METODA PENELITIAN
Hasil Uji Asumsi Klasik
Tujuan penggunaan dari uji asumsi klasik adalah agar diperoleh estimator tidak bias dari regresi dengan kuadrat terkecil biasa. Model regresi yang baik jika tidak terjadi hubungan antar variabel independen. Kriteria pengukurannya adalah
jika nilai toleransi ≤ 1 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen dan jika VIF tidak melebihi 10 maka model dinyatakan tidak terkena persoalan multikolinier (Ghozali, 2005). Ikhtisar uji multikolinieritas sebagaimana output SPSS dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1: Interpretasi Uji Multikolinieritas
No Variabel
1. Akuntabilitas (X1)
Tidak terjadi multikol 2. Transparansi (X2)
Tidak terjadi multikol 3. Partisipasi (X3)
Tidak terjadi multikol
Sumber: Data Diolah 2013
Hasil uji multikolinieritas menunjukkan tiga variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan mengunakan grafik scatter plot, jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini Hasil uji multikolinieritas menunjukkan tiga variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan mengunakan grafik scatter plot, jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y hal ini
Gambar 4: Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Grafik scatter plot hasil output SPSS terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini berarti data telah memenuhi asumsi homogenitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik jika semua variabel berdistribusi normal, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2005). Gambar normal probability plot uji Normalitas dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5: Normal P-P Plot Uji Normalitas
Grafik normal probability plot uji normalitas output SPSS di atas, diketahui bahwa sebaran data yang ada menyebar di sekitar garis diagonal dan Grafik normal probability plot uji normalitas output SPSS di atas, diketahui bahwa sebaran data yang ada menyebar di sekitar garis diagonal dan
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda
Pengujian statistik dengan alat analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), terhadap pengelolaan dana BOS di Kecamatan Galis Bangkalan Madura. Ikhtisar output uji regresi liniear berganda dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2: Ikhtisar Output Regresi Linier Berganda
Variabel Independen Unstandardized
Standardized t- hitung Sig. t
Coefficients
Coefficients
B Error Beta
5,724 0,000 Akuntabilitas (X 1 )
5,663 0,000 Partisipasi (X 3 )
Transparansi (X 2) 0,553
Variabel Dependent : Pengelolaan dana BOS
Sumber: Data Diolah 2013
Persamaan regresi linier berganda sebagai mana pada ikhtisar output SPSS adalah:
Y = 1,962 - 0,045 X 1 + 0,553X 2 + 0,018X 3 + 0,299
Persamaan ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1) Harga koefesien konstanta sebesar 1,962, hal ini berarti bahwa apabila nilai dari akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), sebesar 0 (nol), maka pengelolaan dana BOS akan naik sebesar 1,962. (2) Variabel akuntabilitas (X 1 ), memiliki nilai sebesar -0,045, hal ini menyatakan bahwa setiap satuan variabel akuntabilitas akan berpengaruh terhadap pengelolaan dana BOS sebesar -0,045 apabila variabel lainnya tetap. Nilai variabel akuntabilitas bernilai negatif, artinya akuntabilitas memiliki pengaruh yang berlawanan terhadap pengelolaan dana BOS, hal ini tidak bisa dilepaskan dari kemampuan pengelola dana BOS menerapkan aturan-aturan akuntansi.
(3) Variabel transparansi (X 2 ), memiliki nilai sebesar 0,553, hal ini menyatakan bahwa setiap satuan variabel transparansi akan berpengaruh terhadap pengelolaan dana BOS sebesar 0,553 apabila variabel lainnya tetap.
(4) Variabel partisipasi masyarakat (X 3 ), memiliki nilai sebesar 0,018, hal ini menyatakan bahwa setiap satuan variabel partisipasi masyarakat akan (4) Variabel partisipasi masyarakat (X 3 ), memiliki nilai sebesar 0,018, hal ini menyatakan bahwa setiap satuan variabel partisipasi masyarakat akan
Hasil Uji R 2 Besar kecilnya koefesien determinasi atau R 2 digunakan untuk
menyatakan kecocokan model garis regresi. Besarnya harga koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 3. Terlihat bahwa harga koefisien R 2 hitung (koefesien
determinasi) sebesar 0,512, artinya dapat disimpulkan bahwa kemampuan variabel good governance yang diproksikan dengan akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat untuk menjelaskan variasi pada variabel pengelolaan dana BOS adalah sebesar 51.2%, sedangkan sisanya sebesar 48.8% pengelolaan dana BOS SMP di Kecamatan Galis Bangkalan Madura dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model regresi tersebut.
