HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG HARGA DENGAN LOYALITAS KONSUMEN TELKOMSEL
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG HARGA DENGAN
LOYALITAS KONSUMEN TELKOMSEL
Oleh: Ervia Zwita Kaswindra ( 05810041 )
Psikologi
Dibuat: 20100701 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata kunci : Persepsi Tentang Harga, Loyalitas Konsumen, Telkomsel
ABSTRAKSI
Loyalitas konsumen merupakan satu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Imbalan
dari sebuah loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif jadi semakin lama loyalitas seorang
konsumen, semakin besar laba yang akan diperoleh oleh sebuah usaha dari konsumen tersebut.
Mempertahankan loyalitas konsumen merupakan sebuah modal utama untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan. Loyalitas konsumen ditentukan oleh persepsi tentang harga produk.
Telkomsel adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Hingga saat
ini Telkomsel memiliki tiga produk utama untuk kartu GSM, yaitu prabayar simPATI dan As
serta pascabayar HALO. Persaingan antara produsen operator selular yang terjadi di Indonesia
menyebabkan mereka melakukan penurunan tarif untuk mendapatkan konsumen baru dan
bahkan mempertahankan konsumen lama. Dimana hal ini semakin memanjakan konsumen untuk
selalu mencoba operator selular yang sesuai dengan kebutuhan mereka yang mengindikasikan
ketidakloyalan konsumen pada suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara persepsi tentang harga dengan loyalitas konsumen Telkomsel. Jika konsumen
memiliki persepsi yang positif tentang harga Telkomsel maka loyalitas konsumen tinggi dan
sebaliknya jika konsumen memiliki persepsi yang negatif tentang harga Telkomsel maka
loyalitas konsumen rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
Telkomsel di Malang dengan sampel berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik insidental sampling. Instrument penelitian menggunakan skala
persepsi tentang harga dan skala loyalitas konsumen dengan model Likert. Adapun metode
analisis data yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu dengan program
komputer SPSS 13.00 for windows.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara
persepsi tentang harga dengan loyalitas konsumen Telkomsel dengan nilai koefisien korelasi (r)
= 0,659 dan probabilitas kesalahan (p) = 0,00. Hal ini berarti semakin positif persepsi tentang
harga maka loyalitas konsumen Telkomsel akan tinggi, begitu juga sebaliknya semakin negatif
persepsi tentang harga maka loyalitas konsumen Telkomsel akan rendah. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti atau diterima. Sumbangan efektif persepsi
tentang harga terhadap loyalitas konsumen sebesar 43,4% sedangkan sisanya sebesar 56,6%
ditentukan oleh faktorfaktor lain yaitu citra merk, kenyamanan dan kemudahan memperoleh
produk, kepuasan dan pelayanan, serta garansi dari produk.
ABSTRACT
Cunsomer loyalty is one thing that is very important for a company. Rewards from a longterm
loyalty and cumulative so the longer a consumer loyalty, the greater the profit to be gained by an
effort from the cunsomer. Maintaining consumer loyalty is a major capital to maintain the
company’s existence. Consumer loyalty is determined by the perception of the product price.
Telkomsel is the mobile telecommunications operator in Indonesia. Until now, Telkomsel has
three main products for GSM cards, namely simPATI and As for prepaid and HALO for
postpaid. Competition between producers service provider in Indonesia caused them to drop
rates to get new consumers and even to keep the old consumers. Where it is increasingly
indulging consumers to always try the service providers that is appropriate with their need and
that indicated unloyalty of consumers. This study aim to determine the relationship between the
perception about price with Telkomsel’s consumer loyalty. If consumers have a positive
perception about Telkomsel’s price is high consumer loyalty and vice versa if consumers have a
negative perception about Telkomsel’s price is low consumer loyalty.
This research is quantitative research. Population in this research is Telkomsel’s consumer in
Malang with 100 samples. The sampling technique used was incidental sampling technique.
Instrument research using the scale of perception about price and the scale of consumer loyalty
with Likert model. The data analysis methods used product moment correlation is aided by the
computer program SPSS for windows 13.00.
From the research results show that there are positive relationship and highly significant between
the perception about price with the Telkomsel’s loyalty consumer with correlation coefficient
value (r) = 0,659 and probability of error (p) = 0,00. This means that the more positive
perception about the price of Telkomsel’s consumer loyalty will be high, and vice versa more
negative perception about the price of Telkomsel’s consumer loyalty will be low. Therefore, it
can be argued that the research hypothesis is proven or accepted. Effective contribution to the
perception about price to give effect to the consumer loyalty for the remaining 43,4% of 56,6%
determined by other factors of brand image, convenience and ease of getting the product,
satisfaction and service, and warranty of the product.
