PENGUKURAN SUHU TANAH

III. PENGUKURAN SUHU TANAH

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Suhu merupakan salah satu unsur cuaca yang sangat penting untuk

proses pertumbuhan tanaman. Suhu tanah mempengaruhi proses kimia dalam tanah dan perkembangan akar tanaman. Untuk memperoleh hasil pertanian maksimal petani harus mengetahui tanaman yang cocok untuk suhu tanah di lahannya. Setiap tanaman memiliki kesesuaian dengan suhu tanah yang berbeda-beda. Untuk tanaman di dataran tinggi seperti pengunungan yang memiliki suhu rendah cocok untuk ditanam tanaman sayuran. Untuk di dataran rendah yang intensitas cahaya mataharinya tinggi dengan suhu tinggi cocok ditanam tanaman serelia.

Suhu tanah dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, semakin banyak intensitas cahaya matahari yang diterima tanah maka suhu tanah akan tinggi. Jika intensitas cahaya matahari yang diterima tanah rendah maka suhu tanah juga rendah. Petani dapat mengatur suhu dengan cara memberi penutup pada lapisan permukaan tanah. Namun hal ini juga tidak memberikan pengaruh yang begitu besar, cara ini dilakukan pada musim- musim tertentu.

Dengan praktikum pengukuran suhu, terutama suhu tanah mahasiswa diharapkan mampu menggunakan termometer tanah dan mengukur suhu tanah dengan benar. Kemudian setelah menguasai ilmu tersebut ke depannya nanti dapat diaplikasikan pada masyarakat petani. Dengan cara penyesuaian suhu tanah dengan tanaman yang cocok maka hasil pertanian akan maksimal dan petani di Indonesia akan sejahtera.

2. Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui suhu tanah pada

tanaman dengan perlakuan pemberian mulsa organik (jerami padi).

3. Waktu dan Tempat Acara praktikum pengukuran suhu dilaksanakan pada tanggal 9 November 2014 di Stasiun Klimatologi, Desa Sukosari, Kecamatan

Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

B. Tinjauan Pustaka

Suhu mencakup dua aspek yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukan energi panas dari matahari dengan satuan gram/kalori/cm2/jam. Dimana 1 grm kalori digunakan untuk menaikan suhu satu gram air sebesar 10C. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing- masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu merupakan faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Suhu yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikenal sebagai suhu kerdinal yaitu meliputi suhu optimum, suhu minimum dan suhu maksimum. Suhu kardinal yang dibutuhkan oleh tanaman adalah berbeda-beda tergantung pada jenis tanamannya. Dimana suhu yang berada dibawah batas maksimum atau diatas optimum ini tidak baik untuk tanaman, keadaan tersebut sering disebut suhu ekstrim. Pengaruh faktor suhu pada tanaman menimbulkan gangguan-gangguan pada tanaman baik secara morfologi maupun fisiologinya (Hartati 2009).

Mulsa jerami atau mulsa yang berasal dari sisa tanaman lainnya mempunyai konduktivitas panas rendah sehingga panas yang sampai ke permukaan tanah akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanpa mulsa atau mulsa dengan konduktivitas panas yang tinggi seperti plastik. Jadi jenis mulsa yang berbeda memberikan pengaruh berbeda pula pada pengaturan suhu, kelembaban, kandungan air tanah, penekanan gulma dan organisme pengganggu. Namun manipulasi lingkungan tumbuh dengan cara teknik budidaya tersebut akan berbeda pengaruhnya jika dilakukan pada tanaman kentang dengan kultivar yang berbeda, begitu juga perbedaan jenis mulsa akan berbeda pengaruhnya terhadap perbedaan lingkungan terutama suhu tanah sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman kentang untuk tiap kultivar akan berbeda pula (Hamdani 2009).

Suhu tanah merupakan derajat panas atau dingin pada tanah baik pada permukaan tanah maupun pada berbagai macam kedalaman tanah yang berbeda.

Suhu tanah berkaitan dengan pertumbuhan tanaman karena dapat mempengaruhi keaadan perakaran dari tanaman. Suhu tanah beraneka ragam dengan cara yang khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktuasi terbesar terdapat di permukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Suhu tanah sebagai sifat tanah yang penting, digunakan untuk mengklasifikasikan tanah.Penggunaan tanah untuk pertanian dan kehutanan berhubungan penting dengan suhu tanah karena kebutuhan tumbuhan terhadap suhu yang khas. Selain itu suhu tanah juga mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman sehingga bila suhu tanah ideal bagi tanaman maka kegiatan fisiologisnya juga akan baik (Foth 2007).

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman (Lubis 2007).

Temperatur (suhu) tanah adalah suatu sifat tanah yang sangat penting, secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan juga terhadap kelembapan, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial, dan enzimatik, dekomposisi serasah/ sisa tanaman dan ketersediaan hara-hara tanaman. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah juga merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikrobia tanah secara langsung dipengaruhi oleh suhu tanah. Laju reaksi kimiawi meningkat dua kali lipat untuk setiap 10° kenaikan suhu (Hanafiah 2010).

