Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas

PENGARUH PERSEPSI BODY IMAGE TERHADAP KONSUMSI
PANGAN DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA
PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Persepsi
Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa
Peternakan Universitas Andalas adalah benar karya saya sendiri dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun, kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka pada bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2014

Muhammad Taufik Hidayat
I14100087

ABSTRAK
MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT. Pengaruh Persepsi Body Image terhadap
Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas
Andalas. Dibimbing oleh DADANG SUKANDAR dan KARINA RAHMADIA
EKAWIDYANI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi body
image terhadap konsumsi pangan dan juga aktivitas fisik pada mahasiswa
Peternakan Universitas Andalas. Desain penelitian yang digunakan adalah cross
sectional study dengan responden sebanyak 74 orang. Penilaian body image
menggunakan metode Figure Rating Scale dan Body Shape Questionnere. Hasil uji
multivariat menunjukkan tingkat kecukupan energi dipengaruhi oleh jenis kelamin
dan status gizi responden, tidak terdapat pengaruh yang diberikan oleh body image
terhadap tingkat kecukupan energi. Tingkat kecukupan protein dipengaruhi oleh

jenis kelamin dan status gizi responden, tidak terdapat pengaruh body image
terhadap tingkat kecukupan protein. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
aktivitas fisik adalah body image BSQ dan jenis kelamin.
Kata kunci : Aktivitas fisik, body image, tingkat kecukupan gizi

ABSTRACT
MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT. The Effects of Body Image to Food
Comsuption and Physical Activity on Students of Animal Husbandry Andalas
University. Supervised by DADANG SUKANDAR and KARINA RAHMADIA
EKAWIDYANI
The purpose of this study was to determine the effects of body image
perception on food consumption and physical activity on student of Animal
Husbandry Andalas University. The study design is cross-sectional study with
respondents as many as 74 people. Assessment of body image using Figure Rating
Scale and Body Shape Questionnere. The results of multivariate analysis showed
energy adequacy level was influenced by gender and nutritional status of the
subjects, there was no influenced exerted by the body image on the level of energy
adequacy. Protein adequacy level was influenced by gender and nutritional status
of the subjects, there was no influenced of body image on the level of adequacy of
protein. The factors that influenced physical activity was body image BSQ and

gender of the subjects.
Keywords : Body image, nutrition adequacy level, physical activity,

PENGARUH PERSEPSI BODY IMAGE TERHADAP KONSUMSI
PANGAN DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA
PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

MUHAMMAD TAUFIK HIDAYAT

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Gizi
dari Program Studi Ilmu Gizi pada
Departemen Gizi Masyarakat

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014


Judul
Nama
NIM

: Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan
Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas
: Muhammad Taufik Hidayat
: I14100087

Disetujui Oleh:

Prof Dr Ir Dadang Sukandar MSc
Pembimbing I

dr Karina Rahmadia E SKed MGizi
Pembimbing II

Diketahui Oleh:


Dr Rimbawan
Ketua Departemen

Tanggal lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penelitian dengan judul “Pengaruh Persepsi Body
Image terhadap Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Universitas
Andalas” ini dapat diselesaikan sebagai bagian dari syarat memperoleh gelar
sarjana pada Program Studi Ilmu Gizi, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada sejumlah pihak
yang telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyelesaian tugas akhir ini. Perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima
kasih kepada:
1.
Prof. Dr. Ir. Dadang Sukandar M.Sc, dan dr. Karina Rahmadia
Ekawidyani.S.Ked M.Gizi, selaku dosen pembimbing skripsi atas arahan,
bimbingan, nasihat dan bantuan yang sangat berharga kepada penulis selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini.
2.
Prof. Dr. Ir Dodik Briawan MCN, selaku dosen penguji skripsi atas saran dan
masukan dalam perbaikan penulisan skripsi ini.
3.
Ayahanda Dr. Ir. Ade Djulardi MS, Ibunda Nenden Tedja Suhati serta kakakkakak M.Rahmat Denya Utama dan Siti Aisyah M, yang demikian sabar dan
sangat perhatian, selalu memberikan semangat, dukungan dan dorongan
kepada penulis. Terima kasih atas kasih sayang dan support baik moril
maupun materil yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis bisa
mencapai jenjang sarjana.
4.
Sahabat-sahabat terbaik penulis di kelas GM 47: Afwin Firdaus, Irmawati
Ramadhania, Mochamad Enra Sujanawan, Taufiq Firdaus, Widia Nurfauziah,
Erik Sunandar, Miftah Faridh, Iqbar Mahendra, Yoesniasani, Cahyuning serta
teman-teman seperjuangan GM 47 yang selama ini berjuang bersama untuk
meraih gelar sarjana S.Gz.
5.
Sahabat-sahabat penulis selama penelitian: Revivo Rinda, Muhammad Farid,
Michael Cham, dan Nurul Afifah yang telah membantu proses penelitian ini
sehingga berjalan dengan baik.

