Uji Kesamaan Kemampuan Awal Pengujian Prasyarat Analisis

lxix

B. Uji Kesamaan Kemampuan Awal

1. Uji Normalitas Uji normalitas kesamaan kemampuan awal dilakukan terhadap data dari Ujian Fisika Semestar 1 pada pokok materi sebelumnya. a Kelompok Eksperimen Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh harga Lo = 0,0768. Sedangkan untuk n = 42 pada taraf signifikansi 5 harga L tabel = 0,1367. Karena Lo L tabel , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai kemampuan awal Fisika kelas XI IPA-1 SMA N 1 SURAKARTA adalah berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 12 b Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh harga Lo = 0,0991. Sedangkan untuk n = 42 pada taraf signifikansi 5 harga L tabel = 0,1367. Karena Lo L tabel , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai kemampuan awal Fisika kelas XI IPA-2 SMA N 1 SURAKARTA adalah berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 13 2. Uji Homogenitas Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji Bartlett diperoleh harga 0401 , 2 = hitung x . Sedangkan untuk n = 2 pada taraf signifikansi 5 harga 84 , 3 2 = tabel x . Karena tabel hitung x x 2 2 , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai kemampuan awal Fisika kelas XI IPA SMA N 1 SURAKARTA adalah homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 14 3. Uji – t Uji kesamaan kemampuan awal antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan uji – t yang sebelumnya telah diuji dengan uji normalitas dan homogenitas. Dari pengujian data diperoleh harga t hitung = 0,2985, harga t tabel pada taraf signifikansi 5 untuk N=42 adalah 1,98. Karena a a 2 1 1 2 1 1 - - + - t t t hitung -1,98 0,2985 1,98, maka H diterima lxx sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa kelompok eksperimen sama dengan kemampuan awal siswa kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 15.

C. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas a Kelompok Eksperimen Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh harga Lo = 0,1323. Sedangkan untuk n = 42 pada taraf signifikansi 5 harga L tabel = 0,1367. Karena Lo L tabel , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Impuls dan Momentum kelas XI IPA-1 SMA N 1 SURAKARTA adalah berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 18 b Kelompok Kontrol Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Uji Liliefors diperoleh harga Lo = 0,1141. Sedangkan untuk n = 42 pada taraf signifikansi 5 harga L tabel = 0,1367. Karena Lo L tabel , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Impuls dan Momentum kelas XI IPA-2 SMA N 1 SURAKARTA adalah berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 19 2. Uji Homogenitas Dari hasil penelitian dengan menggunakan Uji Bartlett diperoleh harga 0027 , 2 = hitung x . Sedangkan untuk k = 2 pada taraf signifikansi 5 , harga 84 , 3 2 = tab x . Karena tabel hitung x x 2 2 , maka distribusi frekuensi dari data variabel nilai prestasi belajar Fisika pada pokok bahasan Impuls dan Momentum kelas XI IPA SMA N 1 SURAKARTA adalah homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 20 lxxi

D. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 3 44

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

Pembelajaran fisika dengan pendekatan ketrampilan proses ditinjau dari penguasaan alat laboratorium pada pokok bahasan suhu dan kalor untuk siswa SMA

0 4 66

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR BERATURAN DI SMA TAHUN 2008 2009

0 5 81

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN LINEAR DUA PEUBAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 2 64

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

Analisis Penambahan Momentum dan Algorit

0 0 7