4
Sisi negative yang diciptakan media massa terhadap Habib Rizeq dan FPI membentuk opini buruk masyarakat terhadap sosok Habib Rizieq dan FPI.
Peran Habib Rizieq dalam tubuh FPI sangatlah penting. Segala ide dan perintah dikomandokan oleh beliau. FPI merupakan transformasi dari
Habib Rizieq, bisa dikatakan bahwa FPI adalah Habib Rizieq dan Habib Rizieq adalah FPI. Relasi dalam FPI tertuju pada satu pusat Tokoh, yaitu Habib
Rizieq, jika seseorang membicarakan FPI berarti orang tersebut membicarakan Habib Rizieq.
Sosok Habib Rizieq jarang ditemukan, adanya sosok ulama yang mampu
mengkombinasikan kemampuan
berbicaraberceramah dengan
kemahiran menulis. Sosok ulama intelektual, pendakwah dan selalu ada dibarisan terdepan dalam membasmi maksiat. Bahkan belaiu, di samping
seorang pembicara ulung dan seorang penulis mahir juga sebagai organisator yang terus memimpin dan membesarkan gerakan dakwah FPI ke berbagai
pelosok Nusantara hingga mancanegara. Karakter beliau dalam berdakwah sudah diberi “cap” sebagai habib
yang keras, yang selalu bertindak anarki dalam melakukan pembersihan tempat-
tempat maksiat yang lebih sering disebut “sweeping”. Apa yang dilakukan beliau dengan FPI dalam hal
“menyeweeping” tempat-tempat maksiat menjadi berita hangat dan sepertinya wajib untuk disorot secara
langsung oleh media massa. Perusakan dan penghancuran tempat-tempat maksiat yang menurut sebagian masyarakat adalah tindakan anarkis dijadikan
sajian utama oleh media massa. Dilihat dari segala tindakan yang dilakukan beliau apakah sebenarnya
kerangka dakwah yang beliau gunakan? apakah ada hubungan dakwah beliau
5
dengan tindakannya? ataukah pola pikir beliau tentang dakwah memengaruhi tndakan kekerasan yang selama ini beliau lakukan? haruskah dakwah yang
beliau syiarkan dibarengi dengan kekerasan? Apa sebenarnya definisi amar ma’ruf nahi munkar yang selama ini menjadi tujuan beliau dalam berdakwah?
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang mungkin banyak terbesit dari masyarakat yang mengetahui sosok beliau, karena melihat kiprah
beliau didunia dakwah sudah meluas maka tidak dapat dipungkiri masyarakat pun mengenal beliau secara luas. Maka dari itu penulis tertarik untuk
membahas penelitian ini dengan tema
“Pemikiran Dakwah Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab
”. B.
Batasan dan Perumusan Masalah 1.
Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada skripsi ini dibatasi pada pemikiran dakwah Habib Rizieq.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah utama yang akan dibahas dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pemikiran dakwah Habib Rizieq?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui pemikiran Habib Rizieq, mengetahui apa yang dimaksud
dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar serta hubungan antara kekerasan dengan amar ma’ruf nahi munkar.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Akademis
Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan ilmu dakwah, sehingga diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran
jelas mengenai hal-hal apa saja yang memberikan pengaruh terhadap seorang da’i. Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
referensi dan perbandingan bagi studi-studi selanjutnya, dengan demikian akan menambah wawasan tentang kajian pemikiran dakwah yang sesuai
dengan syariat Islam. 2.
Praktis Penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan dan wawasan bagi
para praktisi maupun aktivis dakwah pada umumnya yang didapatkan dari pemikiran dakwah Habib Rizieq dan sebagai pijakan para pengembang
dakwah yang mempunyai kewajiban menyampikan dakwah Islam kepada masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan
dan masukan bagi pelaku komunikasi khususnya bagi Habib Rizieq.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Untuk mendapatkan hasil yang objektif dan representatif dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif yang
bersifat deskriptif analisis, yaitu metode prosedur penelitian yang
7
menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati yang memiliki beberapa langkah
penerapan. Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat serta hubungan antara fenomena yang di teliti. Adapun secara deskriptif
adalah bahwa data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh penerapan metode kualitatif.
6
Metode penelitian deskriptif bertujuan mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, mengidentifikasi masalah
atau memberikan kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam
menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan kepusan pada waktu yang akan datang.
7
Langkah pertama adalah mendeskripsikan gagasan primer yang menjadi bahasan utama. Gagasan primer diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan narasumber. Langkah selanjutnya adalah membahas gagasan primer tersebut yang pada hakikatnya adalah memberikan penafsiran
penulis terhadap gagasan yang telah dideskripsikan.
6
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007, h. 9-10.
7
Jalaluddin Rakhmat,Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, h. 25.
8
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Habib Rizieq selaku tokoh yang akan diteliti oleh peneliti, dan objek pada penelitian ini adalah pemikiran dakwah
dari Habib Rizieq.
3. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara ialah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukanoleh kedua belah pihak, penulis sebagai pewawancara dengan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada individu yang bersangkutan.
8
Dalam hal ini, wawancara di lakukan dengan Habib Rizieq, keluarga Syarifah Fadhlun istri Habib Rizieq, Rufaidah Syihab anak
pertamaHabib Rizieq, sahabat Habib Muhsin Al-Attas, dan mad’u yang
sekaligus orang terdekat keluarga Habib Rizieq Intan Azizah Bin Yahya. Peneliti mewawancarai mereka karena mereka sangat dekat dengan Habib
Rizieqdan mereka tahu baik dan buruknya beliau. Karena itu, peneliti akan menjadi sam
pel untuk memperoleh informasi mengenai “Pemikiran Dakwah
Habib Muhammad Rizieq Husein Syihab”. 2.
Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data melalui pengumpulan dokumen-
dokumen untuk memperkuat informasi. Dokumentasi dapat dilakukan untuk mencari data mengenai permasalahan yang diteliti dari berbagai
8
Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 186.