7
dan misi, spiritualitas kongregasi Suster Fransiskus Dina, karya pelayanan dalam kongregasi SFD dan makna doa dalam karya pelayanan para Suster SFD. Bab
keempat berupa sumbangan pemikiran dalam bentuk katekese model Shared Christian Praxis
SCP sebagai usaha untuk meningkatkan hidup doa para SFD yang sedang berkarya. Akhir dari keseluruhan pemaparan ini adalah bab kelima,
bab penutup. Bagian ini berisikan kesimpulan mengenai isi penulisan dan saran.
BAB II DOA DAN KARYA PELAYANAN
DALAM HIDUP RELIGIUS
Pada bab II ini, penulis akan membahas tentang doa dan karya dalam kehidupan para religius. Pembahasan dimulai dengan menjelaskan doa dalam
hidup religius, yang mencakup tentang pengertian doa, fungsi doa, bentuk-bentuk doa, ciri-ciri doa Kristen, persoalan doa dan peran doa dalam hidup religius.
Pembahasan dilanjutkan dengan penjelasan mengenai karya pelayanan religius, yang mencakup tentang misi pelayanan religius, pelayanan yang profetis sebagai
nabi dan macam-macam karya pelayanan religius. Pembahasan selanjutnya ialah mengenai hubungan doa dan karya pelayanan. Juga akan dibahas mengenai praktek
doa di tengah-tengah pelayanan religius, peran doa dalam pelayanan religius dan pelayanan sebagai wujud doa.
A. Doa dalam Hidup Religius
Hidup doa para religius merupakan sebuah warisan dari Yesus Kristus. Dalam Injil Markus dikatakan bahwa Yesus mengawali kegiatan-Nya dengan
berdoa. “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan ber
doa di sana” Mrk 1:35. Di tengah-tengah kesibukan-Nya, Yesus tetap menyediakan waktu hening untuk berdoa kepada
Bapa-Nya. Yesus sungguh menghayati hidup doa dalam keseharian-Nya. Yesus menjadi teladan bagi para religius. Hidup doa yang dijalani-Nya,
juga merupakan sumber teladan hidup doa para religius yang mengabdikan dirinya