Kerangka Berpikir Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam gambar 2.1 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Basis teori : Agency theory Belum maksimalnya realisasi pajak dengan target penerimaan pajak Efek perilaku penghindaran pajak yang dilakukan oleh perusahaan Variabel Independen Kepemilikan Institusional X 1 Risiko Perusahaan X 2 Leverage X 3 Tax Avoidance Y Variabel Dependen Statistik Deskriptif Metode Analisis Data Uji Model Regresi Analisis dan Pembahasan 27

D. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap tindakan tax avoidance Dewi dan Jati 2014 menyatakan bahwa keberadaan investor institusional mengindikasikan adanya tekanan dari pihak investor kepada manajemen perusahaan untuk melakukan kebijakan penghindaran pajak dalam rangka memperoleh laba yang maksimal untuk investor institusional. Besar kecilnya kepemilikan institusional maka akan mempengaruhi kebijakan penghindaran pajak melalui tax agresif yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga semakin besarnya konsentrasi short-term shareholder institutional akan meningkatkan penghindaran pajak, akan tetapi semakin besar long-term shareholder instotutional akan semakin mengurangi kebijakan penghindaran pajak Khurana dan Moser, 2009. Penelitian dari Pranata, Puspa, dan Herawati 2013 juga menyatakan bahwa besar kecilnya konsentrasi kepemilikan institusional maka akan mempengaruhi kebijakan pajak agresif oleh perusahaan. Hanum dan Zulaikha dalam penelitiannya 2013 menyatakan bahwa investor institusional pada dasarnya ingin mendapatkan laba setinggi- tingginya yang menyebabkan pihak manajemen melakukan penghindaran pajak dengan mengurangi jumlah pajak yang akan dibayarkan oleh perusahaan. 28 Jadi berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis menyusun hipotesis sebagai berikut : H1 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap tindakan tax avoidance. 2. Pengaruh risiko perusahaan terhadap tindakan tax avoidance Dalam penelitiannya, Paligrova 2010 menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara karakteristik eksekutif dengan risiko perusahaan. Paligrova 2010 mengartikan risiko perusahaan sebagai penyimpangan atau deviasi standar dari earning, baik penyimpangan itu bersifat kurang dari yang direncanakan downside risk atau mungkin lebih dari yang direncanakan upside potential, semakin besar deviasi earning perusahaan mengindikasikan semakin besar pula risiko perusahaan yang ada. Tinggi rendahnya risiko perusahaan ini mengindikasikan karakter eksekutif apakah termasuk risk taker atau risk averse. Budiman dan Setiyono 2012 dan Dewi dan Jati 2014 menemukan adanya pengaruh antara karakteristik eksekutif dengan tax avoidance. Hal ini menandakan bahwa apabila eksekutif bersifat risk taker maka akan semakin besar pula tindakan tax avoidance yang dilakukan. Tingkat risiko yang besar mengindikasikan bahwa pimpinan perusahaan lebih bersifat risk taker. Sebaliknya tingkat risiko yang kecil mengindikasikan bahwa pimpinan perusahaan lebih bersifat risk averse yang cenderung untuk menghindari resiko. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Dyreng et.al 2010 dilakukan untuk menguji apakah individu Top Executive memiliki 29 pengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa individu memiliki peran yang signifikan terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan. Berdasarkan pemaparan diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H2 : Risiko perusahaan berpengaruh positif terhadap tindakan tax avoidance 3. Pengaruh Leverage terhadap tindakan Tax Avoidance Perusahaan dimungkinkan menggunakan utang untuk memenuhi kebutuhan operasional dan investasi perusahaan. Akan tetapi, utang akan menimbulkan beban tetap fixed rate of return yang disebut dengan bunga. Semakin besar utang maka laba kena pajak akan menjadi lebih kecil karena insentif pajak atas bunga utang semakin besar. Hal tersebut membawa implikasi meningkatnya penggunaan utang oleh perusahaan. Secara logika, semakin tinggi nilai dari rasio leverage, berarti semakin tinggi jumlah pendanaan dari utang pihak ketiga yang digunakan perusahaan dan semakin tinggi pula biaya bunga yang timbul dari utang tersebut. Biaya bunga yang semakin tinggi akan memberikan pengaruh berkurangnya beban pajak perusahaan. Semakin tinggi nilai utang perusahaan maka nilai Cash Effective Tax Rate CETR perusahaan akan semakin rendah Richardson dan Lanis, 2007. 30 Berdasarkan penjelasan tersebut maka hipotesa yang dibangun adalah : H3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap tindakan tax avoidance 4. Pengaruh kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage secara simultan terhadap tindakan tax avoidance Hipotesis ini menguji secara bersamaan simultan variabel independen yaitu: kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu tax avoidance . Dalam menentukan analisis dengan lebih dari dua variable independen, maka pengujian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Maka, hipotesis yang diajukan adalah: H4: Kepemilikan institusional, risiko perusahaan, dan leverage berpengaruh secara simultan terhadap tax avoidance. 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen yaitu Kepemilikan Institusional, Risiko Perusahaan, dan Leverage terhadap variabel dependen yaitu Tindakan Tax Avoidance. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2010-2014.

B. Metode Penentuan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh menggunakan pertimbangan tertentu umumnya disesuaikan dengan tujuan penelitian Indriantoro dan Supomo, 2011. Dengan metode tersebut, sampel dipilih berdasarkan karakteristik yang akan ditentukan. Adapun kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut : 1. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Data yang dibutuhkan tersedia dengan lengkap dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen dari 2010-2014. 32