TINJAUAN PUSTAKA

B. Kerangka Pemikiran

Hukum merupakan tata perilaku manusia (Hans Kelsen, 2007: 35). Hukum sebagai kumpulan peraturan atau kaedah mempunyai isi yang bersifat umum dan normatif, umum karena berlaku pada setiap orang dan normatif karena menentukan apa yang seyogyanya dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan atau harus dilakukan serta menentukan bagaimana caranya melaksanakan kepatuhan pada kaedah-kaedah (Sudikno Mertokusumo, 1999: 41).

Namun undang-undang itu tidak sempurna. Tidak mungkin undang- undang itu mengatur segala kegiatan kehidupan manusia secara tuntas. Ada kalanya undang-undang itu tidak lengkap dan ada kalanya undang-undang itu Namun undang-undang itu tidak sempurna. Tidak mungkin undang- undang itu mengatur segala kegiatan kehidupan manusia secara tuntas. Ada kalanya undang-undang itu tidak lengkap dan ada kalanya undang-undang itu

adalah bahwa hukum buatan manusia, yang sering hanya berupa instrumen untuk menundukkan dan mengeksploitasi suatu golongan oleh golongan lain. Tujuannya adalah sepenuhnya utilitarian : keselamatan hidup manusia, keamanan harta benda dan pemilikan, keamanan dan ketertiban, kebahagiaan dan kesejahteraan atau dari masyarakat keseluruhannya, atau dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. Norma-normanya bersifat relatif, bisa diubah dan bergantung pada keadaan. Dalam sistem hukum yang demikian itu tidak ada yang dianggap abadi atau suci (Satjipto Rahardjo, 2000: 207).

Adanya teori di atas, memberikan landasan perlunya kajian terhadap peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, tak terkecuali peraturan perundang-undangan mengenai benda cagar budaya dan larangan perdagangan benda cagar budaya. Kajian ini penulis maksudkan untuk mengetahui apakah peraturan perundang-undangan tersebut di atas dapat mencegah terjadinya perdagangan benda cagar budaya dan mengatur secara tegas pelarangan perdagangan tersebut atau tidak, sesuai teori dalam melestarikan, melindungi dan memelihara benda cagar budaya. Untuk mengkaji aturan tersebut penulis menggunakan indikator-indikator efektivitas, yaitu :

1. Principles of Legality (Teori Fuller)

2. Aspek-aspek penegakan hukum (Teori J.B.J.M Ten Berge)

3. Validitas (Teori Hans Kelsen). Teori efektivitas ini kemudian diambil persamaan diantara ketiganya, hal ini bertujuan untuk memfokuskan parameter yang akan dipakai penulis dalam menganalisis masalah. Parameter-parameter tersebut adalah sinkronisasi aturan dan larangan perdagangan benda cagar budaya dalam peraturan perundang-undangan dan sanksinya.

adalah sebagai berikut :

Peraturan Perundang-undangan mengenai Larangan Perdagangan

Benda Cagar Budaya

Indikator Efektivitas

Aspek-aspek penegakan hukum

(Teori J.B.J.M. Ten Berge)

a) Suatu peraturan harus sedikit

mungkin membiarkan ruang bagi perbedaan interpretasi; b) Ketentuan perkecualian harus dibatasi secara minimal;