Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkatan Pendidikan
Dari hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa responden yang bertingkat pendidikan SMP sebanyak 14 orang atau 35 , sedangkan
responden yang berpendidikan SMA sebanyak 26 orang atau 65 . Hal ini menunjukkan bahwa anak asuh yang berada di Panti Sosial Asuhan Anak
PSAA Tambatan Hati Subang kebanyakan berpendidikan sekolah tingkat menengah. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi mereka dalam memandang
masalah lebih objektif.
4.2.1. Pembinaan Fisik
Pembinaan adalah suatu tindakan proses, hasil atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan bahwa adanya kemampuan, peningkatan,
pertumbuhan, evolusi atau peningkatan terhadap sesuatu. Pembinaan pada dasarnya merupakan upaya-upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan
meningkatkan sikap hidup yang lebih baik dan terarah.
56
SMA, 26, 65 SMP, 14, 35
SMA SMP
No. Tingkat
Pendidikan Jumlah
f
1 2
SMP SMA
14 26
35 65
Jumlah 40
100
Upaya-upaya pembinaan anak asuh merupakan alternatif program dalam rangka membantu anak menghadapi dan memecahkan permasalahan yang
ditemuinya. Dengan adanya pembinaan fisik kepada anak asuh ini diharapkan dapat mengembalikan lagi kesempatan bagi anak untuk mendapatkan kehidupan
yang layak dan sejahtera baik secara fisik, psikis, sosial dan intelektual. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Persepsi Anak Asuh Mengenai Pemenuhan Kebutuhan Makanan
Selama Tinggal Di Panti n=40
Kategori Jawaban f
Selalu terpenuhi Terpenuhi
Cukup terpenuhi Kurang terpenuhi
Tidak terpenuhi 11
23 5
- 1
27,5 57,5
12,5 -
2,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai pemenuhan kebutuhan makanan selama tinggal di panti, ditunjukkan dengan persentase
sebagai berikut : responden yang menyatakan bahwa kebutuhan makanannya terpenuhi selama tinggal di panti adalah sebanyak 23 orang atau 57,5 ,
responden yang menyatakan bahwa kebutuhan makanannya selalu terpenuhi selama tinggal di panti sebanyak 11 orang atau 27,5 .
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan akan makanannya terpenuhi, hal ini
dikarenakan pengurus panti merasa bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi 57
makanan untuk anak asuh. Anak asuh mempersepsi bahwa pemenuhan kebutuhan makanan yang mereka peroleh dari panti dapat memenuhi kebutuhan bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak asuh. Nilai modus yang sering muncul adalah 4. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa kebutuhan pangan mereka terpenuhi dengan baik, karena kebutuhan pangan merupakan kebutuhan primer
yang harus terpenuhi untuk menunjang kelangsungan hidup manusia. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang pemberian kebutuhan gizi selama
tinggal di panti, dapat dilihat dari hasil penelitian yang digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5 Jawaban Responden Mengenai Pemberian Makanan Bergizi
Selama Tinggal Di Panti n=40
Kategori Jawaban f
Selalu menikmati Menikmati
Cukup menikmati Kurang menikmati
Tidak pernah menikmati 16
18 5
- 1
40 45
12,5 -
2,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai pemberian makanan bergizi selama tinggal di panti, ditunjukkan dengan persentase sebagai
berikut : responden yang menyatakan bahwa mereka menikmati makanan yang bergizi selama tinggal di panti adalah sebanyak 18 orang atau 45,0 , responden
58
yang menyatakan selalu menikmati makanan yang bergizi selama tinggal di panti sebanyak 16 orang atau 40,0 .
