DESKRIPSI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO
A. DESKRIPSI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO
1. Kondisi Geografis
a. Letak Kabupaten Sukoharjo
Kabupaten Sukoharjo sebagai salah satu Kabupaten di Jawa Tengah, letaknya diapit oleh enam Kabupaten/ Kota yaitu di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar, di sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri serta sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.
b. Luas Wilayah
Secara administratif Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12 kecamatan yang terdiri dari 167 Desa/Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Sukoharjo tercatat 46.666 Ha atau sekitar 1.43% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Polokarto yaitu 6.218 Ha (13%), sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Kartasura seluas 1.923 Ha (4%) dari luas Kabupaten Sukoharjo.
c. Keadaan iklim
Seperti halnya sebagian besar daerah-daerah di Indonesia, Kabupaten Sukoharjo mempunyai iklim tropis dengan temperatur sedang dan mempunyai dua musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan dengan suhu rata-rata bulanan
26.79 0 C, suhu minimum 22.48 0 C dan suhu maksimum 31.79 0 C serta kelembaban
rata-rata dalam satu tahun sekitar 2010 mm dengan hari hujan 105 hari yang pada umumnya terbagi tidak merata sepanjang tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam daerah tropis. Sehingga iklim tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pertanian tanaman-tanaman tropis seperti pertanian padi dan jagung. Dengan adanya dua musim maka Kabupaten Sukoharjo membuat dam-dam/ waduk untuk menampung air hujan ketika musim hujan dan untuk irigasi ketika musim kemarau tiba untuk mengantisipasi agar tidak terjadi rata-rata dalam satu tahun sekitar 2010 mm dengan hari hujan 105 hari yang pada umumnya terbagi tidak merata sepanjang tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam daerah tropis. Sehingga iklim tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pertanian tanaman-tanaman tropis seperti pertanian padi dan jagung. Dengan adanya dua musim maka Kabupaten Sukoharjo membuat dam-dam/ waduk untuk menampung air hujan ketika musim hujan dan untuk irigasi ketika musim kemarau tiba untuk mengantisipasi agar tidak terjadi
d. Penggunaan lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Sukoharjo terdiri dari lahan sawah sebesar 45.26% (21.121 Ha) dan lahan bukan sawah sebesar 54.74% (25.545 Ha). Dari lahan sawah yang mempunyai pengairan teknis seluas 14.823 (70.17%), irigasi setengah teknis 1.897 Ha (8.98%), irigasi sederhana 1.937 Ha (9.17%) dan tadah hujan seluas 2.464 Ha (11.67%).
2. Kondisi Demografi
a. Kependudukan
Data Kependudukan merupakan data pokok yang dibutuhkan baik kalangan pemerintah maupun swasta sebagai bahan untuk perencanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan.
Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2008 tercatat sebanyak 837.279 jiwa yang terdiri dari 414.292 laki-laki (49.48%) dan 422.97 perempuan (50.52%). Apabila dilihat dari penyebaran penduduk, Kecamatan Grogol paling tinggi persentasenya yaitu 12.21%, kemudian Kecamatan Kartasura 10.75%, Kecamatan Sukoharjo 10.03% sedangkan yang terkecil Kecamatan Gatak 5.74%. Rasio jenis kelamin pada tahun 2008 sebesar 97.94 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 97 penduduk laki-laki, hampir di semua kecamatan angka rasio jenis kelamin di bawah 100, yaitu berkisar 93 dan 99, kecuali Kecamatan Baki
Kepadatan penduduk dalam kurun waktu lima tahun (2003-2008) cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Pada tahun 2008
tercatat sebesar 1.794 jiwa setiap Km 2 . Di sisi lain penyebaran penduduk masih
belum merata, Kecamatan Kartasura paling padat penduduknya yaitu 4.681 jiwa per
Km 2 . Sedangkan Kecamatan Nguter merupakan kecamatan yang paling jarang
kepadatan penduduknya yaitu 1.173 jiwa per Km 2 .
Jumlah kelahiran selama tahun 2008 sebanyak 10.321 jiwa, terdiri dari 5.411 laki-laki dan 4.910 perempuan. Pada tahun 2008 ini angka kelahiran kasar (CBR) sebesar 12.37, terdapat kenaikan jumlah dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 10.51 (2006) dan 11.40 (2007).
Jumlah angka kematian pada tahun yang sama tercatat sebanyak 5.175 jiwa yang terdiri dari 2.646 laki-laki dan 2.529 perempuan. Angka kematian kasar (CDR) tercatat 6.20 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5.87 terjadi peningkatan sebesar 0.33.
Selanjutnya penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan usaha utama tahun 2008 terbanyak di lapangan usaha perdagangan kemudian industri, hal ini terjadi karena ada perkembangan wilayah yang terjadi di daerah pemukimam baru yang menggunakan lahan pertanian.
b. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal pembangunan sehingga untuk mendapatkan
Kabupaten Sukoharjo pencari kerja terbanyak diduduki oleh lulusan SLTA, sedangkan pekerja terbanyak di bidang industri.
