3. PUFF
Program sistem pakar ini merupakan program yang digunakan untuk mengukur fungsi dari paru-paru.
4. Toxic Master
Toxic Master dibuat di Universitas Bina Nusantara oleh David, Elisa dan Antony pada tahun 1999. Penekanan pada program ini adalah untuk
mendeteksi kandungan racun yang terserap oleh tubuh. Sistem pakar merupakan program yang dapat menggantikan
keberadaan seorang pakar. Alasan mendasar mengapa expert system dikembangkan untuk menggantikan seorang pakar :
1. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan di berbagai lokasi.
2. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar. 3.
Seorang pakar akan pensiun atau pergi. 4.
Menghadirkanmenggunakan jasa seorang pakar memerlukan biaya yang mahal.
5. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat
hostile environtment.
2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pakar
a. Keahlian. Suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu
yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. b.
Ahli Pakar. Seseorang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode tertentu, kemampuan penerapan keahlian dalam
memberikan saran untuk pemecahan persoalan.
11
c. Pengalihan keahlian. Ilmu yang dimiliki dari para ahli dialihkan ke
komputer kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli. d.
Inferensi. Kemampuan untuk melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil
akhir e.
Aturan. Pengetahuan disimpan dalam bentuk aturan-aturan, sebagian besar sistem pakar dibuat dalam bentuk rule based system.
f. Kemampuan menjelaskan. Menjelaskan proses pengambilan keputusan
oleh sistem bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh.
2.2.3 Keuntungan Pemakaian Sistem Pakar
a. Membuat seorang yang awam dapat bekerja seperti layaknya seorang
pakar.
b. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan tidak pasti.
c. Meningkatkan output dan produktifitas. expert system dapat bekerja lebih
cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja
yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi pekerja
d. Meningkatkan kualitas.
e. Expert system menyediakan nasihat dan konsisten dan dapat mengurangi
tingkat kesalahan.
f. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena
system pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.
g. Handal reliability.
h. Expert system tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam memberi
jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
12
i. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks.
j. Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh serta
memperluas jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan dipakai di mana saja. Merupakan arsip yang terpercaya dan sebuah keahlian sehingga
user seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar meskipun
mungkin sang pakar sudah pension. 2.2.4 Permasalahan Dan Keterbatasan Sistem Pakar
1. Knowledge tak selalu tersedia.
2. Kepakaran sulit diekstrasi dari manusia.
3. Pendekatan untuk setiap pakar pada situasi tertentu selalu berbeda, dan tak
mesti benar. 4.
Walaupun pakar tersebut memiliki ketrampilan yang tinggi,sulit untuk mengabstraksikan kepakaran pada situasi tertentu,apalagi pakar tersebut
bekerja dibawah tekanan. 5.
User dari expert system memiliki batasan kognitif alamiah. 6.
Kebanyakan pakar tak mempunyai rasa pengertian pengecekan yang independen walaupun konklusi mereka masuk akal.
7. Kosa kata, atau jargon,yang digunakan pakar untuk mengekspresikan fakta
dan relasinya biasanya jarang digunakan dan dimengerti oleh orang lain. 8.
Help sering kali digunakan oleh knowledge engineer yang biasanya jarang tersedia dan mahal biayanya, sebuah fakta yang dapat membuat
pembangunan expert system lebih banyak memakan biaya. 9.
Kendala kepercayaan end-user bisa menghalangi penggunaan expert system.
13
2.2.5 Cara Kerja Sistem Pakar