Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-TadulakoUNTAD
1.4 Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, minimal sebagai bahan masukan
bagi pengambil kebijakan dalam rangka menentukan upah minimum bagi tenaga kerja.
2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peminat masalah – masalah sosial,
terutama di bidang ketenaga kerjaan, lebih khusus lagi pada masalah Tenaga Kerja Perempuan.
II. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Menurut W
est dalam Sukardi 2003 : 157 “penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterprestasi objek sesuai apa adanya”. Dalam hal ini peneliti ingin menggambarkan tentang peran ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembuat tempe dalam memenuhi
kebutuhan dan terutama membiayai pendidikan anak. Penelitian dilakukan di Desa Sausu Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong.Lokasi dipilih karena Desa Sausu merupakan
salah satu desa di Kabupaten Parigi Moutong yang memproduksi tempe dengan bahan baku kedelai.
Di dalam bidang ilmu Geografi sering dijumpai mengenai keadaan lokasi suatu daerah dan kependudukan, dimana dalam hal ini akan dijelaskan mengenai keadaan
geografis wilayah Desa Sausu dan Keadaan Demografis Desa Sausu. 1
Keadaan Geografis Desa Sausu: -
Sebelah Utara berbatasan dengan Sausu Piore -
Sebelah Selatan berbatasan dengan Sausu Salobanga -
Sebelah Timur berbatasan dengan Sausu Torono -
Sebelah Barat berbatasan dengan Sausu Taliabo Sebagaimana terlihat pada peta :
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-TadulakoUNTAD
2 Keadaan Demografis Desa Sausu:
Penduduk Desa Sausu secara keseluruhan adalah 5.848 jiwa yang terdiri atas laki- laki 3.006 jiwa dan perempuan 2.842 jiwa. Untuk lebih jelasnya keadaan Desa Sausu
diuraikan pada tabel berikut : Tabel 3.1 Keadaan Jumlah Penduduk Desa Sausu Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 3.066 Perempuan 2.842
Jumlah 5.908
Sumber: Kantor Desa Sausu dalam angka, Desember 2012 Selain jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin juga dapat dilihat tabel jumlah
penduduk berdasarkan kelompok usia. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-TadulakoUNTAD
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia
Laki-lai Perempuan
– 5 Tahun 253
267 6
– 10 Tahun 313
308 11
– 15 Tahun 350
319 16
– 20 Tahun 235
228 21- 25 Tahun
213 225
26 – 30 Tahun
232 255
31 – 35 Tahun
281 245
36 – 40 Tahun
264 227
41 – 45 Tahun
229 187
46 – 50 Tahun
213 171
51 – 55 Tahun
145 137
56 – 60 Tahun
124 98
61 – 65 Tahun
80 63
66 – 70 Tahun
52 39
71 – 75 ahun
37 44
75 Tahun 45
29
Jumlah 3.066
2.842
Sumber: Kantor Desa Sausu dalam angka, Desember 2012 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk Desa Sausu baik laki-
laki maupun perempuan yang masih berusia produktif. Menurut Sumbarg dalam Hadiyati 2011:10 menggolongkan tentang usia prod
uktif bagi kelompok usia kerja, yakni “ usia 0 – 15 tahun usia belum produktif, usia 16
– 65 tahun usia produktif dan usia di atas 65 tahun golongan tidak produktif. Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Desa
Sausu yang masih tergolong produktif dalam bekerja yakni sebanyak 2.016 jiwa, usia belum produktif sebanyak 916 jiwa dan usia tidak produktif sebanyak 134 jiwa. Adapun jumlah
penduduk perempuan Desa Sausu yang masih tergolong produktif sebanyak 1.836 jiwa, usia belum produktif sebanyak 894 jiwa dan usia tidak produktif sebanyak 112 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Usia Produktif, Belum Produktif, dan Tidak
Produktif
No. Jenis
Kelamin Produktif
Belum Produktif Tidak Produktif
1. Laki-laki
2016 916
134 2.
Perempuan 1836
894 112
Jumlah 3852
1810 246
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2013 Penelitian ini dilakukan pada tanggal 09 April sampai dengan 07 Mei yang
dilaksanakan di Desa Sausu. Sebelum peneliti turun kelapangan terlebih dahulu peneliti
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-TadulakoUNTAD
menyiapkan instrumen penelitian berupa data wawancara yang berisi pertanyaan sebanyak 11 butir.
Menurut Suharsimi 2006 : 130 mengemukakan bahwa : “populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian.” Dari pendapat ini dapat dipahami bahwa populasi merupakan individu-individu keseluruhan subjek yang akan diteliti.Berdasarkan pengertian
tersebut, maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu-ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembuat tempe di Desa Sausu Kecamatan Sausu
Kabupaten Parigi Moutong. Setelah diadakan penelusuran dan pencatatan ditemukan sebanyak 15 orang yang bekerja sebagai pembuat tempe. sumber : Kantor Desa Sausu :
2013. Sampel merupakan wakil dari populasi atau bagian dari populasi. Untuk menentukan
jumlah sampel dalam penelitian ini peneliti berpedoman pada Suharsimi 2002:112. Yang mengatakan bahwa apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15 atau 20
– 25 atau lebih. Oleh karena itu karena jumlah populasi dalam penelitian ini kurang dari 100 dengan jumlah 15 orang maka penentuan sampelnya
ditetapkan 15 orang dengan 2 informan kunci yakni Kepala Desa dan salah seorang pembuat tempe yakni ibu Adem.
Berdasarkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni teknik wawancara maka penetapan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu
penentuan sampel dengan sengaja. Adapun jumlah sampel yang dimaksud yaitu 15 orang Ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembuat tempe dan 2 informan kunci yakni Kepala
Desa dan salah satu ibu rumah tangga yang bekerja sebagai pembuat tempe. Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan melalui wawancara sebagaimana metode yang akan dilakukan oleh peneliti dalam mencari sumber data.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari lapangan yang merupakan data yang diolah yaitu berupa dokumen-dokumen yang memuat tentang keadaan geografis,
keadaan demografis, keadaan kondisi ekonomi serta sosial budaya dan keterangan- keterangan yang erat kaitannya dengan kasus yang diteliti.
Untuk data yang akan terkumpul melalui observasi dan wawancara, akan dianalisis secara kualitatif melalui:
1 Reduksi Data
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS FKIP UNTAD Penerbit : E-Journal Geo-TadulakoUNTAD
Reduksi data dilakukan sebagai proses memilih, menyederhanakan data dan transformasi data primer yang terdapat dalam catatan penelitian, mengelompokkan,
mengarahkan dan membuang data yang tidak dibutuhkan serta mengorganisasi data menurut permasalahan yang diajukan dalam penelitian.
2 Penyajian Data
Penyajian data yang dilakukan adalah penyusunan sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan
penyajian data. 3
Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan setelah memperoleh informasi dari data yang
tersusun melalui penyajian data. Ketiga analisis data tersebut berlangsung secara terus menerus sepanjang penelitian
berlangsung.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 HASIL