Tugas dan Fungsi Organisasi dan tata Kerja Ditjen BPK

Rencana Kerja Ditjen BPK Tahun 2008 2 1 Penertiban Peredaran hasil Hutan 2 Pengelolaan Kawasan yang Tidak Dibebani Hak 3 Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Produksi Alam 4 Pengelolaan Pemanfaatan Hutan Tanaman 5 Restrukturisasi I ndustri Primer Kehutanan.

B. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.13 Menhut-I I 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan yang telah beberapa kali diubah terakhir No. P.17 Menhut-I I 2007, Direktorat Jenderal Bina Poduksi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan produksi kehutanan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1. Penyiapan perumusan kebijakan Departemen di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan, dan pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pemanfaatan hutan produksi dan industri primer hasil hutan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan, dan pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan; 4. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan rencana pemanfaatan hutan produksi, pembinaan pengembangan hutan alam, pembinaan pengembangan hutan tanaman, pembinaan pengolahan dan pemasaran hasil hutan, dan pembinaan iuran kehutanan dan peredaran hasil hutan; 5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal. Rencana Kerja Ditjen BPK Tahun 2008 3

C. Organisasi dan tata Kerja Ditjen BPK

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai susunan organisasi dan tata kerja, terdiri dari Eselon I I sebagai berikut : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal 2. Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan Hutan Produksi 3. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam 4. Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman 5. Direktorat Bina I uran Kehutanan dan peredaran Hasil Hutan 6. Direktorat Bina Pengolahan dan pemasaran Hasil Hutan Disamping 6 enam Eselon I I di atas, sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : P.557 Menhut-I I 2006 tentang Organisasi dan Tata kerja Balai Pemantapan Pemanfaatan Hutan Produksi yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.24 Menhut-I I 2007 untuk menunjang pelaksanaan teknis bidang bina produksi hasil hutan di daerah, Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai Unit Pelaksana Teknis UPT Eselon I I I yaitu : Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi BP2HP Wilayah I Banda Aceh sampai dengan Wilayah XVI I I Manokwari. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan telah memberikan tugas dekonsentrasi kepada Dinas Kehutanan atau yang menangani kehutanan Provinsi di seluruh I ndonesia. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut, maka perlu disusun Rencana Kerja Kementerian Lembaga RENJA-KL TAHUN 2008 DI REKTORAT JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN yang bersifat jangka pendek tahunan sebagai arahan dan acuan pelaksanaan kegiatan operasional tahun 2008, sehingga sasaran-sasaran kegiatan pembangunan bidang Bina Produksi Kehutanan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal, efektif dan efisien. Dalam menyusun RENJA-KL TAHUN 2008 Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan, mengacu kepada rencana-rencana makro yang telah ada antara lain Rencana Strategis Departemen Kehutanan 2005-2009 Penyempurnaan, 5 lima Kebijakan Prioritas Departemen Kehutanan dan RENJA-KL Departemen Kehutanan Tahun 2008 dan Rencana Kerja Pemerintah RKP Tahun 2008. Rencana Kerja Ditjen BPK Tahun 2008 4 Selain itu, RENJA-KL Tahun 2008 Ditjen BPK dalam penyusunannya telah pula dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan sesuai perkembangan baik kebijakan teknis maupun organisasi. I I . VI SI , MI SI , TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI S Seperti telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan produksi kehutanan. Untuk menjalankan tugas tersebut, maka ditetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Jenderal