Kurva Breakthrough Simulasi TINJAUAN PUSTAKA

7 dalamnya pergerakan spesies tertentu pupuk dan pestisida bisa lebih baik di prediksi dengan menggunakan koefisien dispersi D yang ditentukan dari percobaan miscible displacement. Ketika suatu larutan solut melewati matrik tanah yang mengandung cairan lain di dalam ruang porinya, cairan yang dimasukan, disebut displacing liquid secara bertahap menggantikan cairan yang telah ada sebelumnya displaced liquid. Analisis dari effluent yang dikumpulkan dari matrik tanah pada kedalaman yang ditentukan atau dari kolom tanah menunjukan perubahan komposisi cairan yang dikumpulkan terhadap waktu. Jika cairan yang menggantikan dan yang digantikan satu sama lain tidak dapat dilarutkan, prosesnya disebut “immiscible” displacement contoh: minyak dengan air. Sebaliknya, jika kedua cairan dapat dilarutkan, prosesnya disebut “miscible” displacement contoh: air dan gula. Menurut Bresler 1981 kebanyakan fenomena miscible displacement di tanah terbatas pada aliran air yang stabil dengan kecepatan aliran dan kandungan air konstan. Hal ini merupakan suatu cara untuk menentukan hydrodynamic dispersion coefisien, mengevaluasi aliran kecepatan makroskopik dan memberikan penjelasan secara fisik tentang berbagai fenomena yang terjadi ketika garam mengalir melalui tanah. Selanjutnya menurut Alvarez-Benedi 2005 eksperimen miscible displacement terdiri dari campuran dan pergerakan bersama dua cairan yang dapat larut satu sama lain. Fenomena miscible displacement dan kurva breakthrough tidak hanya berhubungan dengan kepentingan teoritis saja tetapi relevan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah di dunia nyata, seperti leaching dari kelebihan garam pada tanah salin, distribusi campuran zat hara, dan polusi air bawah tanah oleh pergerakan berbagai macan tipe solut, termasuk sampah radioaktif, racun kimia dan sisa agrochemical pestisida dan pupuk Hillel, 2004.

2.4. Kurva Breakthrough

Representasi grafik konsentrasi solut dalam proses miscible displacement terhadap waktu atau volume kumulatif effluent atau volume pori disebut “breakthrough curve” BTC. Volume pori adalah perbandingan kumulatif volume effluent cm 3 pada waktu tertentu dengan total volumetric moisture dari tanah cm 3 Lal dan Shukla, 2004. Menurut Hillel 2004 plot kurva 8 breakthrough adalah plot aliran komposisi cairan tercampur terhadap waktu atau terhadap jumlah volume effluent. Bentuk yang diadopsi oleh kurva breakthrough memperlihatkan informasi yang bermanfaat tentang apakah suatu solut itu diadsorpsi atau didegradasi, atau tentang bagaimana solut tersebut secara khusus bergerak. Dengan demikian, kurva breakthrough dapat menyediakan pengertian fundamental proses transport untuk tujuan karakterisasi Alvarez-Benedi, 2005. Idealnya, kurva breakthrough seharusnya mempunyai bentuk sigmoidal bentuk seperti huruf S atau C dan simetris dengan pembengkokan yang menggambarkan 50 perpindahan jumlah aliran dari suat u “volume pori” jika tanah sudah jenuh Lal dan Shukla, 2004.

2.5. Simulasi

Menurut Ross 2006 simulasi adalah memformulasikan suatu model statistik untuk menjelaskan fenomena yang terjadi di dunia nyata. Hal ini biasanya dilakukan dengan menyepakati antara memilih model yang merupakan tiruan situasi yang sebenarnya dan memilih salah satu model tersebut yang analisis matematikanya mudah dan bisa dikerjakan. Dengan demikian tidak akan didapatkan suatu model yang sesuai dengan fenomena yang terjadi di dunia nyata dalam suatu penelitian yang tidak mungkin untuk menganalisis modelnya secara matematik. Menurut Banks 1998 simulasi adalah imitasi dari cara kerja suatu proses atau sistem dunia nyata terhadap waktu. Simulasi meliputi generasi dari sejarah sistem buatan dan observasi dari sejarah tersebut untuk menggambarkan kesimpulan tentang karakteristik kerja sistem yang nyata yang direpresentasikan. Simulasi adalah metodologi pemecah-masalah yang harus ada untuk menyelesaikan berbagai masalah dunia nyata. Simulasi biasanya digunakan untuk menggambarkan dan untuk menganalisis prilaku sistem, menanyakan pertanyaan apa-jika tentang sistem nyata dan membantu dalam merancang sistem yang nyata. Baik sistem nyata dan konseptual bisa di buat modelnya dengan menggunakan simulasi. 9 2.6. Bahasa Pemograman C++ 2.6.1. Perkenalan dan Gambaran Bahasa C++