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa mereka menikmati makanan yang bergizi selama tinggal di
panti. Hal ini membuktikan pengurus panti merasa bertanggung jawab terhadap
pemenuhan gizi makanan untuk anak asuh, karena kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak asuh mempersepsi
bahwa pemenuhan makanan yang bergizi dapat dipenuhi pihak panti, selain dana yang berasal dari pemerintah, para donatur membantu dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka. Nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 4. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa mereka menikmati makanan yang bergizi selama tinggal di panti. Hal ini membuktikan pengurus
panti merasa bertanggung jawab terhadap pemenuhan gizi makanan untuk anak asuh, karena kebutuhan gizi sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan otak. Adanya para donatur yang peduli terhadap pemenuhan kebutuhan anak asuh membantu bagi kelangsungan dan kesejahteraan anak asuh
yang tinggal di panti. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang jawaban responden mengenai
kebersihan di panti, dapat dilihat dari hasil penelitian yang digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Jawaban Responden Mengenai Kebersihan Di Panti
59
n=40
Kategori Jawaban f
Selalu bersih Bersih
Cukup bersih Kurang bersih
Tidak bersih 5
26 6
2 1
12,5 65,0
15,0 5,0
2,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai kebiasaan menjaga kebersihan di panti, ditunjukkan dengan persentase sebagai berikut :
responden yang menyatakan bahwa di panti bersih adalah sebanyak 26 orang atau 65,0 , responden yang menyatakan bahwa di panti cukup bersih sebanyak 6
orang atau 15,0 . Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka
menyatakan bahwa di panti bersih. Hal ini membuktikan bahwa pembinaan dari pengurus tentang tanggung jawab telah dapat diterapkan anak dalam
kehidupannya sehari-hari, mereka telah mengetahui akibat yang mungkin terjadi. Persepsi anak mengenai kesehatan dan kebersihan lingkungan terutama
lingkungan panti yang mereka tinggali harus dapat memberikan rasa nyaman sehingga suasana yang tercipta terasa menyenangkan.
Nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 4. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar diantara mereka menyatakan di panti bersih. Hal ini
membuktikan bahwa pembinaan dari pengurus tentang tanggung jawab telah dapat diterapkan anak dalam kehidupannya sehari-hari, mereka telah mengetahui
60
akibat yang mungkin terjadi. Sampah dapat mengakibatkan datangnya penyakit apabila kurang menjaga kebersihan dan kesadaran dari tiap penghuni di panti
sangat diperlukan dalam menjaga kebersihan agar lingkungan dapat nyaman. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang jawaban responden mengenai
perawatan kesehatan yang diberikan di panti, dapat dilihat dari hasil penelitian yang digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Perawatan Kesehatan
Yang Diberikan Di Panti n=40
Kategori Jawaban f
Sangat bermanfaat Bermanfaat
Cukup bermanfaat Kurang bermanfaat
Tidak bermanfaat 21
11 3
4 1
52,5 27,5
7,5 10,0
2,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai perawatan kesehatan yang diberikan di panti, ditunjukkan dengan persentase sebagai
berikut : responden yang menyatakan bahwa perawatan kesehatan yang diberikan di panti sangat bermanfaat adalah sebanyak 21 orang atau 52,5 , responden yang
menyatakan bahwa perawatan kesehatan yang diberikan di panti bermanfaat bagi mereka sebanyak 11 orang atau 27,5 .