6.
Teman-teman Wisma Pajar: Eksan, Rizki dan Ilham yang telah sama-sama
berjuang untuk dapat menyelesaikan pendidikan di IPB
7.
Kakak-kakak GM 45 dan GM 46, adik-adik GM 48 dan GM 49 yang telah
memberikan semangat dan support kepada penulis.
Bogor, Desember 2014
Muhammad Taufik Hidayat

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
iv
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1

Perumusan Masalah
2
Tujuan
2
Tujuan Umum
2
Tujuan Khusus
2
Hipotesis
3
Manfaat Penelitian
3
KERANGKA PEMIKIRAN
3
METODE
5
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
5
Cara Pemilihan Responden
6

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
6
Analisis dan Pengolahan Data
7
Definisi Operasional
11
HASIL DAN PEMBAHASAN
12
Karakteristik Responden
12
Status Gizi
15
Kebiasaan Makan
16
Jenis dan Frekuensi Konsumsi
17
Pengetahuan Gizi
19
Aktivitas Fisik
19

Body Image
20
Figure Rating Scale (FRS)
21
Body Shape Questionnere
23
Tingkat Konsumsi Zat Gizi
24
Tingkat Kecukupan Energi
25
Tingkat Kecukupan Protein
26
Tingkat Kecukupan Lemak
27
Tingkat Kecukupan Karbohidrat
28
Hubungan metode persepsi Body Image Figure Rating Scale dengan Body
Shape Questionnaire
28
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Kecukupan Energi, Tingkat

Kecukupan Protein, dan Aktivitas Fisik
29
SIMPULAN DAN SARAN
32
Simpulan
32
Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
33
LAMPIRAN
38
RIWAYAT HIDUP
45

iv

DAFTAR TABEL
1 Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data
2 Variabel penelitian yang diteliti
3 Karakteristik responden berdasarkan besar keluarga dan pekerjaan orang tua
4 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan orang tua dan pendapatan
perkapita
5 Sebaran mahasiswa menurut status gizi
6 Sebaran mahasiswa menurut frekuensi sarapan
7 Frekuensi makan/hari mahasiswa
8 Frekuensi konsumsi jajanan mahasiswa
9 Frekuensi konsumsi fast food mahasiswa
10 Frekuensi konsumsi soft drink mahasiswa
11 Sebaran mahasiswa berdasarkan pengetahuan gizi
12 Sebaran mahasiswa berdasarkan aktivitas fisik
13 Sebaran mahasiswa berdasarkan persepsi bentuk tubuh aktual, ideal, dan
harapan

7
7
13

14 Sebaran persepsi bentuk tubuh aktual responden laki-laki terhadap status gizi

22

14
16
16
17
18
18
18
19
20
21

15 Sebaran persepsi bentuk tubuh aktual responden perempuan terhadap status
gizi
23
16 Sebaran mahasiswa berdasarkan klasifikasi persepsi body image
23
17 Sebaran mahasiswa berdasarkan klasifikasi persepsi body image metode BSQ

24

18 Sebaran mahasiswa berdasarkan tingkat kecukupan energi
25
19 Sebaran mahasiswa berdasarkan tingkat kecukupan protein
26
20 Sebaran mahasiswa berdasarkan tingkat kecukupan lemak
27
21 Sebaran mahasiswa berdasarkan tingkat kecukupan karbohidrat
28
22 Hasil Uji Multivariat Body Image,jenis kelamin, status gizi, pengetahuan gizi
terhadap TKE, TKP, dan Aktivitas Fisik
30
23 Hasil Uji Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi TKE
30
24 Hasil Uji Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi TKP
31
25 Hasil Uji Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Fisik
31

DAFTAR GAMBAR
1 Analisis Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan
Aktivitas Fisik Mahasiswa
2 Siluet bentuk tubuh berdasarkan metode figure rating scale

5
10

DAFTAR LAMPIRAN
1 Program SAS untuk regresi multivariat berganda dengan metode Stepwise