Tabel 3: Ikhtisar Output Koefesien Determinasi
R Square (R 2 ) Adjusted R Square
F- hitung Sig. F
Sumber: Data Diolah 2013
Hasil Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian dilakukan dengan alat penguji signifikan t-test. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah harga koefisien korelasi parsial yang diperoleh itu signifikan atau tidak signifikan adalah harga koefisien t. Uji t merupakan uji signifikansi untuk mengukur keberartian koefisien regresi variabel independen satu per satu. Harga koefisien t harus dibandingkan dengan harga t tabel untuk alpha yang ditetapkan dengan dk yang sesuai, untuk dk (n-k-1) = dk (90-3-1) = dk (86) dengan alpha 5%
adalah sebesar 0,21. Kriteria yang digunakan, yaitu menolak H 0 dan menerima H a apabila t hitung >t tabel serta menerima H 0 dan menolak H a apabila t hitung <t tabel , atau melihat dari harga probabilitas hitung dibandingkan dengan level of significance
( ) yang sudah ditetapkan yaitu (0,05). Kriteria yang digunakan, yaitu menolak
H 0 dan menerima H a apabila probabilitas hitung < level of significance ) serta ( menerima H 0 dan menolak H a apabila probabilitas hitung > level of significance
( ). (1) Uji signifikan t-test antara akuntabilitas (X 1 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y). Hasil analisis di peroleh nilai t hitung akuntabilitas (X 1 ) sebesar -0,428 pada tingkat probabilitas 0,670. Hasil pengujian diperoleh harga probabilitas hitung 0,670 > 0,05 atau probabilitas hitung > level of significance ( )
sehingga H 0 diterima, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan dan positif antara akuntabilitas (X 1 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y) SMP di Kecamatan Galis Bangkalan Madura diterima.
(2) Uji signifikan t-test antara transparansi (X 2 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y). Hasil analisis di peroleh t hitung transparansi (X 2 ) sebesar 5,663 pada tingkat probabilitas 0,000. Hasil pengujian diperoleh harga probabilitas hitung 0,000 < 0,05 atau probabilitas hitung < level of significance ( ) sehingga H 0 ditolak, hal ini berarti bahwa ada pengaruh signifikan dan positif antara transparansi (X 2 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y) SMP di Kecamatan Galis Bangkalan Madura diterima. (3) Uji signifikan t-test antara partisipasi masyarakat (X 3 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y). Hasil analisis di peroleh t hitung partisipasi masyarakat (X 3 ) sebesar 0,297 pada tingkat probabilitas 0,767. Hasil pengujian diperoleh harga probabilitas hitung 0,767 > 0,05 atau probabilitas hitung > level of significance ( )
sehingga H 0 diterima, hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh signifikan dan positif antara partisipasi masyakatar (X 3 ) terhadap pengelolaan dana BOS (Y) SMP di Kecamatan Galis Bangkalan Madura diterima.
b. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), terhadap pengelolaan dana BOS (Y). Berdasarkan output SPSS nilai F hitung = 30,043 dengan probabilitas 0,000. Kriteria pengujian menyatakan jika probabilitas hitung < level of significance ( ) maka H 0 ditolak atau ada pengaruh signifikan dan positif secara simultan good governance yang diproksikan dengan akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), terhadap pengelolaan dana BOS (Y). Hasil pengujian diperoleh harga probabilitas hitung 0,000 < 0,05 atau probabilitas hitung < level of significance ( ) atau H 0 ditolak, hal ini berarti Variabel good governance yang diproksikan dengan akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), secara simultan berpengaruh signifikan dan positif terhadap etika berbisnis (Y). Berdasarkan analisis F-test tersebut maka hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh signifikan dan positif secara simultan variabel good governance yang diproksikan dengan akuntabilitas (X 1 ), transparansi (X 2 ), dan partisipasi masyarakat (X 3 ), terhadap pengelolaan dana BOS (Y) dapat diterima atau teruji kebenarannya.
