Pengaruh Pengaruh PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN TEAMS GAMES TOURNAMENT MELALUI TEKA TEKI SILANG DANKARTU DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL DAN GAYA BELAJAR SISWA | Rochmawati | Inkuiri 3786 8372 1 SM

ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 1 2013 hal 66-75 http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex.phpsains 71 lebih tinggi dibandingkan siswa dengan gaya belajar kinestetik. Data menunjukkan bahwa nilai siswa yang baik untuk prestasi belajar kognitif dan afektif dengan gaya belajar visual. Jadi, siswa yang memiliki gaya belajar visual menunjukkan nilai siswa lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar kinestetik. Tabel 3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Ditinjau Dari Media Pembelajaran Kelompok Siswa Jumlah Siswa Rata- rata SD Kognitif Teka Teki Silang 38 81.66 10.15 Kartu 38 78.45 9.48 Afektif Teka Teki Silang 38 79.10 7.31 Kartu 38 76.63 9.02 Pada Tabel 3 diperlihatkan nilai rata-rata prestasi belajar kognitif dan afektif kelas yang belajar dengan media teka teki silang lebih tinggi dibandingkan kelas yang belajar dengan media kartu. Data menunjukkan bahwa nilai siswa yang tinggi untuk prestasi belajar kognitif maupun afektif pada saat pembelajaran menggunakan media teka teki silang. Jadi pembelajaran menggunakan media teka teki silang menunjukkan nilai siswa lebih baik daripada menggunakan media kartu. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan manova, baik prestasi belajar kognitif maupun afektif dapat dirangkum dalam uji hipotesis penelitian prestasi belajar. Rangkuman uji hipotesis penelitian prestasi belajar dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Rangkuman Uji Hipotesis Penelitian Prestasi Belajar Hipotesis dengan ANAVA Kognitif Afektif Sig. Keputusan Sig. Keputusan Media 0.040 Ho ditolak 0.070 Ho diterima Kemampuan Verbal 0.000 Ho ditolak 0.000 Ho ditolak Gaya Belajar 0.057 Ho diterima 0.387 Ho diterima Media Kemampuan Verbal 0.387 Ho diterima 0.379 Ho diterima Media GayaBelajar 0.654 Ho diterima 0.951 Ho diterima Kemampuan Verbal GayaBelajar 0.170 Ho diterima 0.455 Ho diterima Media Kemampuan Verbal GayaBelajar 0.990 Ho diterima 0.666 Ho diterima Berdasarkan Tabel 4 dan kriteria pengujian hipotesis pada uraian di atas, maka kesimpulan dari pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengaruh

pembelajaran TGT menggunakan teka teki silang dan kartu terhadap prestasi belajar. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistik dinyatakan bahwa untuk prestasi belajar kognitif signifikansi sebesar 0,040 signifikansi 0,05, maka H ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh pembelajaran fisika menggunakan TGT melalui teka teki silang dan kartu terhadap prestasi belajar kognitif siswa. Untuk prestasi belajar afektif signifikansi sebesar 0,070 signifikansi 0,05, maka H diterima dan H 1 ditolak. Hal ini berarti untuk prestasi belajar afektif secara statistik dinyatakan tidak ada pengaruh pembelajaran fisika menggunakan TGT melalui teka teki silang dan kartu terhadap prestasi belajar afektif siswa. Hal ini disebabkan media teka teki silang dan kartu yang digunakan berisi latihan soal, dan materi pelajaran yang sebagian besar memberikan informasi yang mendukung kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi Fisika Atom. Rerata kelas eksperimen I yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media teka teki silang adalah 81.66 sedangkan rerata kelas eksperimen II yang diberi perlakuan pembelajaran dengan media kartu adalah 78.45. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan TGT melalui teka teki silang menghasilkan prestasi belajar kognitif yang lebih baik daripada pembelajaran menggunakan TGT melalui kartu pada materi Fisika Atom. Walaupun ISSN: 2252-7893, Vol 2, No 1 2013 hal 66-75 http:jurnal.fkip.uns.ac.idindex.phpsains 72 secara statistik tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar afektif, namun demikian rerata kelas eksperimen I untuk prestasi belajar afektif sebesar 79,10 lebih tinggi dari kelas eksperimen II yang memiliki rerata prestasi belajar afektif sebesar 76,63.

2. Pengaruh

kemampuan verbal terhadap prestasi belajar. Pada penelitian ini, berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara statistik dinyatakan bahwa untuk prestasi belajar kognitif, dan afektif, mempunyai signifikansi yang sama yaitu 0,000 signifikansi 0,05, maka baik untuk prestasi belajar kognitif,maupun afektif, H ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh kemampuan verbal siswa terhadap prestasi belajar siswa baik untuk prestasi belajar kognitif, maupun afektif. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Muh. Miftah 2010 tentang “Keefektifan model pembelajaran langsung dan pembelajaran kooperatif pada materi pokok himpunan kelas VII ditinjau dari kemampuan verbal siswa”. Pada penelitian tersebut dihasilkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa dengan kategori kemampuan verbal tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi belajar Matematika . Rerata prestasi belajar kognitif dan afektif siswa yang berkemampuan verbal tinggi secara berturut-turut adalah 84,02 dan 80,55 sedangkan rerata prestasi belajar kognitif,dan afektif siswa yang berkemampuan verbal rendah secara berturut-turut adalah 74,59 dan 74,19. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa siswa yang mempunyai kemampuan verbal tinggi memperoleh prestasi belajar baik prestasi belajar kognitif, maupun afektif yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Dengan kata lain, semakin tinggi kemampuan verbal siswa maka makin tinggi pula prestasi belajar yang dicapai, sebaliknya semakin rendah kemampuan verbal siswa maka makin rendah pula prestasi belajar yang dicapainya. Hal ini dikarenakan, dengan kemampuan verbal yang baik, siswa dapat mengkomunikasikan pengetahuan, ide, gagasan, pendapat, pikiran, pengalaman, dan kecakapan yang dimiliki baik secara lisan maupun tulisan. Sebagai contoh, secara lisan siswa dapat mengkomunikasikan pengetahuan, pendapat, dan pemikiran melalui kegiatan diskusi, bertanya kepada guru atau teman serta menjawab pertanyaan guru atau teman secara lisan. Melalui tulisan siswa dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan guru, dengan kemampuan verbal yang dimiliki.

3. Pengaruh gaya belajar terhadap

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN MEDIA TEKA TEKI SILANG PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

1 22 343

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Jenis Team Games Tournament dengan Teka-Teki Silang Sebagai Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa MTsN

0 3 6

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DAN TEKA TEKI SILANG DITINJAU DARI MEMORI DAN KREATIVITAS SISWA

3 28 176

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

Pembelajaran kontruktivis menggunakan peta konsep dan teka teki silang ditinjau dari minat dan kreativitas belajar siswa 41

0 2 143

PENGEMBANGAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) SEBAGAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT DAN MINAT BELAJAR SISWA.

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MENGGUNAKAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA CROSSWORD PUZZLE (TEKA-TEKI SILANG)

0 0 14