Faktor Kondisi Nisbah Kelamin

18

3.2.3.7 Struktur Kematangan Gonad

Struktur kematangan gonad disusun berdasarkan tingkat kematangan gonad TKG dan indeks kematangan gonad IKG. Indeks kematangan gonad IKG dihitung menggunakan rumus Effendie 1979, sebagai berikut: 100 x Bt Bg IKG  , dengan IKG = indeks kematangan gonad, Bg = bobot gonad g, dan Bt = bobot tubuh g. Nilai rata-rata IKG setiap bulan selanjutnya diuji dengan analisis sidik ragam dan Uji Tukey Gasperz 1991.

3.2.3.8 Ukuran Pertama Kali Matang Gonad

Pendugaan ukuran pertama kali matang gonad ditentukan dengan menggunakan metode Spearman-Karber Udupa 1986, diacu dalam Najamuddin et al. 2004, sebagai berikut:     p X 2 X X m i k , dengan m = logaritma panjang ikan saat pertama kali matang gonad, X k = logaritma nilai tengah kelas panjang yang terdapat 100 ikan matang gonad, X = selisih logaritma nilai tengah kelas, X i = logaritma nilai tengah kelas ke-i, p i = proporsi dari ikan yang matang gonad dalam kelas panjang ke-i, r i = jumlah ikan matang gonad dalam kelas panjang ke-i, n i = jumlah ikan dalam kelas panjang ke-i, p i = r i n i , q i = 1-p i .          1 n q p X Ragam i i i 2 Selang kepercayaan 95 yaitu: ragam Z m α2 

3.2.3.9 Hubungan Fekunditas dan Panjang Tubuh

Hubungan di antara fekunditas total dan panjang ikan dinyatakan dalam persamaan berikut: b L a F  , dengan F = fekunditas butir, L = panjang ikan mm, a dan b = konstanta. 19

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Lokasi Penelitian 4.1.1 Hidrologi Kecepatan aliran air di kedua sungai sangat bervariasi berdasarkan tipe habitat dan waktu pengukuran. Kecepatan aliran air pada tipe habitat di bagian tepi sungai TAL dan TAS lebih lambat dibandingkan dua tipe habitat yang berada di bagian tengah sungai L dan AD. Berdasarkan waktu, secara umum rata-rata kecepatan aliran air yang rendah terjadi pada bulan Juni-Oktober dan paling tinggi terjadi pada bulan November dan Desember Gambar 6. S. Nimbai 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Bulan K ec . A li ra n m d et . TAL TAS L AD Rata-Rata S. Aimasi 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 Juni Juli Agt Sep Okt Nov Des Bulan Gambar 6. Kecepatan aliran air pada setiap tipe habitat dan waktu pengukuran di S. Nimbai dan S. Aimasi Curah hujan yang tinggi untuk daerah Manokwari dan sekitarnya BMG 2007 terjadi pada bulan Agustus dan Desember, sedangkan paling rendah ditemukan pada bulan Juni dan September Tabel 5. Pola debit air pada kedua lokasi penelitian juga menunjukkan kecenderungan yang hampir sama dengan curah hujan. Debit air meningkat sampai bulan Agustus, paling rendah pada bulan September dan Oktober, selanjutnya meningkat kembali pada bulan November dan Desember. Variasi debit air pada kedua lokasi penelitian berkisar 0,987-3,083 m 3 detik S. Nimbai dan 4,685-17,271 m 3 detik S. Aimasi. Walaupun kedua lokasi pengambilan contoh berada pada tingkatan ordo yang relatif sama, namun kondisi debit air yang lebih tinggi pada Sungai Aimasi diduga berkaitan dengan daerah tangkapan air yang lebih besar di bagian hulunya Gambar 5. K ec ep at an A li ra n A ir m de ti k