LOYALITAS KONSUMEN TELKOMSEL
Oleh: Ervia Zwita Kaswindra ( 05810041 )
Psikologi
Dibuat: 20100701 , dengan 7 file(s).
Keywords: Kata kunci : Persepsi Tentang Harga, Loyalitas Konsumen, Telkomsel
ABSTRAKSI
Loyalitas konsumen merupakan satu hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Imbalan
dari sebuah loyalitas bersifat jangka panjang dan kumulatif jadi semakin lama loyalitas seorang
konsumen, semakin besar laba yang akan diperoleh oleh sebuah usaha dari konsumen tersebut.
Mempertahankan loyalitas konsumen merupakan sebuah modal utama untuk mempertahankan
eksistensi perusahaan. Loyalitas konsumen ditentukan oleh persepsi tentang harga produk.
Telkomsel adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Hingga saat
ini Telkomsel memiliki tiga produk utama untuk kartu GSM, yaitu prabayar simPATI dan As
serta pascabayar HALO. Persaingan antara produsen operator selular yang terjadi di Indonesia
menyebabkan mereka melakukan penurunan tarif untuk mendapatkan konsumen baru dan
bahkan mempertahankan konsumen lama. Dimana hal ini semakin memanjakan konsumen untuk
selalu mencoba operator selular yang sesuai dengan kebutuhan mereka yang mengindikasikan
ketidakloyalan konsumen pada suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara persepsi tentang harga dengan loyalitas konsumen Telkomsel. Jika konsumen
memiliki persepsi yang positif tentang harga Telkomsel maka loyalitas konsumen tinggi dan
sebaliknya jika konsumen memiliki persepsi yang negatif tentang harga Telkomsel maka
loyalitas konsumen rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
Telkomsel di Malang dengan sampel berjumlah 100 orang. Adapun teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah teknik insidental sampling. Instrument penelitian menggunakan skala
persepsi tentang harga dan skala loyalitas konsumen dengan model Likert. Adapun metode
analisis data yang digunakan yaitu korelasi product moment yang dibantu dengan program
komputer SPSS 13.00 for windows.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara
persepsi tentang harga dengan loyalitas konsumen Telkomsel dengan nilai koefisien korelasi (r)
= 0,659 dan probabilitas kesalahan (p) = 0,00. Hal ini berarti semakin positif persepsi tentang
harga maka loyalitas konsumen Telkomsel akan tinggi, begitu juga sebaliknya semakin negatif
persepsi tentang harga maka loyalitas konsumen Telkomsel akan rendah. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa hipotesis penelitian ini terbukti atau diterima. Sumbangan efektif persepsi
tentang harga terhadap loyalitas konsumen sebesar 43,4% sedangkan sisanya sebesar 56,6%
ditentukan oleh faktorfaktor lain yaitu citra merk, kenyamanan dan kemudahan memperoleh
produk, kepuasan dan pelayanan, serta garansi dari produk.
ABSTRACT
Cunsomer loyalty is one thing that is very important for a company. Rewards from a longterm
loyalty and cumulative so the longer a consumer loyalty, the greater the profit to be gained by an
effort from the cunsomer. Maintaining consumer loyalty is a major capital to maintain the
company’s existence. Consumer loyalty is determined by the perception of the product price.
Telkomsel is the mobile telecommunications operator in Indonesia. Until now, Telkomsel has
three main products for GSM cards, namely simPATI and As for prepaid and HALO for
postpaid. Competition between producers service provider in Indonesia caused them to drop
rates to get new consumers and even to keep the old consumers. Where it is increasingly
indulging consumers to always try the service providers that is appropriate with their need and
that indicated unloyalty of consumers. This study aim to determine the relationship between the
perception about price with Telkomsel’s consumer loyalty. If consumers have a positive
perception about Telkomsel’s price is high consumer loyalty and vice versa if consumers have a
negative perception about Telkomsel’s price is low consumer loyalty.
This research is quantitative research. Population in this research is Telkomsel’s consumer in
Malang with 100 samples. The sampling technique used was incidental sampling technique.
Instrument research using the scale of perception about price and the scale of consumer loyalty
with Likert model. The data analysis methods used product moment correlation is aided by the
computer program SPSS for windows 13.00.
From the research results show that there are positive relationship and highly significant between
the perception about price with the Telkomsel’s loyalty consumer with correlation coefficient
value (r) = 0,659 and probability of error (p) = 0,00. This means that the more positive
perception about the price of Telkomsel’s consumer loyalty will be high, and vice versa more
negative perception about the price of Telkomsel’s consumer loyalty will be low. Therefore, it
can be argued that the research hypothesis is proven or accepted. Effective contribution to the
perception about price to give effect to the consumer loyalty for the remaining 43,4% of 56,6%
determined by other factors of brand image, convenience and ease of getting the product,
satisfaction and service, and warranty of the product.