Analisis Isi KAJIAN PUSTAKA

8. Kategori Politik Dalam kategori ini mencakup hal-hal yang menyangkut persoalan politik. Sebelumnya, politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Di samping itu politik juga bisa ditilik dari sudut pandang berbeda, politik menurut teori klasik Aristoteles adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Adapun yang termasuk dalam kategori ini adalah isu-su mengenai partai politik, pemilihan umum dan kegiatan papa politisi. Dan setiap persoalan yang berhubungan dengan kegiatan dari berbagai badan- badan peerintahan, apakah pada tingkat daerah atau nasional dimasukkan kedalam kelompok ini. Hal-hal yang menyangkut persoalan-persoalan politik atau pengangkatan seorang calon atau pejabat untuk sesuatu kedudukan penting, masuk juga dalam kategori ini.

2.7. Analisis Isi

Analisis isi content analysis adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan- bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik atau metode penelitian. Holsty menunjukkan 3 bidang yang banyak mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75 dari keseluruhan studi empirik, yaitu : penelitian sosioantropologis 27,7 , komunikasi umum 25,9, dan ilmu politik 21,5. Pengertian lain menurut Wazer dan Wiener 1978 analisis isi dalam Bulaeng 2004 adalah suatu prosedur sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Jika menurut Krippendorf 1980 mendifinisikan analisis isi suatu penelitian untuk membuat referensi-referensi dari data ke konteks. Sedangkan definisi menurut Fred N. Kerlinger, 1973:525 adalah suatu metode untuk mengamati dan mengukur isi komunikasi. “Tidak seperti mengamati secara langsung perilaku orang, atau meminta orang untuk menjawab skala-skala, atau mewawancarai orang. Sang peneliti mengambil komunikasi- komunikasi yang telah dihasilkan oleh orang dan mengajukan pertanyaan- pertanyaan tentang komunikasi-komunikasi itu”. Dan menurut Kerlinger juga pada tahun 1986 agak khas, yaitu analisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk mengukur variabel. Dalam definisi Kerlinger ada 3 konsep yang tercakup di dalamnya yaitu : a. Analisis isi bersifat sistematis. Hal ini berarti isi yang akan dianalisa dipilih menurut aturan-aturan yang ditetapkan secara implisit misalnya cara penentuan sample. b. Analisis isi bersifat objektif. c. Analisis isi bersifat kuantitatif Bulaeng, 2004:171 Pada definisi Kerlinger mempunyai kesamaan dengan pengertian analisis isi seperti yang diungkapkan Berelson 1952 yaitu analisis isi sebagai suatu teknik penelitian yang objektif, sistematik dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Dan Berelson juga menambahkan bahwa “analisis isi yang tidak lebih baik daripada kategori-kategorinya”. Analisis isi tidak dapat diberlakukan pada semua penelitian sosial. Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut : 1. Data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi buku, surat kabar, pita rekaman, naskah manuscript. 2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangkan tentang dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut. 3. Peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah bahan-bahan data- data yang dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas atau spesifik. Ada 10 tahap dalam analisis isi menurut Bulaeng 2004 yaitu : a. Merumuskan pertanyaan penelitian atau hipotesis b. Mendefinisikan populasi yang diteliti c. Memilih sample yang sesuai dari populasi d. Memilih dan menentukan unit analisis isi e. Menyusun kategori-kategori isi yang dianalisis f. Membuat sistem hitungan g. Melatih para pengkode dan melakukan studi percobaan h. Mengkode isi menurut definisi yang telah ditentukan i. Menganalisis data yang sudah dikumpulkan j. Menarik kesimpulan-kesimpulan dan mencari indikasi Sedangkan tujuan analisis isi ada 5 yaitu : a. Menggambarkan isi komunikasi b. Menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan c. Membandingkan isi media dengan dunia nyata d. Melalui image suatu kelompok tertentu dan masyarakat e. Menciptakan titik awal terhadap studi efek media.

2.8. Kerangka Berfikir