2.4.2 Spektrofotometri Infra Merah FT-IR
Spektrum inframerah suatu molekul adalah hasil transisi antara tingkat energi getaran yang berlainan. Pancaran inframerah yang kerapatannya kurang dari 100 cm
-1
panjang gelombang lebih daripada 100
µm diserap oleh sebuah molekul organik dan diubah menjadi putaran energi molekul. Penyerapan ini tercantum, namun spektrum getaran terlihat bukan
sebagai garis – garis melainkan berupa pita – pita. Hal ini disebabkan perubahan energi getaran tunggal selalu disertai sejumlah perubahan energi putaran Silverstein, 1986.
2.5.3 Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Proton
1
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Nuclear Magnetic Resonance, NMR merupakan alat yang berguna pada penentuan struktur molekul organik. Teknik ini
memberikan informasi mengenai berbagai jenis atom hidrogen dalam molekul.. Struktur NMR memberikan informasi mengenai lingkungan kimia atom hidrogen, jumlah atom
hidrogen dalam setiap lingkungan dan struktur gugusan yang berdekatan dengan setiap atom hidroge Cresswell, 1982.
H-NMR
Spektrometri Resonansi Magnetik Inti Nuclear Magnetic Resonance, NMR dan umumnya digunakan untuk :
1. Menentukan jumlah proton yang memiliki lingkungan kimia yang sama pada suatu senyawa
organik. 2.
Mengetahui informasi mengenai struktur suatu senyawa organik. Dachriyanus, 2004
Pergeseran kimia adalah pengukuran medan dalam keadaan bebas. Semua proton- proton dalam satu molekul yang ada dalam lingkungan kimia yang serupa kadang-kadang
menunjukkan pergeseran kimia yang sama. Setiap senyawa memberikan penaikan menjadi puncak absorbsi tunggal dalam spektrum NMR. Di dalam medan magnet, perputaran
elektron-elektron valensi dari proton menghasilkan medan magnet yang melawan medan magnet yang digunakan. Hingga setiap proton dalam molekul dilindungi dari medan magnet
yang digunakan dan bahwa besarnya perlindungan ini tergantung pada kerapatan elektron yang mengelilinginya. Makin besar kerapatan elektron yang mengelilingi inti, maka makin
besar pula medan yang dihasilkan yang melawan medan yang digunakan Bernasconi,1995.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Alat – Alat
1. Gelas ukur 50 ml100 ml
Pyrex 2. Gelas Beaker
250 ml2000 ml Pyrex
3. Gelas Erlenmeyer 250 ml
Pyrex 4. Corong kaca
5. Corong pisah 500 ml
Pyrex 6. Ekstraktor
2,5 l Schott Duran
7. Kolom kromatografi Pyrex
8. Tabung reaksi Pyrex
9. Plat tetes 10. Rotari evaporator
Büchi R-114 11. Labu alas
1 L Schott Duran
12. Alat pengukur titik lebur Fisher
13. Kapas 14. Kertas aluminium
7,6 m x 300 mm Total Wrap
15. Statif dan klem 16.Spatula
17.Batang pengaduk 18.Neraca analitis
Mettler AE 200 19.Pipet tetes
20.Penangas air Büchi B-480
21.Botol vial 22.Vakum
Büchi B-169 23.Bejana Kromatografi Lapis Tipis
24.Spektrofotometer FT-IR Shimadzu
25.Spektrometer
1
26.Spektrofotometer UV-Visible H-NMR
JeolDelta2NMR-500MHz
27.Kertas Saring 28.Pelat KLT
Merck Kieselgel 60 F
254