembangkan, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
3.3. Batasan Operasional
Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka variabel yang akan digunakan adalah, Pendapatan Domestik
Regional Bruto PDRB, Pertumbuhan Ekonomi, dan Sektor Potensial.
3.4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka dan berkala time series
Universitas Sumatera Utara
28 dengan kurun waktu tujuh tahun 2006-2012. Sumber data diperoleh dari Badan
Pusat Statistik BPS Provinsi Sumatera Utara.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan Library Research yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan
bahan kepustakaan berupa buku-buku, tulisan-tulisan ilmiah, jurnal, artikel, dan laporan-laporan penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan pencatatan langsung berupa data time series dari tahun 2006-2012 dari BPS Provinsi Sumatera Utara.
3.6. Teknik Analisis
Untuk menjawab permasalahan pertama, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut:
3.6.1. Tipologi Klassen
Tipologi Klassen merupakan alat analisis tipologi daerah yang digunakan untuk mengetahui pola daan struktur pertumbuhan ekonomi daerah berdasarkan
dua indikator utama, yaitu pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Domestik Regional Bruto per kapita PDRB per kapita. Dengan menggunakan rata-rata
pertumbuhan ekonomi sebagai sumbu vertikal dan rata-rata PDRB per kapita sebagai sumbu horizontal, kemudian daerah yang diamati dapat dibagi ke dalam
empat klasifikasi atau bidang kuadran, yaitu : Kuadran I
: Daerah yang cepat maju dan cepat tumbuh high growth and high income
, memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
Universitas Sumatera Utara
29 perkapita yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata Provinsi
Sumatera Utara. Kuadran II
: Daerah maju tapi tertekan high income but low growth, memiliki pendapatan perkapita lebih tinggi, tetapi tingkat
pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara.
Kuadran III : Daerah yang berkembang cepat high growth but low income, memiliki tingkat pertumbuhan tinggi, tetapi tingkat pendapatan
yang lebih rendah dibandingkan dengan rata–rata Provinsi Sumatera Utara.
Kuadran IV : Daerah yang relatif tertinggal low growth and low income, memiliki tingkat pertumbuhan dan pendapatan per kapita yang
lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sumatera Utara.
Analisis pola pertumbuhan ekonomi dengan Tipologi Klassen secara rinci dapat di lihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 3.1. Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Tipologi Klassen PDRB
per kapita y
Laju Pertumbuhan r
ydi yni + tinggi
ydi yni - rendah
rdi rni + tinggi
Tipe I Daerah Makmur
Tipe II Daerah tertinggal
dalam proses membangun
rdi rni - rendah
Tipe III Daerah makmur yang
sedang menurun potensial untuk
tertinggal Tipe IV
Daerah tertinggal
Sumber: Arsyad 2010 Keterangan :
rdi : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Samosir
rni : laju pertumbuhan PDRB Provinsi Sumatera Utara
ydi : PDRB per kapita Kabupaten Samosir
yni : PDRB per kapita Provinsi Sumatera Utara
Untuk menjawab permasalahan kedua, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut:
3.6.2. Location Quotient
Location Quotient LQ merupakan suatu metode untuk menghitung
perbandingan relatif sumbangan nilai tambah sebuah sektor di suatu daerah kabupatenkota terhadap nilai tambah sektor yang bersangkutan dalam skala
provinsi atau nasional. Dengan kata lain, metode ini dipergunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
31 menganalisis dan menghitung potensi ekonomi sektor-sektor ekonomi yang
dimiliki suatu daerah yang terdiri atas sektor basis dan sektor non basis. Dengan menggunakan metode LQ ini maka akan diketahui sektor-sektor apa saja yang
menjadi sektor unggulan penunjang pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Rumus LQ adalah sebagai berikut :
LQ
ij
=
dimana : LQ
ij
: Koefisien
Location Quotient Y
ij
: PDRB sektor i di Kabupaten Samosir Rupiah Y
j
: PDRB Kabupaten Samosir Rupiah Y
i
: PDRB sektor I di Provinsi Sumatera Utara Rupiah Y
: PDRB Provinsi Sumatera Utara Rupiah Kriteria hasil perhitungan koefisien LQ adalah jika suatu sektor memiliki
koefisien LQ 1, mengindikasikan adanya kegiatan ekspor di sektor tersebut atau sektor basis, dan sekaligus mengindikasikan bahwa sektor tersebut merupakan
sektor yang berpotensi sektor unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di daerah tersebut. Namun bila suatu sektor memilki
koefisien LQ 1, mengindikasikan tidak ada kegiatan ekspor di sektor tersebut atau disebut sektor non basis, yang berarti bahwa sektor tersebut tidakkurang
potensional unggul untuk meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
32 ekonomi di daerah tersebut. Dalam perhitungan nilai koefisien LQ ini, penulis
menggunakan data PDRB menurut lapangan usaha Atas Dasar Harga Konstan ADHK 2000.