38

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada zaman modern seperti saat ini, memiliki tubuh yang ideal dan bagus
adalah idaman semua orang. Tubuh yang ideal dan bagus identik dengan seorang
yang sehat dan berpenampilan menarik, sehingga dapat menjadi sosok yang
diidolakan oleh banyak orang. Tubuh ideal dicerminkan dengan tubuh atletis,
langsing dan tinggi, sehingga setiap orang memiliki keinginan untuk mendapatkan
tubuh yang ideal tersebut. Setiap orang, memiliki bentuk tubuh yang berbeda-beda,
mulai dari bentuk tubuh yang kurus hingga yang gemuk. Bentuk tubuh yang gemuk
dan kurus sering kali menjadi suatu bentuk tubuh yang tidak diinginkan oleh orang
lain, karena bentuk tubuh ini diidentikkan dengan kondisi seseorang yang memiliki
penyakit. Dari situ lah muncul berbagai persepsi orang tentang bentuk tubuh atau
yang dikenal dengan Body Image.
Body Image adalah konsep pribadi seseorang tentang penampilan fisiknya,
dimana masing-masing orang memiliki persepsi sendiri pada tubuhnya (Cash
2008). Body image merupakan sikap individu terhadap tubuhnya sendiri, termasuk
penampilan fisik, struktur dan fungsinya. Perasaan mengenai citra diri meliputi halhal yang terkait dengan seksualitas, feminitas dan maskulinitas, keremajaan,
kesehatan dan kekuatan (Romansyah & Natalia 2012). Hasil penelitian yang
dilakukan Kakekshita & Almeida (2008) menjelaskan bahwa body image
merupakan salah satu faktor penting yang berkaitan dengan status gizi seseorang.
Persepsi terhadap kegemukan ini lebih sering terjadi pada remaja, dimana pada
masa ini para remaja akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan
bentuk tubuh yang lebih baik dari yang ia miliki saat ini. Hasil penelitian ini juga
mengemukakan bahwa wanita cenderung terlalu melebih-lebihkan ukuran
tubuhnya dibandingkan pria (Romansyah & Natalia 2012).
Hasil penelitian Kusumajaya (2007) menjelaskan bahwa persepsi remaja
terhadap body image dapat menentukan pola makan serta status gizinya. Terdapat
hubungan positif yang signifikan antara persepsi body image terhadap frekuensi
makan, dimana semakin negatif persepsi body image (menganggap diri gemuk)
maka akan cenderung mengurangi frekuensi makannya. Diketahui bahwa 41,1%
remaja merasa memiliki berat badan yang lebih dibandingkan dengan keadaan yang
sebenarnya, yaitu merasa diri gemuk tapi sebenarnya kurus, merasa normal tapi
sebenarnya kurus dan merasa gemuk tapi sebenarnya normal. Kejadian ini
cenderung terjadi pada remaja putri, yaitu sekitar 45,2%.
Berdasarkan data Riskesdas 2013 diketahui untuk provinsi Sumatera Barat
prevalensi remaja dengan status gizi dibawah normal (kurus dan sangat kurus) lebih
tinggi dibandingkan prevalensi nasional (9.5%) dan remaja dengan status gizi di
atas normal (gemuk dan sangat gemuk) juga lebih tinggi daripada prevalensi
nasional (7.3%). Menurut Khomsan (2003), persepsi seseorang terhadap bentuk
tubuhnya akan berpengaruh terhadap perilaku makannya. Ketakutan akan terlalu
gemuk atau kurus menjadikan remaja lebih berhati-hati dalam memilih
makanannya (Siswanti 2007). Power & Erickson (1989) diacu pada Pasanea 2011
menyatakan bahwa seseorang yang mengalami ketakutan berlebihan terhadap
bentuk tubuhnya dan kurang menerima bentuk tubuhnya sehingga melakukan diet

