Stadium Konsolidasi Stadium Remodelling.

9

4. Stadium Konsolidasi

Dengan aktifitas osteoklast dan osteoblast yang terus menerus, tulang yang immature woven bone diubah menjadi mature lamellar bone. Keadaan tulang ini menjadi lebih kuat sehingga osteoklast dapat menembus jaringan debris pada daerah fraktur dan diikuti osteoblast yang akan mengisi celah di antara fragmen dengan tulang yang baru. Proses ini berjalan perlahan-lahan selama beberapa bulan sebelum tulang cukup kuat untuk menerima beban yang normal.

5. Stadium Remodelling.

Fraktur telah dihubungkan dengan selubung tulang yang kuat dengan bentuk yang berbeda dengan tulang normal. Dalam waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun terjadi proses pembentukan dan penyerapan tulang yang terus menerus lamella yang tebal akan terbentuk pada sisi dengan tekanan yang tinggi. Rongga medulla akan terbentuk kembali dan diameter tulang kembali pada ukuran semula. Akhirnya tulang akan kembali mendekati bentuk semulanya, terutama pada anak-anak. Pada keadaan ini tulang telah sembuh secara klinis dan radiologi. Fase Inflamasi Fase Proliferasi Fase Pembentukan Universitas Sumatera Utara 10 Gambar 1. Proses Penyembuhan Kalus Jay. R. liberman, M. D. and Gary E Friedlaender 2005 Perbandingan Metode-metode Fiksasi Ketika fiksasi plate dibandingkan dengan fiksasi intramedullary pada anjing-anjing percobaan tampak vaskularisasi yang lebih tinggi dalam osteotomi pada rod intra medullary dibandingkan plate.Tidak ada perbedaan signifikan dalam porositas tulang pada masing-masing metode fiksasi. Akan tetapi pada fiksasi plated memperlihatkan nilai-nilai torsional yang lebih tinggi dari pada fiksasi intramedullary pada 90 hari .Akan tetapi perbedaan ini tidak nyata setelah 120 hari. Data ini memperlihatkan bahwa tulang sembuh melalui mekanisme yang berbeda dalam tipe-tipe fiksasi yang berbeda.Walaupun metode fiksasi plate menghambat pembentukan periosteal kalus tetapi waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian kekuatan dan kekakuannormal adalah sama untuk kedua metode. Fase Remodelling Universitas Sumatera Utara 11

BAB III METODE PENELITIAN