KERANGKA KONSEP DESAIN PENELITIAN WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI BESAR SAMPEL CARA PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. KERANGKA KONSEP

3.2. DEFINISI OPERASIONAL

a. Penderita disfungsi sistolik dan diastolik adalah penderita yang datang dirawat berdasarkan kriteria ACCAHA 2005 tentang disfungsi ventrikel kiri. b. Cystatin C serum: merupakan penilai lain fungsi ginjal yang lebih sensitif untuk menilai penurunan laju filtrasi glomerulus yang ringan sampai sedang dibandingkan dengan kreatinin, yang difiltrasi bebas oleh ginjal namun tidak disekresikan dan tidak direabsorbsi oleh tubulus namun dimetabolisme di tubulus proksimal ginjal sehingga tidak ada yang kembali ke aliran darah. Nilai normal cystatin C adalah 0,6 – 0,91 mg L. c. Ekokardiografi adalah metode pemeriksaan jantung secara visual dengan menggunakan alat bantu yang memancarkan gelombang suara. Disfungsi sistolik: Gangguan kontraksi otot ventrikel kiri yang disertai dengan menurunnya kekuatan pompa jantung yang fraksi ejeksinya 50 dengan ≤ 30 : berat, 31-40 : sedang dan 41-49 : ringan Gagal jantung Penurunan Cardiac Output Penurunan aliran darah ginjal Disfungsi ginjal Cystatin C Kreatinin Estimasi GFR Ekokardiografi Disfungsi Sistolik Disfungsi Diastolik Disfungsi ventrikel kiri Faktor resiko tradisional dan non tradisional Faktor resiko tradisional dan non tradisional Universitas Sumatera Utara Disfungsi diastolik: Gangguan relaksasi otot ventrikel kiri yang disertai dengan menurunnya volume pengisian dengan fraksi ejeksi ≥ 50 dengan perubahan rasio EA dan waktu deselerasi ventrikel kiri. d. Formula Cockroft-Gault : Perumusan yang menghitung besarnya laju filtrasi glomerulus bedasarkan nilai kreatinin, umur dan berat badan dengan rumus ; 140-usia x BB -------------------------- 72 x kreatinin serum Apabila dihitung pada wanita hasilnya dikalikan dengan 0,8 konstanta. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian dilakukan secara potong lintang cross sectional yang bersifat analitik tidak berpasangan.

4.2. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

Penelitian dilakukan di RS Pirngadi Medan dan RSUP H. Adam Malik Medan mulai bulan Juni 2011 sampai dengan Desember 2011

4.3. KRITERIA INKLUSI

a. Penderita disfungsi ventrikel kiri yang ditegakkan menurut kriteria ACCAHA 2005 apabila ditemukan faktor resiko dengan atau tanpa gejala klinis gagal jantung yang disertai pemeriksaan fungsi venterikel kiri. b. Usia 18 -60 tahun c. Bersedia mengikuti penelitian

4.4. KRITERIA EKSKLUSI

a. Penurunan fungsi ginjal ditandai dengan bersihan kreatinin 60 mlmenit berdasarkan Cockcroft-Gault formula. b. Hipertiroid c. Penyakit keganasan d. Tidak bersedia mengikuti penelitian

4.5. BESAR SAMPEL

Rumus yang digunakan, n = 2 zα + zβ S X 2 a -X Dimana Z α = deviat baku α = 1,96 untuk α = 0,05 Z β = deviat baku β = 0,842 untuk β =0,20 Universitas Sumatera Utara S = simpangan baku dari penelitian sebelumnya = 0,30 X 24 a – X penelitian sebelumnya = 0,20 = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna dari n = 2 0,84 24 2 0,2 = 34 orang Jadi perkiraan besar sampel untuk kelompok disfungsi ventrikel kiri dengan 2 kelompok sampel tidak berpasangan adalah 34 orang

4.6. CARA PENELITIAN

• Setiap pasien yang datang berobat ke RS dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, EKG 12 sadapan, laboratorium rutin, pemeriksaan fungsi ginjal. Cockcroft-Gault formula dipakai sebagai dasar perhitungan laju filtrasi glomerulus dengan nilai ≥ 60 ml menit kemungkinan sudah terjadi gangguan fungsi ginjal tahap dini . • Setelah memenuhi kriteria penelitian pasien maupun keluarga terdekatnya next of kin mengisi surat persetujuan informed consent. • Selanjutnya pasien dilakukan pemeriksaan ekokardiografi dan dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu pasien disfungsi sistolik dengan Left Ventricular Ejection Fraction LVEF 50 dan pasien disfungsi diastolik dengan LVEF ≥ 50 serta perubahan rasio E A dan waktu deselerasi ventrikel kiri. • Pemeriksaan cystatin C dengan mengambil darah vena, disimpan dalam tabung darah standart dan disentrifugasi pada suhu 4º C selama 15’. Serum dapat disimpan dalam lemari pendingin -70° C sebelum pemeriksaan. Serum kemudian diperiksa dengan menggunakan reagensia dari Siemens Diagnostic dengan alat BNII nephelometer dengan prinsip immunonepehelometric assay di laboratorium konfirmasi laboratorium penyedia reagensia. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar cystatin C pasien dikelompokkan dalam 2 kelompok yaitu 0,61-0,91 dan ≥ 0,9 2 mgL Universitas Sumatera Utara • 4.7. ALUR PENELITIAN

4.8. ANALISA DATA