dulu dibawa ke hati melalui vena porta hepatik dan kemudian ke sirkulasi sistemik. Penurunan aliran darah pada saluran cerna akan menurunkan laju
pemindahan obat dari usus kedalam darah.
2.3 Kolesterol 2.3.1 Pengertian Kolesterol
Kolesterol adalah lipida sturktural pembentuk struktur sel yang berfungsi sebagai komponen yang dibutuhkan dalam kebanyakan sel tubuh. Kolesterol
merupakan bahan yang menyerupai lilin, sekitar 80 dari kolesterol diproduksi oleh liver dan selebihnya didapat dari makanan yang kaya akan kandungan
kolesterol seperti daging, telur dan produk berbahan dasar susu. Dari segi kesehatan, kolesterol sangat berguna dalam membantu pembentukan hormon atau
vitamin D, membantu pembentukan lapisan pelindung disekitar sel syaraf, membangun dinding sel, pelarut vitamin vitamin A, D, E, K dan pada anak-anak
dibutuhkan untuk mengembangkan jaringan otaknya Silalahi, 2006.
2.3.2 Biosintesis Kolesterol
Biosintesis kolesterol dapat dibagi menjadi 5 tahap, yaitu: a.
Sintesis mevalonat dari asetil-KOA. b.
Unit isoprenoid dibentuk dari mevalonat melalui pelepasan CO c.
Enam unit isoprenoid mengadakan kondensasi untuk membentuk senyawa antara skualen.
2.
d. Skualen mengalami siklisasi untuk menghasilkan senyawa steroid induk,
yaitu lanosterol. e.
Kolesterol dibentuk dari lanosterol setelah melewati beberapa tahap lebih lanjut, termasuk pelepasan tiga gugus metil Murray, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3 Metabolisme Kolesterol
Kolesterol diabsorpsi di usus dan ditransport dalam bentuk kilomikron menuju hati. Dari hati, kolesterol dibawa oleh VLDL untuk membentuk LDL
melalui perantara IDL Intermediate Density Lipoprotein. LDL akan membawa kolesterol ke seluruh jaringan perifer sesuai dengan kebutuhan. Sisa kolesterol di
perifer akan berikatan dengan HDL dan dibawa kembali ke hati agar tidak terjadi penumpukan di jaringan. Kolesterol yang ada di hati akan diekskresikan menjadi
asam empedu yang sebagian dikeluarkan melalui feses, sebagian asam empedu diabsorbsi oleh usus melalui vena porta hepatik yang disebut dengan siklus
enterohepatik.
2.3.4 Lipoprotein
Lipid plasma yang utama adalah kolesterol, trigliserida, fofolipid, dan asam lemak bebas yang tidak larut dalam cairan plasma. Agar lipid plasma dapat
diangkut dalam sirkulasi, maka susunan molekul lipid tersebut perlu di modifikasi, yaitu dalam bentuk lipoprotein yang bersifat larut dalam dalam air.
Zat-zat lipoprotein ini bertugas mengangkut lipid dari tempat sintesisnya menuju tempat penggunaanya.
Lipoprotein dapat dibedakan menjadi:
a. Kilomikron