Upgrade Brown Coal Berdasarkan prosesnya, beberapa metode up- Batubara bahan Biorenewable Energy

Upgrade Brown Coal Berdasarkan prosesnya, beberapa metode up- Batubara bahan Biorenewable Energy

grading batubara diantaranya adalah teknik evapo- Gas dalam batubara merupakan gas alam yang rasi, teknik non evaporasi, serta mechanical dewa- terjadi pada lapisan batubara, terdapat dalam tering. Teknologi Upgraded Brown Coal (UBC) yang mikropori batubara dalam bentuk terkondensasi merupakan bagian dari teknik evaporasi, di Indonesia karena proses serapan fisika dari batubara. Berbeda sudah memasuki tahap demonstration plant.

dengan gas alam konvensional yang terjadi karena Karakteristik batubara muda yang khas adalah migrasi ke lapisan reservoir. Gas metan batubara

kadar air tinggi dan kalorinya rendah. Selain (CH 4 ) adalah gas terperangkap dan terserap di dalam

menyebabkan efisiensi pembakaran yang rendah, pori-pori batubara selama proses pembatubaraan. keadaan ini akan mengakibatkan biaya angkut per

Proses pembatubaraan diawali oleh pertumbuhan kalorinya menjadi tinggi. Disamping itu, batubara tanaman pembentuk batubara di lingkungan jenis ini dalam kondisi kering juga mudah mengalami rawa. Tumbuhan tersebut kemudian mati dan swabakar. Oleh karena itu dari segi penanganan, terbenam. Sisa-sisa tumbuhan yang mati tersebut misalnya pengangkutan jarak jauh maupun akan membentuk suatu lapisan dan terawetkan penumpukan dalam jangka waktu lama di stock melalui proses biokimia. Gas dalam batubara akan yard, batubara kualitas muda kurang memiliki nilai terbentuk secara biogenik akibat dekomposisi oleh

ekonomis, sehingga mayoritas pemanfaatannya mikroorganisme, menghasilkan gas metan dan CO 2 . selama ini adalah untuk bahan bakar PLTU mulut Selama proses pembentukan batubara, sejumlah air tambang.

dihasilkan bersama-sama dengan gas. Pada tahap pembatubaraan yang lebih tinggi, tekanan dan

Aliran air yang terdapat dalam temperatur juga semakin tinggi, batubara yang

kaya akan kandungan karbon, akan melepaskan

akuifer batubara dapat mem- kandungan zat terbangnya (volatile matter) seperti metan, CO 2 perbaharui aktivitas bakteri, se- , dan air. Pada kondisi ini gas dalam

batubara akan terbentuk secara termogenik.

hingga gas biogenik dapat berkem- Gas metan biogenik terbentuk akibat aktivitas bang. mikroorganisme yang biasa terdapat di rawa gambut

dan terbentuk pada fasa awal proses pembatubaraan, pada temperatur rendah. Gas biogenik terjadi pada

Meskipun demikian, bukan berarti batubara dua tahap, yaitu tahap awal dan tahap akhir dari muda ini tidak prospektif sama sekali. Batubara muda proses pembatubaraan. Pembentukan gas pada memiliki keunggulan dari aspek lingkungan, seperti tahap awal diakibatkan oleh aktivitas organisme, yaitu kadar abu dan sulfur yang rendah. Selain itu, keter- pada tahap awal pembentukan batubara mulai dari dapatannya umumnya dekat permukaan tanah, seh- gambut, lignit, hingga subbituminus. Pembentukan ingga nisbah pengupasan rendah. Dengan semakin gas ini perlu disertai dengan proses pengendapan berkurangnya cadangan batubara bituminus yang yang cepat, sehingga gas tidak keluar ke permukaan. layak tambang ditambah dengan cadangan batubara

Pembentukan gas pada tahap akhir diakibatkan muda yang melimpah, maka upaya pemanfaatan oleh aktivitas mikroorganisme juga, tetapi pada

batubara muda menjadi lebih prospektif. tahap ini lapisan batubara telah terbentuk. Batubara Upaya pemanfaatan batubara muda dengan umumnya bersifat sebagai akuifer. Aktivitas melakukan upgrading melalui berbagai teknik mikroorganisme dalam akuifer dapat memproduksi dewatering atau reformasi sudah banyak dilakukan gas biogenik. Gas biogenik dari lapisan batubara sejak lama. Teknologi UBC adalah teknik memanaskan subbituminus berpotensi menjadi gas metan dan membuang air pada batubara di dalam media batubara. Gas biogenik tersebut terjadi oleh adanya

minyak yang bahan utamanya adalah minyak ringan, reduksi bakteri dari CO 2 , hasilnya berupa metanogen, dan bersamaan dengan itu mengabsorpsikan minyak bakteri anaerobik yang kuat, menggunakan H 2 berat seperti aspal ke dalam pori batubara. Minyak yang tersedia untuk mengkonversikan asetat dan

berat tadi sebelumnya ditambahkan dalam jumlah CO 2 menjadi metan sebagai produk sampingan sedikit ke dalam media minyak, kurang lebih 0,5wt%. dari proses metabolismenya, sedangkan beberapa Melalui pemrosesan di dalam media minyak ini, tidak metanogen membuat amina, sulfida, dan metanol hanya kalorinya yang naik, tetapi menghasilkan juga untuk memproduksi metan.