3. Kondisi Sosial Ekonomi
a. Kondisi sosial masyarakat
1. Pendidikan
Sarana pendidikan yang tersedia di Kabupaten Sukoharjo dari SLB, TK, SD, SLTP, SLTA serta Universitas. Peningkatan jumlah penduduk yang bersekolah tentunya harus diimbangi dengan persediaan sarana fisik dan tenagn guru yang memadai. Selanutnya rasio murid terhadap kelas yang berarti menggambarkan jumlah siswa perkelas yaitu TK 10.53, SD/MI 21.07, SLTP/MTS 35.76, dan MA/SMU/SMK
2. Sosial
Pelayanan sosial memerlukan pengembangan melalui keterpaduan upaya antara lain bimbingan, santunan, rehabilitasi sosial dan sebagainya melalui berbagai sarana yang ada. Sarana yang ada antara lain panti asuhan dan panti sosial. Pada tahun 2008 di Kabupaten Sukoharjo anak asuh yang dibina di panti sosial sebanyak 270 orang.
3. Kesehatan
Jumlah sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, selain pemerintah peran swasta cukup tinggi. Pada tahun 2008 jumlah Rumah Sakit 8 buah sedangkan sarana lain seperti puskesmas 21 buah, rumah Jumlah sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, selain pemerintah peran swasta cukup tinggi. Pada tahun 2008 jumlah Rumah Sakit 8 buah sedangkan sarana lain seperti puskesmas 21 buah, rumah
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh balita, maka diperlukan kegiatan imunisasi. Adapun jenis imunisasi yaitu BCG, DPT, TTT, Polio dan Campak/ Morbili. Untuk penyakit menular, diare menduduki peringkat pertama disusul penyakit Demam.
4. Peribadatan/Agama
Kerukunan kehidupan umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sangat didampakan masyarakat. Beragam tempat peribadatan merupakan salah satu bukti kerukunan umat beragama di daerah.
Banyaknya tempat ibadah pada tahun 2008 di Kabupaten Sukoharjo tercatat 2.690 buah yang terdiri dari Masjid 1.620, Mushala/ Surau 924, Gereja 136, dan Kuil/Pura/Vihara sebanyak 10 buah.
b. Kondisi perekonomian daerah
1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Sukoharjo
PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah/wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan ekonomi dalam suatu daerah/wilayah. Kenaikan PDRB yang tinggi mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula.
Tabel 4.1. Distribusi PDRB Kabupaten Sukoharjo menurut lapangan usaha
Lapangan Usaha
2006 (%) 2007 (%) Pertanian Pertambangan dan Pengalian Industri Pengolahan Listrik, gas, dan air bersih Bangunan Perdangangan Pengangkutan dan komunikasi Keuangan, sewa, dan jasa perusahaan Jasa-jasa
8.05 Sumber: PDRB Kabupaten Sukoharjo 2007 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun sektor industri, perdagangan, dan pertanian mempunyai peranan yang penting terhadap perekonomian Kabupaten Sukoharjo. Sektor industri menjadi penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Sukoharjo dengan persentase sebesar 30.09%. sementara itu sektor perdagangan juga tetap menjadi sektor andalan bagi Kabupaten Sukoharjo dengan tingkat partisipasi terhadap PDRB sebesar 27.86%. Dan sektor pertanian berada di posisi ketiga dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Sukoharjo dengan persentase sebesar 20.24% terhadap total PDRB tahun 2007.
2. Pendapatan Per Kapita Kabupaten Sukoharjo
PDRB per kapita dapat digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah/wilayah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di suatu wilayah (PDRB) dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap nilai PDRB per kapita. Sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut.
Tabel 4.2. Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kabupaten Sukoharjo menurut harga konstan
Tahun
PDRB (juta rupiah)
PDRB per kapita
(rupiah)
PPDRB per kapita (%)
Sumber: PDRB Kabupaten Sukoharjo berbagai tahun, data diolah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mulai dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008 terdapat kenaikan angka PDRB per kapita. Rerata pertumbuhan PDRB tahun 2008 terdapat kenaikan angka PDRB per kapita. Rerata pertumbuhan PDRB
3. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sukoharjo
Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan produksi domestik yang seyogyanya dapat mendorong permintaan kebutuhan tenaga kerja domestik dan menciptakan lapangan kerja domestik. Lapangan kerja domestik tersebut memberi peluang semakin banyak tenaga kerja yang tertampung dan selanjutnya berimbas pada peningkatan pendapatan penduduk domestik.
Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan perluasan kesempatan kerja, selain menurunkan penduduk yang menganggur, juga secara makro akan meningkatkan kesejahteraan atau menurunkan tingkat kemiskinan.
Tabel 4.3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Sukoharjo (persen)
Lapangan Usaha
3.81 4.41 Listrik, gas, air bersih
5.87 13.29 Bangunan
8.74 5.75 Perdagangan
4.32 5.09 Pengangkutan dan komunikasi
5.39 5.64 Keuangan, sewa, dan jasa perusahaan
4.40 6.53 Jasa-jasa
Sumber: PDRB Kabupaten Sukoharjo berbagai tahun, data diolah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sektor yang mengalami pertumbuhan
paling tinggi adalah sektor listrik, gas, dan air bersih yaitu sebesar 13.29%. sektor keuangan juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dibanding dengan sektor lainnya dengan pertumbuhan sebesar 6.53%. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan paling rendah adalah sektor pertambangan yaitu dengan pertumbuhan sebesar 2.06%.