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa perawatan kesehatan yang diberikan di panti sangat
bermanfaat bagi mereka. Hal ini membuktikan bahwa persepsi mereka terhadap 61
pelayanan kesehatan yang diberikan pihak panti berada pada tingkat yang sangat baik. Anak asuh mempersepsi bahwa pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan
mereka. Nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 5. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa perawatan kesehatan yang diberikan di panti sangat bermanfaat bagi mereka. Hal ini membuktikan
bahwa persepsi mereka terhadap pelayanan yang diberikan pihak panti berada pada tingkat yang sangat baik, mereka merasa dengan adanya fasilitas kesehatan
yang mereka dapatkan dapat membantu mereka apabila mereka merasa kesehatannya mengalami penurunan, selain itu kepedulian dan tanggung jawab
pengurus adalah pembinaan dari pengurus tentang tanggung jawab telah dapat diterapkan anak dalam kehidupannya sehari-hari, mereka telah mengetahui akibat
yang mungkin terjadi. Sampah dapat mengakibatkan datangnya penyakit apabila kurang menjaga kebersihan dan kesadaran dari tiap penghuni di panti sangat
diperlukan dalam menjaga kebersihan agar lingkungan dapat nyaman. Pertanyaan selanjutnya adalah tentang jawaban responden mengenai
intensitas pemeriksaan kesehatan yang diberikan di panti, dapat dilihat dari hasil penelitian yang digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Intensitas Pemeriksaan Kesehatan
Yang Diberikan Di Panti n=40
62
Kategori Jawaban f
Sangat sering Sering
Cukup sering Kurang sering
Tidak pernah 4
21 13
1 1
10,0 52,5
32,5 2,5
2,5
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai intensitas pemeriksaan kesehatan yang diberikan di panti, ditunjukkan dengan persentase
sebagai berikut : responden yang menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan yang diberikan di panti sering diberikan adalah sebanyak 21 orang atau 52,5 ,
responden yang menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan cukup sering diberikan di panti sebanyak 13 orang atau 32,5 .
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan sering diberikan di panti. Hal ini
membuktikan bahwa persepsi mereka terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan pihak panti berada pada tingkat yang baik. Pelayanan kesehatan dapat
membantu anak asuh apabila kesehatan dirinya terganggu. Nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 4. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa pemeriksaan kesehatan sering diberikan di panti. Hal ini membuktikan bahwa persepsi mereka terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan pihak panti berada pada tingkat yang baik, mereka merasa dengan adanya fasilitas kesehatan yang mereka dapatkan dapat
membantu mereka apabila mereka merasa kesehatannya mengalami penurunan,
63
selain itu kepedulian dari pengurus ikut mendukung dalam pemberian fasilitas kesehatan.
Pertanyaan selanjutnya adalah tentang jawaban responden mengenai latihan olahraga yang diberikan di panti, dapat dilihat dari hasil penelitian yang
digambarkan pada tabel berikut ini :
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Latihan Olahraga
Yang Diberikan Di Panti n=40
Kategori Jawaban f
Sangat menyenangkan Menyenangkan
Cukup menyenangkan Kurang menyenangkan
Tidak pernah menyenangkan 3
8 19
6 4
7,5 20,0
47,5 15,0
10,0
Jumlah 40
100
Sumber : Hasil Penelitian, April 2011
Berdasarkan tabel di atas, jawaban responden mengenai latihan olahraga yang diberikan di panti, ditunjukkan dengan persentase sebagai berikut :
responden yang menyatakan bahwa latihan olahraga di panti cukup menyenangkan adalah sebanyak 19 orang atau 47,5 , responden yang
menyatakan bahwa latihan olahraga di panti menyenangkan sebanyak 8 orang atau 20,0 .
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa latihan olahraga cukup menyenangkan walaupun tidak rutin
dilakukan, hal ini dikarenakan waktu mereka yang terbatas menyangkut kepentingan sekolah yang semakin padat mendekati persiapan ujian yang akan
64
dihadapi oleh anak asuh yang berada pada tingkat akhir, walaupun demikian latihan olahraga terkadang dilakukan anak asuh sendiri, apabila ada dalam waktu
luang, mereka akan senang melakukan kegiatan secara bersama-sama selain mempererat kebersamaan mereka dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan
yang positif. Nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 3. Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar diantara mereka menyatakan bahwa latihan olahraga cukup menyenangkan walaupun tidak rutin dilakukan, hal ini dikarenakan waktu mereka
yang terbatas menyangkut kepentingan sekolah yang semakin padat mendekati persiapan ujian yang akan dihadapi oleh anak asuh yang berada pada tingkat
akhir, walaupun demikian latihan olahraga terkadang dilakukan anak asuh sendiri, apabila ada dalam waktu luang di sela kesibukan belajarnya, pada hari minggu
mereka menyempatkan diri untuk berolahraga.
4.2.2. Pembinaan Mental