Kepekaan Individu dalam Kepemimpimpinan Transformasional Kepala

73

2. Kepekaan Individu dalam Kepemimpimpinan Transformasional Kepala

Sekolah Dasar se-Kecamatan Kraton Yogyakarta Berdasarkan analisis hasil data penelitian kepekaan individu dalam kepemimpimpinan transformasional kepala sekolah dasar se-Kecamatan Kraton Yogyakarta memperoleh 76,63 yang masuk dalam kategori tinggi. Adapun deskriptor pembentuk indikator kepekaan individu yang memiliki persentase paling kecil adalah kepala sekolah menawarkan gagasan-gagasan yang baru kepada guru. Seperti halnya pernyataan John Adair Komariah dan Triatna, 2008: 82 bahwa salah satu ciri-ciri pemimpin yang transformasional adalah pemimpin menciptakan, merumuskan, mensosialisasikan, dan mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial diantara anggota organisasi. Menawarkan gagasan-gagasan yang baru kepada guru merupakan salah satu bentuk mensosialisasikan pemikiran-pemikiran kepada anggota organisasi sekolah yang dapat diyakini sebagai bentuk transformasi sekolah yang harus diwujudkan. Berdasarkan hasil wawancara tidak terstruktur kepada salah satu kepala sekolah dasar di Kecamatan Kraton Yogyakarta, kepala sekolah menawarkan gagasan-gagasan yang baru kepada guru terlaksana paling tidak sebulan sekali dalam rapat koordinasi sekolah, gagasan-gagasan baru tersebut berupa gagasan yang didapat dari hasil diklat kepala sekolah, maupun masukan dari wali murid. Kepala sekolah peduli terhadap ketidakhadiran guru merupakan deskriptor pembentuk indikator kepekaan idividu yang memiliki persentase tertinggi, hal ini 74 berarti bahwa kepala sekolah memiliki kedekatan dan mengenal guru secara individu. Akan tetapi untuk salah satu sekolah dasar di Kecamatan Kraton Yogykarta, lebih tepatnya SD Keputran 1 yang mana kepala sekolah belum mengenal guru secara keseluruhan, dikarenakan sekolah tersebut baru regrouping dari tiga sekolah pada akhir tahun 2012. Akan tetapi kepala sekolah berupaya secepatnya untuk mengenal pribadi dan karakter guru secara keseluruhan. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak salah apabila kepala sekolah dasar di Kecamatan Kraton Yogyakarta untuk indikator peduli terhadap ketidakhadiran guru masuk dalam kategori sangat tinggi.

3. Stimulasi Intelektual dalam Kepemimpimpinan Transformasional