2

dalam waktu lama, mengalami kelainan makan, ketergantungan akan latihan atau
olahraga, dan menyalahgunakan steroid yang digunakan untuk membentuk bagianbagian tubuh tertentu. Sebuah penelitian melaporkan bahwa remaja putri yang
melakukan diet ketat ternyata memiliki kemungkinan 18 kali lebih besar untuk
menderita gangguan makan dibandingkan remaja putri yang tidak berdiet. Diet
ketat, khususnya dilakukan pada masa remaja ini berdampak pada defisiensi zat-zat
gizi dan terhambatnya pertumbuhan.
Melihat dampak yang dapat ditimbulkan karena masalah persepsi tentang
body image yang negatif khususnya dikalangan remaja, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Pola
Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas.
Perumusan Masalah
Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat penting untuk
pertumbuhan fisik. Untuk mendapatkan pertumbuhan fisik yang maksimal,
diperlukan asupan zat-zat gizi yang penting bagi tubuh. Asupan zat-zat gizi ini
didapatkan melalui asupan makanan yang dikonsumsi seseorang sehari-hari.
Kekurangan zat-zat gizi dapat menyebabkan defisiensi zat gizi yang berdampak
pada status gizi seseorang sehingga menghasilkan status gizi yang kurang atau
kurus. Sedangkan kelebihan zat-zat gizi menyebabkan terjadinya penimbunan zat
gizi pada tubuh yang dapat menyebabkan status gizi berlebih atau obesitas. Masalah
status gizi ini berdampak pada bentuk tubuh seseorang.
Ketika bentuk tubuh seseorang sudah bermasalah, maka akan muncul
keinginan untuk memperbaiki bentuk tubuh tersebut. Perbaikan bentuk tubuh ini
berkaitan dengan persepsi bentuk tubuh atau body image seseorang akan bentuk
tubuhnya. Body image ini dapat bernilai negatif atau positif yang dapat berdampak
pada pola konsumsi pangan serta aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari. Jika
bernilai positif, maka dampaknya pada pola konsumsi pangan dan aktivitas fisiknya
akan sejalan. Akan tetapi, jika body image negatif, maka dampak pada pola
konsumsi pangan dan aktivitas fisik akan negatif pula. Hal ini sering terjadi pada
kalangan remaja yang selalu menginginkan bentuk tubuh ideal dan proporsional.
Berdasarkan hal tersebut perlu diteliti mengenai hubungan body image terhadap
pola konsumsi pangan dan aktivitas fisik pada remaja yaitu mahasiswa.
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
persepsi mengenai body image terhadap pola konsumsi dan aktivitas fisik
mahasiswa jurusan Peternakan Universitas Andalas.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi karakteristik individu yang terdiri dari umur, status gizi
(Indeks Massa Tubuh), asal daerah, dan kondisi sosial ekonomi keluarga
yang terdiri dari besar keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua,
serta pendapatan orang tua.

3

2. Mempelajari persepsi body image dan pengetahuan gizi mahasiswa jurusan
Peternakan Universitas Andalas terkait dengan kegemukan.
3. Mempelajari konsumsi pangan yang meliputi kebiasaan makan (kebiasaan
sarapan, kebiasaan makan malam, frekuensi makan, konsumsi fast food dan
soft drink, serta konsumsi camilan) dan tingkat kecukupan zat gizi
mahasiswa Peternakan Universitas Andalas
4. Mempelajari aktivitas fisik sehari-hari mahasiswa jurusan Peternakan
Universitas Andalas
5. Menganalisis pengaruh body image terhadap pola konsumsi pangan dan
aktivitas fisik mahasiswa Peternakan Universitas Andalas
Hipotesis
Persepsi body image dapat mempengaruhi tingkat konsumsi zat gizi serta
mempengaruhi aktivitas fisik seseorang.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan mengenai persepsi
body image, pengetahuan gizi, konsumsi pangan, aktivitas fisik, pengetahuan gizi
dan status gizi dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
khususnya mahasiswa di institusi terkait, seperti institusi pendidikan dan kesehatan.
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam berbagai
penyuluhan atau penelitian terkait dengan persepsi body image, khususnya untuk
remaja.

KERANGKA PEMIKIRAN

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara
tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi
kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal (Sumanto 2009). Kelebihan
berat badan ini mengakibatkan berbagai masalah dalam diri seseorang. Masalah
yang muncul ini dapat berupa penyakit yang terdapat dalam tubuh, atau jika terlihat
dari luar tubuh akan membuat bentuk tubuh menjadi tidak seimbang dan ideal.Jika
bentuk tubuh sudah terlihat tidak seimbang dan ideal, dapat mempengaruhi
seseorang, terutama remaja.
Kegemukan dapat menjadi masalah yang penting bagi siklus perkembangan
remaja. Seorang remaja yang mengalami kegemukan cenderung tidak percaya diri
dan tidak puas terhadap bentuk tubuhnya serta memaksa tubuhnya untuk menjadi
kurus, dan hal inilah yang mempengaruhi eating disorders seseorang (Bruess
1989). Jika eating disorder sudah terjadi, maka hal ini dapat mengakibatkan
terganggunya asupan zat gizi sehingga menghambat proses metabolisme tubuh
khususnya untuk pertumbuhan yang terjadi pada remaja.
Persepsi body image merupakan gambaran seseorang mengenai bentuk dan
ukuran tubuhnya sendiri; gambaran ini dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran tubuh

4

aktualnya, perasaannya tentang bentuk tubuhnya serta harapan terhadap bentuk dan
ukuran tubuh yang diinginkannya (Germov & Williams 2004). Pengaruh
lingkungan yang menganggap tubuh kurus adalah cantik telah mempengaruhi
persepsi remaja terhadap bentuk tubuh ideal. Adapun faktor-faktor yang merupakan
input bagi terbentuknya perilaku seseorang dikelompokkan menjadi 2 kelompok
yaitu faktor intrinsik (faktor yang berasal dari dalam diri seseorang) dan faktor
ekstrinsik (faktor yang berasal dari luar diri seseorang). Faktor intrinsik terdiri dari
status gizi, pengetahuan gizi, umur dan asal daerah. Faktor ekstrinsik terdiri dari
besar keluarga, pendidikan, pekerjaan serta pendapatan orang tua. Faktor-faktor ini
nantinya akan mempengaruhi perilaku seseorang terhadap body image.
Persepsi body image ini mempunyai pengaruh terhadap pola konsumsi
pangan. Pola konsumsi pangan juga nantinya akan mempengaruhi tingkat
kecukupan gizi seseorang. Jika body image seseorang bernilai positif maka pola
konsumsi pangan akan bernilai positif pula sehingga tingkat kecukupan gizi
terpenuhi, begitu pula sebaliknya. Tingkat kecukupan gizi ini nantinya akan
mempengaruhi status gizi seseorang. Selain itu, aktivitas fisik yang biasa dilakukan
akan ikut dipengaruhi oleh persepsi kegemukan ini. Aktivitas fisik juga pada
nantinya akan mempengaruhi status gizi seseorang. Indikator status gizi yang
digunakan pada penelitian ini adalah IMT (Indeks Massa Tubuh).

5

Persepsi Body Image

Status Gizi

Aktivitas Fisik

Tingkat Kecukupan Zat
Gizi

Faktor Ekstrinsik




Faktor Intrinsik




Pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan

Jenis Kelamin
Umur
Pengetahuan Gizi

Pola Konsumsi Pangan



Kebiasaan makan
Frekuensi makan

Gambar 1 Analisis Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan
Aktivitas Fisik Mahasiswa
Keterangan :
: Hubungan yang diteliti
: Hubungan yang tidak diteliti
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti

METODE

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian “Pengaruh Persepsi Body Image terhadap Konsumsi Pangan dan
Aktivitas Fisik pada Mahasiswa Peternakan Universitas Andalas” dilakukan
dengan menggunakan desain penelitian cross-sectional study. Cross-sectional
study merupakan rancangan studi epidemiologi yang mempelajari pengamatan
yang dilakukan pada satu saat atau periode. Penelitian dilaksanakan di Universitas

6

Andalas yang terletak di Kota Padang, Sumatera Barat. Pemilihan tempat dilakukan
secara purposive dengan pertimbangan kemudahan akses dan birokrasi. Penelitian
ini dilaksanakan di Universitas Andalas pada bulan Agustus sampai dengan bulan
September 2014.
Cara Pemilihan Responden
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat pertama pada jurusan
Peternakan yaitu sebanyak 320 orang sehingga jumlah responden yang didapatkan
yaitu sebanyak 74 responden yang terdiri dari 37 orang laki-laki dan 37 orang
perempuan. Teknik pengambilan responden dilakukan secara acak sederhana
(simple random sampling) dimana setiap unit penelitian atau responden dari
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai responden.
�=

0

+ 0


dimana � =





� ∝/

Keterangan:
N
= Ukuran populasi
n
= Ukuran contoh
Zα/2
= Nilai Z sehingga P(Z > Zα/2) = α/2
d
= Presisi perbedaan maksimum antar proporsi dengan perbedaan
P
= Proporsi mahasiswa yang memiliki body image positif (0,5)
Dengan demikian dapat dihitung jumlah contoh minimal, yaitu:
� =

,

− ,
,

,9

�=

,
,

=

,
=

sehingga � =
,

9 ,

+

96,0
0



Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Data primer meliputi
karakteristik responden yang meliputi nama, usia, indeks massa tubuh . Alat ukur
penimbangan berat badan berupa timbangan injak digital, sedangkan pengukuran
tinggi badan menggunakan stature meter. Data sosial ekonomi keluarga terdiri dari
jumlah anggota keluarga, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan
pendapatan orang tua. Data pengetahuan gizi didapatkan berdasarkan jawaban
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Data persepsi Body Image dengan
melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner dengan metode BSQ (Body
Shape Questionnaire) menurut Cooper et al 1987 dan FRS (Figure Rating Scale)
menurut Stunkard 1983
Data kebiasaan makan (frekuensi makan, kebiasaaan sarapan, kebiasaan
makan malam, kebiasaan mengonsumsi fast food dan soft drink) diambil dengan
menggunakan Food Frequency Questionnaire. Data tingkat konsumsi pangan
didapatkan dari hasil jawaban wawancara responden berdasarkan recall 2x24 jam

7

melalui kuesioner pada hari libur dan hari kuliah. Data variabel aktivitas fisik
didapatkan melalui wawancara dengan responden berdasarkan recall activity 2x24
jam melalui kuesioner pada hari libur dan hari kuliah. Adapun variabel, jenis data
dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data
Jenis
Variabel
Data
Karakteristik Responden
Primer
- Nama
- Usia
- Asal Daerah
- Status Gizi
Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga
Primer
- Pekerjaan orang tua
- Pendidikan orang tua
- Pendapatan orang tua
- Jumlah anggota keluarga
Pengetahuan gizi
Primer
-Pengetahuan gizi secara umum
-Pengetahuan mengenai kegemukan
Persepsi body image
Primer
- Body Shape Questionaire
- Figure Rating Scale

Cara Pengumpulan Data
Kuesioner dan wawancara

Pengukuran BB dan TB
Kuesioner dan Wawancara

Kuesioner dan Wawancara

Kuesioner dan Wawancara

Pola Konsumsi Pangan
- Frekuensi makan
- Kebiasaan sarapan
- Kebiasaan makan malam
- Konsumsi fast Food dan soft drink,
dan kebiasaan mengonsumsi camilan
Tingkat Konsumsi Pangan

Primer

Kuesioner dan Wawancara
(Food Frequency)

Primer

Kuesioner dan Wawancara
(Food Recall 2x24 jam)

Aktivitas Fisik

Primer

Kuesioner dan Wawancara

Analisis dan Pengolahan Data
Pengolahan data dan analisis data menggunakan program Microsoft Office
Excel 2013 dan SPSS 16.0 for Windows serta SAS 9.1.3. Tahap-tahap pengolahan
data sebelum dilakukan analisis terdiri dari editing, coding, entry, dan cleaning.
Pada tabel 2 disajikan kategori dan variabel-variabel penelitian ini.
Tabel 2 Variabel penelitian yang diteliti
No
1

Variabel
Karakteristik contoh dan
sosial ekonomi keluarga
1.
 Besar Keluarga
2.
3.
1.

Kategori

Kecil (≤ 4 orang)
Sedang (5-7 orang)
Besar (>7 orang)
PNS

Dasar Kategori

BKKBN (2009)

8

Tabel 2 Variabel penelitian yang diteliti (lanjutan)
No

2.

3.

4

5.

Variabel
 Pekerjaan orang 2.
3.
tua
4.
5.
6.
 Pendidikan orang 1.
2.
tua
3.
4.
5.
 Pendapatan orang 1.
2.
tua
1.
 Status Gizi
2.
3.
4.
Pengetahuan Gizi
1.
2.
3.
Aktivitas Fisik (Nilai 1.
2.
PAL)
3.
4.
Persepsi Body Image
 Figure
Rating 1.
2.
Scale
 Body
Shape 1.
2.
Questionnaire
3.
4.
Tingkat Kecukupan Zat
Gizi
1.
 Tingkat
2.
Kecukupan
3.
Energi (TKE)
4.
5.
1.
 Tingkat
2.
Kecukupan
3.
Protein (TKP)
4.
5.
1.
 Tingkat
2.
Kecukupan
3.
Lemak
1.
 Tingkat
2.
Kecukupan
3.
Karbohidrat

Kategori
Pegawai swasta
Petani, nelayan
Wiraswasta
Polisi/ABRI
Lainnya/tidak bekerja
Tidak sekolah
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
PT/Sederajat
Rendah (≤Rp 350 000)
Cukup (>Rp 350 000)
Kurus (IMT < 18.5)
Normal (18.5 – 22.99)
Overweight (23.0 – 24.99)
Obese (≥ 25.0)
Kurang (< 60%)
Sedang (60%-80%)
Baik (>80%)
Sangat ringan (PAL