ix
11. Dilakukan prosedur diagnostik dan atau terapi sesuai kebutuhan sampai
prosedur selesai. Keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital di periksa kembali.
12. Penilaian Visual analogue scale dan jumlah batuk mulai saat insersi
bronkoskop transoral sampai bronkoskop di keluarkan.
3.5.4. Cara Kerja Pelaksanaan BSOL dengan Anastesi Lokal Cara Nebulisasi Lidokain dan Dilanjutkan S
pray as you go
1. Persiapan pasien dilakukan di ruang persiapan dengan memeriksa keadaan
umum serta tanda–tanda vital pasien. 2.
Premedikasi dengan diazepam 5 mg intramuskular 3 jam sebelum prosedur dan sulfas atropin 0,25 mg subkutan ½ jam sebelum prosedur berlangsung.
3. Anestesi lokal dengan nebulisasi Xylokain 2
®
sebanyak 4 ml selama 10 menit dengan mouth piece nebulizer dalam posisi duduk.
4. Tunggu beberapa saat sampai pasien sulit menelan atau terasa mengganjal di
tenggorokannya. 5.
Penderita siap diperiksa dalam posisi telentang dengan pemeriksa berdiri di belakang kepala pasien.
6. Oksimeter ditempelkan pada jari telunjuk kanankiri, oksigen kanula nasal
dengan arus 3 – 4 litermenit dan kedua mata ditutup dengan kain penutup untuk mencegah terkena larutan lidokaincairan pembilas.
7. Mouth–piece diletakan di antara gigi rahang atas dan rahang bawah untuk
mencegah tergigitnya bronkoskop. 8.
Insersi bronkoskop secara transoral.
Universitas Sumatera Utara
x
9. Instilasi Xylokain 2
®
sebanyak 2 ml melalui bronkoskop masing-masing pada trakea, karina, bronkus utama kanan dan atau bronkus utama kiri dan
atau segmen dan atau subsegmen bronkus. 10.
Dipelajari pita suara, trakea, karina, bronkus utama kanankiri, bronkus lobus, bronkus segmen, bronkus subsegmen.
11. Dilakukan prosedur diagnostik dan atau terapi sesuai kebutuhan sampai
prosedur selesai. Keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital di periksa kembali.
12. Penilaian Visual analogue scale dan jumlah batuk mulai saat insersi
bronkoskop transoral sampai bronkoskop di keluarkan.
3.5.5.Penilaian Visual analog scale dan jumlah batuk
Data awal pasien dicatat berupa : nama, umur, tempattanggal lahir, jenis kelamin, berat badan, keluhan pasien, riwayat merokok riwayat pemakaian obat-
obatan, riwayat penyakit terdahulu. Keadaan umum dan tanda-tanda vital penderita diperiksa sebelum prosedur bronkoskopi dilakukan.
Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dikelompokkan secara acak untuk cara anastesi lokal yang digunakan.
Kenyamanan pasien dinilai mulai saat bronkoskopi di instilasikan yang meliput i jumlah batuk dan nilai VAS. Jumlah batuk dicatat mulai saat instilasi bronkoskop
dilakukan sampai prosedur selesai dilakukan. Pemantauan pasien dilakukan selama prosedur bronkoskopi berlangsung meliputi frekuensi nadi dan saturasi
oksigen dengan menggunakan monitor oksimetri. Durasi prosedur dan jumlah
Universitas Sumatera Utara
ix
total pemakaian lidokain yang digunakan dicatat dan tanda-tanda vital pasien diperiksa kembali setelah prosedur selesai.
Setelah prosedur selesai, pasien diminta untuk menunjukkan salah satu titik pada garis skala visual analog scale dan di tentukan nilai VAS serta jumlah
batuk yang terjadi selama prosedur berlangsung. Nilai VAS yang didapatkan dikategorikan menjadi 5 tingkatan skala ketidaknyamanan yaitu:
14
Skala 1 : Tidak terasa sensasi tidak menyenangkan Not unpleasant Skala 2 : Tidak nyaman Uncomfortable
Skala 3 : Tidak menyenangkan Unpleasant Skala 4 : Sangat tidak menyenangkan Most unpleasant
Skala 5 : Sensasi yang tidak tertahankan Intolarable Jumlah batuk mulai dari bronkoskop di instilasikan sampai prosedur
selesai dilakukan dan diklasifikasikan menurut Skala keparahan batuk:
14,18
Skala 1: Tidak ada batuk Skala 2 : Batuk sedikit yaitu jumlah batuk kurang dari 2 kali
Skala 3: Batuk sedang yaitu jumlah batuk antara 3 sampai 5 kali Skala 4: Batuk yang banyak yaitu jumlah batuk lebih dari 5 kali.
Secara keseluruhan dinilai keberhasilan tindakan anastesi lokal saluran napas sebagai berikut:
45
Sangat baik : Saat bronkoskop melewati pita suara tidak terjadi batuk dan tidak
ada kesulitan melewati pita suara serta tidak ada kesulitan melakukan memanipulasi untuk pelaksanaan prosedur. Jika
terjadi batuk saat pengambilan bahan pemeriksaan dari endobronkial, akan mereda dalam beberapa detik.
Universitas Sumatera Utara
x
Baik : Tidak ada kesulitan melewati pita suara, terjadi batuk yang ringan
saat bronkoskop melewati di daerah trakea dan bronkus. Batuk selama pengambilan bahan pemeriksaan dari endobronkial
dapat berlangsung beberapa saat namun tidak mengganggu penyelesaian prosedur dan tidak perlu penundaan atau perubahan
dalam cara pengambilan bahan. Sedang
: Tidak ada kesulitan melewati pita suara, tapi sering batuk sepanjang pelaksanaan prosedur. Terkadang perlu penundaan
beberapa saat ketika menuju ke tahapprosedur selanjutnya, tapi pengambilan bahan pemeriksaan masih dapat dilakukan.
Buruk : Bronkoskop sulit melewati pita suara. Terjadi batuk yang parah
sehingga menyulitkan pengambilan bahan pemeriksaan dari endobronkial dan prosedur harus dihentikan.
3.6. DEFINISI OPERASIONAL