Tabel 4.5. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 36.917
63.087 50.500
5.910 100
Std. Predicted Value -2.298
2.130 0.000
1.000 100
Standard Error of Predicted Value
4.753 12.717 8.163 1.684 100
Adjusted Predicted Value 30.030
66.816 50.400
6.589 100
Residual -54.022
47.145 0.000
28.403 100
Std. Residual -1.834
1.600 0.000
0.964 100
Stud. Residual -1.896
1.688 0.002
1.004 100
Deleted Residual -57.762
52.581 0.100
30.834 100
Stud. Deleted Residual -1.924
1.705 0.001
1.009 100
Mahalanobis Distance [MD] 1.586
1 7 .4 5 3 6.930 3.293 100
Cooks Distance 0.000
0.050 0.011
0.011 100
Centered Leverage Value 0.016
0.176 0.070
0.033 100
Sumber : Lampiran Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan
bahwa tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 17,453 24,322
Deteksi terhadap multivariat outliers dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu
dievaluasi dengan menggunakan
2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak
Mahalanobis lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai
2 0.001
dengan jumlah indikator 10 adalah sebesar 17.453.
4.2.3. Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau
observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha X1 0.768
X2 0.837 X3 0.825
Price X4 0.686
0.785 Y1 0.796
Y2 0.854 Brand Switching
Y3 0.789 0.737
Sumber : Lampiran Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas
setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi
item-item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan.
Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai
item to total correlation indikator belum seluruhnya ≥ 0,5. Indikator yang
tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang
diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥
0,7 [Hair et.al.,1998].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.4. Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang
seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable
construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis
tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.7. Hasil Uji Validitas
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X1
0.656 X2
0.814 X3
0.714 Price
X4 0.595
Y1 0.557
Y2 0.789
Brand Switching Y3
0.759
Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya kurang baik.
4.2.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted