2.10.2 Terapi dengan obat-obat hipoglikemik oral
Obat-obat ini berguna dalam pengobatan pasien diabetes tidak tergantung insulin NIDDM yang tidak dapat diperbaiki hanya dengan diet. Pasien yang
sudah lama menderita diabetes mungkin memerlukan suatu kombinasi obat hipoglikemik dan insulin untuk mengontrol hipoglikemiknya.
2.10.2.1 Golongan Sulfonilurea
Mekanisme kerja sulfonilurea termasuk: a merangsang pelepasan insulin dari sel-
β pankreas, b mengurangi kadar glukagon dalam serum, dan c meningkatkan peningkatan insulin pada jaringan target dan reseptor. Obat-obat ini
terikat pada protein serum, dimetabolisme oleh hati dan di ekskresikan oleh hati atau ginjal. Kontra indikasi pemakain obat-obat ini adalah pada pasien insufiensi
hati atau ginjal karena ekskresi obat tersebut terlambat, mengakibatkan akumulasi dan dapat menimbulkan hipoglikemia Mycek, 2001.
Obat-obat utama yang sering digunakan adalah: a.
Tolbutamid Diserap secara cepat dalam saluran cerna, kadar obat dalam darah minimum
dicapai setelah 5-8 jam pemberian oral masa kerja relative pendek. b.
Klorpropamid Diserap secara cepat dalam saluran cerna, kadar maksimum obat didalam
darah dicapai dalam 2-4 jam setelah pemberian oral dan efeknya hilang setelah 24 jam. Aktivitasnya 6 kali lebih besar dari tolbutamid.
c. Gliklazid
Diserap secara cepat dalam saluran cerna, kadar maksimum obat dalam darah dicapai dalam 2-4 jam setelah pemberian oral
Universitas Sumatera Utara
d. Glibenklamid
Khasiat hipoglikemiknya kira-kira 100 kali lebih kuat daripada tolbutamida. Kerjanya dapat bertahan sampai 24 jam. Pengobatan jangka pendek
meningkatkan sekresi insulin dari sel- β pankreas. Pengobatan jangka
panjang meningkatkan efek insulin terhadap jaringan perifer dan penurunan glukosa darah dari hati.
e. Glipizid
Merupakan turunan dari sulfonylurea dengan efek antidiabetes yang kuat. Mempunyai waktu paruh yang lebih pendek sehingga kurang menyebabkan
hipoglikemia yang serius dibandingkan glibenklamid Katzung, 2001.
2.10.2.2 Biguanida
Biguanida berbeda dari sulfonilurea karena tidak merangsang sekresi insulin. Resiko hipoglikemia lebih kecil daripada obat-obat sulfonilurea. Contoh
golongan ini adalah metformin. Obat ini bekerja terutama dengan jalan mengurangi pengeluaran glukosa hati, sebagian besar dengan menghambat
glukoneogenesis. Penggunaan jangka panjang dapat mempengaruhi absorbsi vitamin B12. Kontra indikasi obat ini pada insufisiensi ginjal dan hati Mycek,
2001.
2.10.2.3 Golongan p enghambat α-glukosidase