Makna Sila Sila Pancasila

c Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa d Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan dan perbedaan warna kulit e Menumbuhkan rasa nasib sepenanggungan 4 Arti dan Makna sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan a Hakikat dari sila ini adalah demokrasi b Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama c Dalam melakukan keputusan diperluan kejujuran bersama 5 Arti dan Makna sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat b Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing c Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya Rukiyati, 2008: 65-72 e. Butir –butir pengamalan Pancasila Butir-butir pengamalan Pancasila memang sudah dicabut oleh pemerintah, namun butir-butir tersebut masih relevan untuk dijadikan acuan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini 45 Butir Pengamalan Pancasila yang patut diamalkan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat: 1 Ketuhanan Yang Maha Esa a Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. c Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. d Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. e Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. f Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. g Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. 2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab a Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. b Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. c Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. d Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. e Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. f Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. g Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. h Berani membela kebenaran dan keadilan. i Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. j Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. 3 Persatuan Indonesia a Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. b Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. c Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. d Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. e Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. f Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. g Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam PermusyawaratanPerwakilan a Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. b Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. c Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. d Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. e Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. f Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. g Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. h Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. i Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. j Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. 5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia a Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. b Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. c Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. d Menghormati hak orang lain. e Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. f Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. g Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. h Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. i Suka bekerja keras. j Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. k Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Tinjauan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang standar Isi Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn adalah aspek pendidikan politik yang fokus materinya peranan warga negara dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara Cholisin 2000: 9. Sementara itu, menurut Azra Azymurdi 1999:75 Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan yang cangkupannya luas lebih luas dari pendidikan demokrasi dan pendidikan HAM, karena mencakup kajian dan pembahasan tentang banyak hal seperti pemerintahan, konstitusi, lembaga-lembaga demokrasi, Rule of law, hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi, dan keterlibatan masyarakat madani, pengetahuan, lembaga- lembaga dan sistem hukum, pengetahuan tentang HAM, kewarganegaraan yang aktif dan sebagainya. Sementara itu, Arnie Fajar 2005: 141 menyatakan bahwa mata pelajaran kewarganagaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter, yang dimanfaatkan olah pancasila dan UUD 1945. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

b. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membangun karakter character building bangsa Indonesia yang antara lain: 1 Membentuk kecakapan partisipatif warga negara yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2 Menjadikan warga negara Indonesia yang cerdas, aktif, kritis, dan demokratis, namun tetap memiliki komitmen menjaga persatuan dan integritas bangsa. 3 Mengembangkan kultur demokrasi yang berkeadaban, yaitu kebebasan, persamaan, toleransi, dan tanggung jawab.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Lampiran Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Nasional Menjelaskan bahwa ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN IDEOLOGI PANCASILA TERHADAP SIKAP MORAL DALAM MENGAMALKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 41 63

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATERI TENTANG NILAI PANCASILA DENGAN PERUBAHAN SIKAP NASIONALISME SISWA DI SMP NEGERI 1 BELALAU

2 28 52

NILAI NILAI KARAKTER DALAM BAHAN AJAR KOMPETENSI DASAR MEMBACA PEMAHAMAN KELAS VII, VIII, DAN IX SMP NEGERI 1 KARANGTENGAH DEMAK

1 204 133

Hubungan Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Mata Pelajaran Pkn Dengan Karakter Siswa Kelas VI SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Pamulang

7 36 157

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 3 13

NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROSES PEMBELAJARAN PUISI DI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGMANGU Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajaran Puisi Di Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangmangu.

0 2 13

PEMAHAMAN SISWA KELAS V111 SMP NEGERI 1 GONDANG TERHADAP NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondang Terhadap Nilai Pendidikan Karakter Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia.

0 2 16

PENDAHULUAN Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gondang Terhadap Nilai Pendidikan Karakter Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia.

0 1 5

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI DALAM MENINGKATKAN PENGUATAN NILAI-NILAI DEMOKRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 SEMARANG

1 3 70

PENGINTEGRASIAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 9 PURWOKERTO - repository perpustakaan

0 0 32