c. Uji Hipotesis (Uji Dominan)
Berdasarkan perbandingan standarized beta pada variabel bebas diperoleh nilai standarized beta dari akuntabilitas (X 1 ) adalah -0,045, transparansi (X 2 ) adalah 5,663, dan partisipasi masyarakat (X 3 ) adalah 0,297, maka dapat dinyatakan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan adalah transparansi (X 2 ), hal ini disebabkan transparansi (X 2 ) memiliki nilai standarized beta lebih tinggi dibandingkan variabel lainnya.
Diskusi
Sebagaimana tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh good governance terhadap pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS), maka peneliti melakukan aktivitas penelitian dengan informan yang terkait dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
Secara umum hasil penelitian menunjukkan bahwa good governance berpengaruh secara signifikan terhadap pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Beberapa keterangan yang peneliti dapatkan dari jawaban responden setidaknya dapat menggambarkan bagaimana pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di Kecamatan Galis Bangkalan Madura dalam kaitannya terhadap pelaksanaan good governance pada umumnya.
a. Pengaruh Akuntabilitas (X1) terhadap Pengelolaan Dana BOS (Y). Variabel akuntabilitas merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi pengelolaan keuangan sekolah. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas berpengaruh secara negative dan tidak signifikan terhadap pengelolaan keuangan sekolah (dana BOS).
Dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas bahwa pada pengelolaan dana BOS menunjukkan belum adanya akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan secara umum khususnya untuk dana BOS. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan menurut PSAK No.45 tentang pengelolaan keuangan organisasi nirlaba yaitu menyediakan informasi yang relevan dan akuntabel untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba.
b. Pengaruh Transparansi (X2) terhadap Pengelolaan Dana BOS (Y). Variabel transparansi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi pengelolaan keuangan sekolah (dana BOS). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa transparansi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan sekolah.
Dapat diambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas menunjukkan adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan secara umum khususnya untuk dana BOS. Hal ini sesuai dengan himbauan yang telah dibuat oleh Kemendiknas seperti yang tercantum pada buku panduan pengelolaan dana BOS bahwa sekolah yang mendapatkan dana bantuan BOS supaya membuat rencana anggaran dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan menyajikannya secara wajar serta dilaporkan secara berkala kepada Kadiknas.
c. Pengaruh Partisipasi Masyarakat (X3) terhadap Pengelolaan Dana BOS (Y).
Variabel partisipasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi pengelolaan keuangan sekolah (dana BOS). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh secara positif tapi tidak signifikan terhadap pengelolaan keuangan sekolah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hasil wawancara dan pengamatan peneliti bahwa kebanyakan orang tua murid menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah, sehingga membuat akses informasi dan partisipasi wali murid sangat kurang Variabel partisipasi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi pengelolaan keuangan sekolah (dana BOS). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat berpengaruh secara positif tapi tidak signifikan terhadap pengelolaan keuangan sekolah. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hasil wawancara dan pengamatan peneliti bahwa kebanyakan orang tua murid menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada sekolah, sehingga membuat akses informasi dan partisipasi wali murid sangat kurang
d. Pengaruh good governance terhadap Pengelolaan dana BOS Adanya akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi masyarakat yang ditunjukkan dengan adanya penyusunan rencana anggaran dan laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan secara umum khususnya untuk dana BOS ini menunjukkan pelaksanaan good governance terhadap pengelolaan dana BOS di Kecamatan Galis Bangkalan Madura masih jauh dari harapan. Hal ini sesuai dengan tujuan laporan keuangan menurut PSAK No.45 tentang pengelolaan keuangan organisasi nirlaba yaitu menyediakan informasi yang relevan dan akuntabel untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba serta sesuai dengan himbauan yang telah dibuat oleh Kemendiknas seperti yang tercantum pada buku panduan pengelolaan dana BOS bahwa sekolah yang mendapatkan dana bantuan BOS supaya membuat rencana anggaran dan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana dan menyajikannya secara wajar.