Latihan kekuatan Strengh Latihan Fisik

Menurut Harsono 1988 :163 “fleksibilitas adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastis tidaknya otot- otot, tendo, dan ligamen” Dewi Pratiwi 2008:230 kelentukan sendi dan kelentukan otot sangat tergantung pada elastisitas otot, tendo, dan ligamen.elastitas otot dapat ditingkatkan melalui latihan-latihan peregangan Streching Exerises. Komponen fisik ini sering dilupakan dan diabaikan oleh para pelatih, sehingga masih banyak para pemain yag melakukan latihan ini tidak dengan baik karena pelatih tidak mengingatkan atau tidak memberi pemahaman pentinya melakukan gerakan kelentukan dan kelenturan.tugas pelatih adalah memeberikan latihan secara komprehensif, termasuk latihan fleksibilitas ini. Dengan demikian orang yang fleksibel adalah orang yang mempuyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan yang mempunyai otot-otot elastis. Orang yang otot-ototnya kaku, tidak elastis, biasanya terbatas ruang gerak sendi-sendinya. Jadi faktor utama yang membantu menentukan fleksibilitas adalah elastisitas otot. Pengalaman-pengalaman menunjukan bahwa elastisitas akan berkurang jadi juga fleksibilitas kalau orang lama tidak berlatih. Fleksibilitas penting sekali dalam hampir semua cabang olahraga, terutama cabang-cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti pencak silat, senam, loncat indah dan sebagainya. Demikian pula fleksibilitas penting bagi semua orang dari berbagai umur terutama orang tua, oleh karna kalau orang semakin tua, sendi ligamen, dan tendonya menjadi kaku sehingga mengurai fleksibilitasnya. Oleh karena itu, semakin penting latihan kelentukan bagi orang-orang tua. Faktor-faktor tersebut adalah penting bagi atlet oleh karena hal itu baerarti bahwa atlet yang fleksibel, kecuali kurang injury-prone tidak mudah kena cedera, juga mempunyai peluang yang lebih besar untuk menciptakan prestasi yang optimal dari pada atlet yang tidak fleksibel. Dengan fleksibilitas yang lebih baik seorang atlet pencak silat akan dapat bergerak lebih lincah, sehingga prestasi akan banyak tergantung dari fleksibilitas ruang gerak sendi-sendinya. Apabila bagi seorang pesenan dan penari balet. Sesuai dengan batasan kelelntukan sebagaimana diterapkan di atas, kelentukan dapat dikembangkan melalui latihan-latihan peregangan stretching otot dam latihan-latihan memperluas ruang gerak sendi-sendi. Selanjutnya akan dijelaskan beberapa metode latihan yang dapat dipakai untuk mengembangkan kelentukan atau fleksibilitas

1. Peregangan Dinamis

Metode latihan yang tradisional untuk melatih kelentukan adalah metode peregangan dinamis dynamic stretch atau juga sering disebut peregangan balistik balistic stretch. Peregangan dinamis biasanya dilakukan dengan menggerak-gerakan memutar atau memantul-mantulkan anggota-anggota tubuh, sedemikian rupa sehingga otot-otot terasa teregangan, dan yang maksudnya ialah untuk secara bertahap meningkatkan secara progresif ruang gerak sendi-sendi. Penulis sependapat dengan De Vries 1980, bahwa peregangan dimanis kurang efektif apabila dipakai untuk melatih memperluas ruang gerak sendi dan untuk membuat otot elastis. Akan tetapi dynamic stretch tetap akan efektif apabila dipernakan untuk latihan pemanasan badan warm- up. Oleh karena itu dalam warming-up anjurkan untuk tetap memepergunakan latihan-latihan peregangan dinamis. Kecuali tubuh akan bisa menjadi panas, kekauan sendi dan otot juga akan bisa hilang atau berkurang. Yang perlu diperhaikan adalah bahwa latihan-latihan peregangan jangan sampai mengarah keperegangan yang berlebihan overstrerching. Gambar 6. Peregangan Dinamis

2. Peregangan Pasif

Metode peregangan pasif passive stretching, telah lama di pratekkan oleh para ahli fisioterapi terhadap para pasiennya yang cacat secara

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN LATIHAN SPRINT ANTARA INTERVAL STATIS DAN DINAMIS, TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA ATLET REMAJA PADEPOKAN SILAT NAGA HITAM INDONESIA

7 98 107

PENGARUH LATIHAN DI AIR PANTAI TERHADAP TERHADAP KEMAMPUAN KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PESILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN PENCAK SILAT TERATAI SUCI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2016.

0 3 24

PENGARUH LATIHAN TENDANGAN DEPAN DARI POSISI JONGKOK DAN LATIHAN MENGGUNAKAN BEBAN DI KAKI TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN DEPAN PADA ATLET PENCAK SILAT PUTRA PERGURUAN HARIMAU HIJAIYAH LANGKAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015.

1 4 25

UPAYA MENINGKATKAN TEKNIK TENDANGAN SABIT MELALUI METODE BAGIAN-BAGIAN PADA ATLET PENCAK SILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN TERATAI SUCI KABANJAHE TAHUN 2013.

0 4 22

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN TENDANGAN INTERVAL DENGAN LATIHAN TENDANGAN TERUS MENERUS TERHADAP KECEPAAN TENDANGAN SABIT PADA ATLET PUTERA SABUK PUTIH PENCAK SILAT PERGURUAN WALET PUTI DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI MODEL MEDAN TAHUN 2012.

0 2 49

PENGARUH LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT SMA NEGERI 2 PURBALINGGA TAHUN 2016.

0 0 20

MENINGKATKAN KEMAMPUAN POWER OTOT TUNGKAI MELALUI LATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP MODIFICATION PADA PESILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN SILAT PERSINAS ASAD SLEMAN.

5 24 91

PENGARUH LATIHAN TRAINING RESISTENSE XANDER TERHADAP KEMAMPUAN TENDANGAN SABIT PENCAK SILAT Ramdani Amrullah

0 3 13

Pengaruh Metode pliometrik Terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Pada Atlit Pencak Silat Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Islam Riau

0 0 7

PENGARUH VARIASI LATIHAN QUICKNESS TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN SABIT PADA PEMBINAAN PRESTASI PENCAK SILAT POK FKIP UNS TAHUN 2016/2017 - UNS Institutional Repository

0 0 16