3.6.3. Analisis Model Rasio Pertumbuhan Analisis Model Rasio Pertumbuhan MRP merupakan kegiatan
membandingkan pertumbuhan suatu kegiatan baik dalam skala yang lebih kecil maupun dalam skala yang lebih luas. Terdapat dua rasio pertumbuhan dalam
analisis tersebut, yaitu rasio pertumbuhan wilayah referensi RP
r
dan rasio pertumbuhan wilayah studi RP
s
.
1 RP
r
=
∆ ∆
2 RP
s
=
∆ ∆
Dimana: RP
r
: Rasio pertumbuhan wilayah Provinsi Sumatera Utara. RP
s
: Rasio pertumbuhan wilayah Kabupaten Samosir. ΔYin : Yint+1 - Yint adalah perubahan PDRB Provinsi Sumatera Utara di
sektor i. Yint : PDRB Provinsi Sumatera Utara di sektor i awal periode penelitian.
Universitas Sumatera Utara
33 ΔYn : Ynt+1 - Ynt perubahan PDRB Provinsi Sumatera Utara.
Ynt : PDRB Provinsi Sumatera Utara pada tahun awal periode penelitian. ΔYij : Yijt+1 - Yijt adalah perubahan PDRB Kab. Samosir di sektor i.
Yijt : PDRB Kabupaten Samosir di sektor i tahun awal periode penelitian. ΔYj : Yjt+1 – Yjt perubahan PDRB Kabupaten Samosir.
Yjt : PDRB Kabupaten Samosir pada tahun awal periode penelitian. 3.6.4. Analisis
Overlay Analisis Overlay dilakukan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi
yang potensial dikembangkan di Kabupaten Samosir, berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Dalam hal ini teknik Overlay dilakukan
untuk menunjukkan hasil kombinasi analisis LQ dan MRP. Koefien dari komponen Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi RP
r
, Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi RP
s
dan Location Quotient LQ disamakan satuannya dengan diberikan notasi Positif + yang berarti koefisien komponen bernilai lebih dari
satu dan Negatif - berarti kurang dari satu. RP
r
bernotasi positif berarti pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibanding pertumbuhan total diwilayah
referensi. RP
s
bernotasi positif berarti pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama diwilayah referensi. Sedangkan LQ
bernotasi positif berarti kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah studi lebih tinggi dibanding kontribusi sektor yang sama terhadap PDRB di wilayah
referensi. Ringkasnya dapat dibuat sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 3.2. Keterangan Hasil Analisis LQ dan MRP
Notasi Keterangan Analisis
RP
r
+ Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan total di wilayah referensi. RP
s
+ Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi. LQ
+ Bermakna bahwa kontribusi sektor i terhadap PDRB di wilayah
studi lebih tinggi dibandingkan kontribusi sektor yang sama terhadap PDRB di wilayah referensi.
RP
r
- Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan total di wilayah referensi. RP
s
- Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi. LQ
- Bermakna bahwa pertumbuhan sektor i lebih rendah dibandingkan
pertumbuhan sektor yang sama di wilayah referensi.
Untuk menjawab permasalahan ketiga, maka diperlukan alat analisis sebagai berikut.
3.6.5. Analisis Trend Analisis trend merupakan analisis data time series untuk mengamati
kecenderungan data dan meramalkan kondisi yang akan datang. Dalam penelitian ini, analisis trend digunakan untuk melihat prospek setiap sektor ekonomi di
Kabupaten Samosir kedepan. data analisis trend ini menggunakan data hasil perhitungan LQ. Metode LQ ini dipergunakan untuk menganalisis dan
menghitung potensi ekonomi sektor-sektor ekonomi yang dimiliki suatu daerah yang terdiri atas sektor basis dan sektor non basis.
Universitas Sumatera Utara
35 Dalam penelitian ini menggunakan data time series selama tujuh tahun
yaitu mulai tahun 2006 sampai tahun 2012, untuk mengetahui bagaimana prospek sector ekonomi ke depan dengan peramalan selama lima tahun ke depan. Berikut
persamaan linear untuk peramalan sektor ekonomi yaitu:
Yn = a + bX
n
Keterangan : Y
: variabel nilai LQ tahun ke n X
: variabel waktu tahun. a :
konstanta b :
parameter a :
ΣY N b :
ΣXYΣX
2
3.7. Definisi Operasional