Dalam penyusunan buku cerita anak ini menggunakan bahasa Jawa dialek Tegal. Hal tersebut dimaksudkan agar lebih kontektual dengan daerah pembaca,
yaitu Tegal dan sekitarnya. Selain itu, dengan menggunakan dialek Tegal pada bahasa cerita anak maka pembaca akan memahami makna cerita yang mereka
baca.
2.2.5 Pendidikan Karakter
Pada teori pendidikan karakter, pembahasan akan dibagi menjadi beberapa subtajuk, antara lain pengertian pendidikan karakter, fungsi dan tujuan pendidikan
karakter, serta nilai-nilai pendidikan karakter.
2.2.5.1. Pengertian Pendidikan Karakter
Khan 2010:1 mengemukakan pendidikan berarti proses pengembangan berbagai macam potensi yang ada dalam diri manusia agar dapat berkembang
dengan baik dan bermanfaat bagi dirinya dan juga lingkungannya. Lebih lanjut Khan menjelaskan, karakter adalah sikap pribadi yang stabil hasil proses
konsolidasi secara progresif dan dinamis, integrasi pernyataan dan tindakan. Sebelumnya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, karakter
didefinisikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang. Sulhan 2011:5 menyebut bahwa karakter bisa diartikan
tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau dibiasakan. Selain itu karakter juga diartikan sebagai watak, yaitu sifat batin manusia yang
mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian.
Melengkapi pendapat Khan dan Sulhan, Samani dan Hariyanto 2011:4 memaknai karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas tiap individu
untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang dapat membuat
keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusannya. Karakter dapat dianggap sebagai nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, adat istiadat, dan estetika.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pengembangan sifat-sifat kejiwaan yang baik ke dalam pola
pikir dan perbuatan yang selanjutnya dilakukan pembiasaan menjadi tingkah laku positif seseorang. Pendidikan karakter diintegrasikan ke dalam pembelajaran
memiliki arti bahwa pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah juga menanamkan watak-watak positif sehingga diharapkan peserta didik memiliki
tingkah laku yang baik mulai dari pikiran, perkataan, dan perbuatannya.
2.2.4.2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter