Kimia anorganik Fisika COD Chemical Oxygen Demand

36

5. Total Pospat

Selain parameter Nitrit sebagai N, kadar Pospat yang melebihi baku mutu, juga dapat menyebabkan eutrofikasi sebagaimana yang disebabkan oleh parameter N. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Daerah Kota Pekalongan dari tahun 2007 hingga 2011, diperoleh hasil bahwa keseluruhan kali di Kota Pekalongan memiliki nilai Pospat yang melebihi baku mutu yang ditetapkan. Hal ini juga sebagai pemicu matinya sejumlah organisme perairan. Kandungan pospat dalam perairan selain berasal dari limbah pertanian di Kota Pekalongan, juga dipicu dengan adanya limbah dari industri batik yang juga menggunakan deterjen Sodium tri poly phosphate.

6. Tembaga Cu

Secara keseluruhan, berdasarkan PP No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, kandungan tembaga Cu melampaui baku mutu kualitas air kelas II, kali di Kota Pekalongan memiliki kadar tembaga yang melebihi baku mutu. Kandungan tembaga dalam perairan pada dasarnya dapat terjadi Gambar 11. Kondisi Sungai Meduri Gambar 10 Kondisi perairan Sungai Bremi. 37 secara alami melalui peristiwa abrasi, erosi, pengikisan batuan ataupun dari atmosfer yang dibawa turun oleh air hujan. Namun, masuknya Cu secara alami berada dalam kadar yang dapat ditoleransi 0,05 mgL. Peningkatan kandungan Cu yang melebihi ambang batas lingkungan lebih disebabkan oleh aktivitas manusia terutama kegiatan industri. Industri galangan kapal di kecamatan Pekalongan Utara dan industri batik batik tulis,cap, printing dan sablon merupakan industri – industri penyumbang masukan tembaga di perairan. Dalam industri batik, penggunaan senyawa tembaga dalam industri batik terdapat pada proses pembatikan hingga pencelupan. Pada tahap pembatikan, masukan tembaga ke perairan terdapat pada sisa karat tembaga pada tahap pencapan malam ke kain serta pencucian canting yang terbuat dari tembaga dengan menggunakan soda api. Pada tahap pewarnaan, penggunaan senyawa Tembaga pthalocyanine dan serbuk tembaga menghasilkan hasil buangan berupa tembaga. Hasil buangan tersebut akan langsung masuk ke badan air melalui proses pencucian batik. Selain disebabkan oleh buangan limbah industri yang berada di Kota Pekalongan, cemaran Cu juga berasal dari industri – industri batik yang berada di sekitar kabupaten yang mengalir menuju Kota Pekalongan. Hal ini dimungkinkan terjadi dengan pertimbangan letak Kota Pekalongan yang berada di hilir DAS Sengkarang. Konsentrasi Cu yang mengalir di sungai – sungai di Kota Pekalongan telah mencapai kadar lebih dari 0,05 mgL. Kondisi ini bila berlangsung selama 96 jam, akan menyebabkan kematian biota yang tergolong dalam Mollusca di perairan Kota Pekalongan. Dengan demikian, diperlukan penanganan khusus terhadap cemaran logam berat di sungai – sungai Kota Pekalongan.

7. Klorin bebas

Serupa dengan kadar tembaga, nilai klorin bebas di sungai – sungai Kota Pekalongan melebihi kadar baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Keseluruhan sungai di Kota Pekalongan mengandung kadar klorin bebas lebih dari 0,3 mgL. dengan mempertimbangkan lokasi Kota Pekalongan yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sehingga dapat dipastikan bahwa adar klorin tersebut secara alami berasal dari kontribusi air laut. Bila meninjau debit air limbah yang dihasilkan dari pencucian batik 3.131 m 3 L pada penggunaan kaporit CaOCl 2 , kontribusi air limbah batik terhadap peningkatan klorin bebas tidak akan signifikan. Akan tetapi, bila meninjau dari sebaran industri batik di Kota Pekalongan, maka masih dimungkinkan kontribusi air limbah batik dalam meningkatkan kadar klorin di perairan. Pendugaan tersebut didasarkan pada aktivitas penggunaan senyawa klorida dalam proses pembuatan batik. Pada pembutan batik, klorin digunakan untuk memutihkan kain batik melalui kaporit CaOCl 2 . Penggunaan kaporit pada industri ini dimaksudkan untuk menghemat biaya produksi karena kaporit dinilai cukup murah. Selain penggunaan kaporit, senyawa asam kuat berupa HCl juga digunakan sebagai unsur saponifikasi bagi zat warna indigosol. Sumber lain penggunaan klorin adalah klorin dioksida ClO 2 dan natrium hipoklorit NaOCl pada proses pengelantangan untuk memutihkan kain sebelum proses pembatikan. Hasil samping dari penggunaan senyawa tersebut hanya 5 yang mengalami pengolahan melalui IPAL batik, selebihnya akan dibuang ke saluran – saluran drainase atau sungai – sungai di Kota Pekalongan.