2. Lapisan dermis
Terdiri dari bahan dasar serabut kolagen dan elastin, yang berada di dalam substansi dasar yang bersifat koloid dan terbuat dari gelatin
mukopolisakarida. 3.
Lapisan subkutan Lapisan subkutan adalah kelanjutan dermis atas jaringan ikat longgar, berisi
sel-sel lemak di dalamnya. Fungsi dari lapisan hipodermis yaitu membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur panas tubuh.
Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan berlebihan. Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan
energi dengan cara memecah simpanan lemaknya.
2.2.2 Jenis kulit
Ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian Wasitaatmadja, 1997:
1. Kulit normal
Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan elastis dengan minyak dan kelembaban yang cukup.
2. Kulit berminyak
Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak di permukaan kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori-pori
kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket. 3.
Kulit kering Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang ataupun
sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihatnya kerutan.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kulit tubuh secara umum dapat dibedakan sebagai berikut Wirakusuma, 2007:
a. Jenis kulit sensitif
Kulit jenis ini mudah sekali mengalami gangguan dan masalah yang disebabkan oleh perubahan suhu, kelembaban, maupun penggunaan kosmetika
yang tidak sesuai. b.
Jenis kulit reaktif Kulit jenis ini cepat mengalami perubahan secara tiba-tiba akibat adanya
perubahan lingkungan. Reaksi ini meskipun dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama akan kembali normal. Misalnya, kulit muka menjadi merah secara
tiba-tiba karena perlebaran pembuluh darah kapiler di bawah kulit tanpa diketahui penyebab yang jelas.
c. Jenis kulit alergi
Jenis kulit ini berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Pada kasus-kasus tertentu, sistem kekebalan tubuh tidak dapat berperan sehingga akan timbul
alergi. Tanda-tanda alergi yaitu kulit memerah dan biasanya juga timbul gatal- gatal pada kulit.
Kerusakan kulit juga dapat diakibatkan dari paparan sinar UV matahari yang dapat menyebabkan kulit terbakar dan mengalami kerusakan yang lebih
serius. Paparan Sinar UV yang lama mengakibatkan kulit terbakar dan meningkatkan risiko terkena kanker kulit yang disertai perubahan dini pada kulit
yaitu: penuaan, keriput, hilangnya elastisitas, bintik-bintik atau bercak hati
Draelos dan Thaman, 2006
2.2.3 Fungsi kulit
Kulit sebagai organ tubuh yang paling penting mempunyai beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut Wirakusuma, 2007:
a. Kulit sebagai filter dan pelindung tubuh
Kulit mempunyai kemampuan untuk mencegah masuknya bahan- bahan yang membahayakan tubuh, seperti bakteri dan bahan asing lainnya. selain itu,
kulit juga dapat melindungi tubuh dari benturan fisik, panas matahari, api dan dingin.
b. Kulit menjaga kelembaban jaringan tubuh
Lapisan kulit yaitu lapisan tanduk berfungsi menjaga kelembaban kulit sehingga air tidak mudah ke luar dari dalam tubuh.
c. Kulit pengatur suhu tubuh
Kulit membantu dan menjaga suhu tubuh agar tetap normal dengan cara melepaskan keringat ketika tubuh terasa panas. Keringat tersebut kemudian
akan menguap sehingga menyebabkan tubuh terasa dingin. Demikian pula sebaliknya. Bila seseorang mengalami kedinginan, pembuluh darah dalam
kulit akan menyempit sehingga panas tubuh tertahan. d.
Kulit sebagai sistem saraf yang sensitif Kulit terdiri dari sistem saraf yang peka terhadap ancaman dari luar seperti
panas, dingin, sentuhan dan tekanan. Oleh karena itu, kulit akan segera memberikan reaksi setelah ada peringatan awal dari sistem saraf tersebut.
2.3 Sediaan Krim