C. Hasil Pengamatan

1. Alat

a. Termometer tanah pengukur kelembapan tanah

b. Mulsa

2. Cara Kerja Mengukur suhu tanah dan kelembaban tanah pada beberapa perlakuan,

yaitu :

a. Kontrol, tanpa menggunakan mulsa

b. Menggunakan mulsa plastik hitam perak

c. Mulsa plastik bening

d. Mulsa organik (jerami)

e. Cover Crop (rumput) Tabel 3.1 Pengukuran Suhu Tanah Pada Berbagai Perlakuan

SUHU TANAH (°C)

NO JAM

COVER ORGANIK PLASTIK

7 13.30 35 49 47 40 46 Sumber Rekapan Data Sekunder

D. Pembahasan

Temperatur (suhu) tanah adalah suatu sifat tanah yang sangat penting, secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, dan juga terhadap kelembapan, aerasi, struktur, aktivitas mikrobial, dan enzimatik, dekomposisi serasah/ sisa tanaman dan ketersediaan hara-hara tanaman. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah juga merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikrobia tanah secara langsung dipengaruhi oleh suhu tanah. Laju reaksi kimiawi meningkat dua kali lipat untuk setiap 10° kenaikan suhu (Hanafiah 2010).

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman (Lubis 2007).

Pada praktikum kali ini dilakukan lima perlakuan dalam mengukur suhu tanah, yaitu pada tanah (sebagai kontrol), mulsa plastik hitam, mulsa plastik bening, mulsa organik (jerami), dan cover crop (rumput). Mulsa plastik hitam, mulsa organik dan rumput berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu dalam tanah baik pada siang hari maupun malam hari sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan tabel pengamatan di atas dapat

diperoleh data suhu tanah yaitu 38 o

C pada tanah dengan perlakuan kontrol,

35 o C pada perlakuan mulsa plastik hitam, 38 C pada tanah dengan perlakuan ditutup mulsa plastik bening, o 32 C pada mulsa organik, dan pada tanah dengan cover crop (rumput) diperoleh suhu rata-rata tanah 33,5 o

C. Dapat disimpulkan juga bahwa suhu terendah rata –rata terdapat pada perlakuan mulsa organik. Pada perlakuan Mulsa organik suhu yang terjadi paling rendah C. Dapat disimpulkan juga bahwa suhu terendah rata –rata terdapat pada perlakuan mulsa organik. Pada perlakuan Mulsa organik suhu yang terjadi paling rendah

Hal ini karena panas yang diserap tertahan oleh tanaman yang berada di permukaan tanah, sehingga membuat tanah menjadi hangat dan penaikan suhunya teratur. Adanya mulsa akan menyebabkan panas yang mengalir kedalam tanah lebih sedikit dibanding tanpa mulsa. Mulsa plastic putih dapat menurunkan suhu tanah. Hal ini disebabakan radiasi yang direfleksikan kembali akan cukup besar sehingga berkurang suhu maksimum harian dari tanah yang diberi mulsa. Sedangkan mulsa plastic hitam cenderung meningkatkan suhu tanah karena radiasi yang direfleksikan kembali sangat kecil dan mulsa plastik hitam cenderung lebih kuat menangkap panas dan menyimpan panas dalam tanah.

E. Simpulan Dan Saran

1. Simpulan Perbedaan suhu tanah dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari

dan awan. Dari praktikum diatas suhu tertinggi ke rendah terjadi pada perlakuan mulsa plastik bening, mulsa kontrol (tanah), mulsa plastik hitam, cover crops dan mulsa organik (jerami). Pemberian mulsa pada tanah bertujuan untuk memberikan kestabilan suhu pada tanah.

2. Saran Bagi mahasiswa sebelum melakukan praktikum disarankan membaca dan memahami cara kerja praktikum. Memahami harus

bagaimana mengamati suhu tanah, bagaimana membaca termometer ranah dengan baik. Untuk praktikum yang akan datang supaya lebih baik dari praktikum ini dan termometer masih berfungsi dengan baik semua.

Daftar Pustaka

Foth 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-6. Erlangga. Jakarta. Hamdani, Jajang Sauman. 2009. Pengaruh Jenis Mulsa terhadap Pertumbuhan dan

Hasil Tiga Kultivar Kentang. J. Agron. Indonesia 37 (1) : 14 – 20 (2009). Hanafiah, K.A. 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah : Penerbit PT RajaGrafindo

Persada, Jakarta. Hartati. 2009. Agri journal. Fakultas Pertanian Universitas Jember. Jember. Kamala sari lubis. 2007. Aplikasi Suhu dan Aliran PanasTtanah. USU. Medan.